Puluhan Orang di Timor Tengah Selatan NTT Terinfeksi Rabies dari Gigitan Anjing, 1 Meninggal Dunia

Liputan6.com, Kupang - Sebanyak 46 orang di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT, dilaporkan terinfeksi rabies dari gigitan anjing. Angka itu naik drastis dari awalnya hanya 20 kasus.

"Saat ini jumlahnya sudah 46 orang dengan rincian satu orang meninggal dunia," kata Bupati TTS Egusem Pieter Tahun dari Kota Soe ibu kota Kabupaten TTS, Rabu (31/5/2023).

Egusem mengatakan, hal ini berkaitan dengan perkembangan penyebaran virus rabies di Kabupaten Timor Tengah Selatan, yang sudah memakan satu orang korban berujung meninggal dunia.

Bupati Egusem menjelaskan, sebanyak 46 orang yang terinfeksi itu berdasarkan observasi tim kesehatan kabupaten setempat yang berlangsung hingga Selasa (30/5/2023) kemarin di TTS.

Para korban berasal dari sejumlah kecamatan di kabupaten itu seperti Amanatun Selatan, Kecamatan Nunkolo, Kecamatan Kie, kecamatan Kuatnana, Kolbano, serta kecamatan Fautmolo.

Egusem mengatakan, saat ini 18 orang yang dirawat sudah mendapatkan vaksin dari kuota 100 vaksin yang dibawa oleh Dinas Kesehatan Provinsi NTT.

"Dari jumlah tersebut ada juga anak-anak yang terkena terinfeksi virus rabies yang jumlahnya mencapai 11 anak. Mereka dalam pemantauan sebab rawat jalan," katanya.

Sementara rentang usia 50 sampai 73 tahun ada sebanyak enam orang. Pihaknya telah mengisolasi desa tersebut dari masuk dan keluarnya hewan penular rabies (HPR).

Bupati sendiri telah menetapkan kejadian rabies sebagai kejadian luar biasa (KLB). Pihaknya juga sudah melarang warga agar mengikat HPR.

Pemerintah setempat juga tambah dia bekerja sama dengan aparat terkait seperti Polri dan TNI akan mengeliminasi sejumlah hewan penular rabies (HPR) yang berkeliaran di lingkungan masyarakat.