Jangan Keliru, Ini Cara Membedakan Batik Tulis, Cap, dan Printing

Ada beberapa cara membedakan batik ini sebelum membelinya

oleh Switzy Sabandar diperbarui 24 Jun 2023, 04:00 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2023, 04:00 WIB
20151002-Batik-Indonesia-Jakarta
Pengrajin merapihkan Batik Tulis dari Kampoeng BNI Lasem, Jawa Tengah saat membuat batik tulis dalam Peringatan Hari Batik Nasional di Museum Tekstil, Jakarta, Jumat (2/10/2015). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Yogyakarta - Batik merupakan salah satu Warisan Budaya Takbenda asal Indonesia yang telah diakui UNESCO. Batik dibuat dengan berbagai cara, mulai dari tulis, cap, hingga printing.

Proses pembuatan ini menjadi ciri khas batik yang dapat menghasilkan motif dengan kekhasan tersendiri. Mengutip dari surakarta.go.id, batik yang dibuat dengan proses tulis juga disebut sebagai batik tradisional.

Batik tulis dibuat dengan cara menggambar langsung pola motif di atas kain. Dalam proses ini, para perajin batik menggunakan malam atau lilin dan canting sebagai bahan dan alatnya.

Sementara itu, batik cap juga dibuat dengan menggunakan lilin atau malam, layaknya batik tulis. Bedanya, batik cap dibuat dengan memakai bantuan cap untuk menghasilkan pola.

Selanjutnya adalah batik printing. Sesuai namanya, batik ini dibuat dengan cara dicetak menggunakan mesin modern. Namun, kehadiran batik printing menuai pro dan kontra karena tidak menggunakan malam atau lilin dalam proses pembuatannya. Sepintas, ketiga jenis batik tersebut tampak sangat mirip. Beberapa pembeli kerap kesulitan membedakan ketiga jenis batik ini.

Namun, ada beberapa cara membedakan batik ini sebelum membelinya. Apa saja?

1. Warna dasar

Cara pertama untuk membedakan ketiga jenis batik ini adalah dengan memperhatikan warna dasarnya. Batik tulis umumnya memiliki warna dasar kain yang lebih muda jika dibandingkan dengan goresan motifnya.

Adapun pada batik cap umumnya memiliki warna dasar kain yang lebih tua. Sementara untuk batik printing biasanya lebih banyak menyediakan warna-warna lebih meriah karena para pengusaha batik ini bisa menambahkan bahan kimia untuk menghasilkan warna yang diinginkan.

2. Tingkat kerapian motif

Ciri lain yang bisa membedakan ketiga jenis batik ini adalah dengan memperhatikan tingkat kerapian motifnya. Motif batik tulis biasanya terlihat tidak simetris dengan ukuran motif yang tidak sama karena dikerjakan manual.

Untuk batik cap biasanya motifnya akan tampak lebih sederhana dan cenderung berulang. Sedangkan batik printing memiliki ciri khas motif yang rapi, simetris, dan cenderung sempurna.

 

Tinta

3. Tinta

Membedakan ketiga jenis batik ini juga bisa dengan memperhatikan tintanya pada setiap lembar kain. Pada batik tulis, bagian depan dan belakang akan memiliki warna, corak, dan motif yang sama persis dengan tinta yang tembus pandang.

Sementara pada batik cap maupun batik printing biasanya hanya memiliki warna di satu sisi. Meski demikian, ada juga yang memiliki warna pada dua sisi, tetapi tidak akan sejelas batik tulis.

4. Aroma

Membedakan jenis batik juga bisa dilakukan dengan cara mencium aromanya. Batik tulis memiliki aroma khas karena menggunakan pewarna alami.

Sementara batik cap memiliki aroma yang lebih menyengat dengan aroma lilin atau malam yang khas. Adapun batik printing memiliki aroma yang paling menyengat di antara dua jenis kain batik lainnya karena menggunakan tinta kimia.

5. Harga

Karena memiliki kualitas yang berbeda, maka cara lain untuk membedakan ketiga jenis kain batik ini adalah dengan memperhatikan harga jualnya. Biasanya, batik tulis memiliki harga yang lebih mahal jika dibandingkan dengan batik cap maupun batik printing.

Hal tersebut karena proses pembuatan batik tulis tergolong lebih rumit dan membutuhkan waktu hingga berbulan-bulan untuk menyelesaikan satu lembar kain batik saja. Sementara kain batik cap dan batik printing dibanderol harga yang jauh lebih murah karena bisa diproduksi massal.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya