Ini Alasan Mengapa UMY Dapatkan Penghargaan Sebagai Kampus Sehat dari Kemenkes

UMY mendapatkan penghargaan kampus sehat kategori Implementasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Lingkungan Kampus oleh Kemenkes.

oleh Yanuar H diperbarui 16 Jun 2023, 23:00 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2023, 23:00 WIB
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (sumber: umy.ac.id)
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (sumber: umy.ac.id)

Liputan6.com, Yogyakarta - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menerima penghargaan Kampus Sehat bersama Universitas Sebelas Maret dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Faris Al-Fadhat Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan AIK UMY mengaku senang dengan penghargaan Kampus Sehat dalam kategori Implementasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Lingkungan Kampus  ini.

“ Tentu kami sangat senang sekali atas penghargaan yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan, karena ini bagian dari penghargaan atas upaya UMY untuk menciptakan kampus sehat senyaman taman yang sudah dicanangkan dalam beberapa tahun terakhir ini,” terang Faris saat diwawancarai  Senin (12/6/2023). 

Menurut Faris, UMY telah menerapkan Kebijakan kawasan kampus tanpa rokok di UMY dengan larangan merokok di area kampus sejak beberapa tahun lalu. UMY melalui aturan kebijakan rektor tentang bebas asap rokok di kampus, jadi tidak boleh merokok di dalam lingkungan kampus. 

"Kami mendukung kampanye anti rokok itu dengan mendirikan unit-unit pendukung. Misalnya ada “Muhammadiyah steps” yang mengkampanyekan bagaimana bahayanya asap rokok, bahayanya tembakau dan lain-lain. Ada juga unit pendukung yaitu Tim Kampus Sehat Senyaman Taman yang mengkampanyekan untuk berhenti merokok dengan memasang poster baliho yang mendorong agar mahasiswa itu hidup sehat,” jelas Faris.  

Civitas akademika juga telah mendapatkan sosialisasi tentang program kampus tanpa rokok dengan menerapkan peraturan disiplin mahasiswa tentang larangan merokok dan kepada dosen-dosen  dan tendik. Selain itu UMY memberikan teguran kepada siapapun yang mendapati merokok di area kampus.  

 “Orang merokok atau tidak itu haknya mereka, tetapi kami berharap mereka tidak merokok di area kampus. Karena kami ingin membuat kampus UMY ini sebagai kampus yang sehat dan hijau,” tutur dosen Prodi Hubungan Internasional UMY ini.

Lebih lanjut Faris menyatakan akan terus mempertahankan UMY sebagai kampus tanpa rokok dengan melanggengkan kebijakan sebagai kampus sehat. Selain itu terus melakukan kontrol kesehatan kepada dosen serta mengadakan kegiatan senam rutin kepada civitas academica.  

 “Agar kami tetap bisa mempertahankan penghargaan ini,  awareness terhadap kesehatan juga harus tetap tinggi. Yang paling penting sebenarnya bukan hanya kebijakan tapi kesadaran bahwa sehat itu penting. Kesadaran inilah yang bisa menjaga semangat kita untuk tetap menciptakan UMY itu sebagai kampus sehat ke depannya,” ujarnya. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya