Pria Bangkalan Nekat Melompat dari Jembatan Suramadu di Hadapan Sang Istri

Aksi bunuh diri di Suramadu rupanya bukan yang pertama, tetapi sudah terjadi beberapa kali.

oleh Musthofa Aldo diperbarui 23 Jun 2023, 04:00 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2023, 04:00 WIB
Ilustrasi bunuh diri
Sebuah video yang menunjukkan para petugas pemadam kebakaran menyelamatkan seorang pria yang ingin bunuh diri menjadi viral. pexels.com/@guilman-2204305

Liputan6.com, Bangkalan - "Tolong jaga anak-anak" inilah pesan terakhir T kepada istrinya Ms sebelum bunuh diri dengan melompat dari Jembatan Suramadu. Ms sudah berusaha menghentikan suaminya dengan menahan kaki dan bajunya, tapi tak bisa. T tetap memilih melompat dari salah satu jembatan terpanjang di Indonesia itu.

Peristiwa tragis ini, terjadi Rabu sore (21/6). Sore itu, usai bekerja di tempat pemotongan ayam di daerah Kenjeran Surabaya, pria 29 tahun itu meminta istrinya menjemput dan mengantarkannya pulang ke rumahnya di Desa Janteh, Kecamatan Kwanyar, Kabupaten Bangkalan.

Namun, saat perjalanan sampai di bentang tengah jembatan Suramadu, T tiba-tiba menghentikan sepeda motornya. Ia kemudian masuk ke sela-sela pagar pengaman jembatan dan kemudian menceburkan diri.

"Sebelum loncat, korban berpesan ke istrinya, agar menjaga anak-anak mereka," kata Pelaksana harian Kasatpolair Polres Bangkalan, AKP Andhy Bahtera, Rabu malam (21/6).

Melapor ke Polsek Sukolilo

Tim SAR menemukan Widodo (53)  meninggal  dalam keadaan mengapung di tengan laut Suramadu. (Dian Kurniwan/Liputan6.com)
Tim SAR menemukan Widodo (53) meninggal dalam keadaan mengapung di tengan laut Suramadu. (Dian Kurniwan/Liputan6.com)

Setelah mengalami peristiwa tragis itu, Ms langsung menuju Polsek Sukolilo Bangkalan untuk membuat laporan. Laporan bunuh diri itu, kata Andhy, kemudian diteruskan ke Satpolair Polres Bangkalan.

Usai menerima laporan terusan itu, Satpolair langsung menerjunkan tim ke lokasi untuk mencari korban. Sayangnya, jasad korban tak berhasil ditemukan. Pencarian pun dihentikan karena saat malam tiba, arus ombak di bawah Suramadu meninggi dan mengganas.

Menurut data, kasus bunuh diri di Jembatan Suramadu sudah terjadi beberapa kali. Pada September 2021, terjadi dua peristiwa bunuh diri dalam dua pekan. Pertama, driver ojek online dan kedua, anggota TNI yang meninggalkan surat wasiat ke keluarganya.

Pada 2022, Sy, 24 tahun, pemuda asal Kabupaten Sampang juga nekat melompat dari jembatan Suramadu. Sebelumnya, dia sempat mengirim pesan WhatsApp ke keluarganya agar mengambil sepeda motornya di jembatan Suramadu.

 

KONTAK BANTUAN

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya