Mitos Atau Fakta? Tidur Dapat Membakar Lemak di Tubuh

Tidur memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan metabolisme tubuh melakukan berbagai proses pemulihan dan perbaikan

oleh Panji Prayitno diperbarui 01 Jul 2023, 11:00 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2023, 11:00 WIB
Mitos Atau Fakta? Tidur Dapat Membakar Lemak di Tubuh
Ilustrasi tidur (Sumber: Pixabay/Free-Photos)

Liputan6.com, Jakarta - Banyak orang meyakini bahwa tidur merupakan salah satu cara untuk membakar lemak di tubuh. Banyak orang percaya bahwa dengan tidur yang cukup, tubuh secara otomatis akan membakar lemak secara efektif.

Namun, apakah benar mitos tidur memiliki kemampuan untuk membakar lemak? Mari kita akan mengupas mitos ini dan melihat apakah ada dasar ilmiah yang mendukung klaim tersebut.

Dirangkum dari berbagai sumber, proses pembakaran lemak terjadi ketika tubuh menggunakan lemak sebagai sumber energi. Proses ini terjadi selama aktivitas fisik, seperti olahraga atau kegiatan sehari-hari yang membutuhkan energi.

Lemak yang disimpan dalam tubuh diubah menjadi energi yang digunakan oleh otot. Tidur memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan metabolisme tubuh.

Selama tidur, tubuh melakukan berbagai proses pemulihan dan perbaikan, termasuk pemulihan otot, pengaturan hormon, dan memperbaiki sistem saraf. Namun, penelitian menunjukkan bahwa tidur sendiri tidak secara langsung membakar lemak dalam jumlah yang signifikan.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pembakaran lemak dalam tubuh, seperti tingkat aktivitas fisik, pola makan, dan komposisi tubuh seseorang. Untuk membakar lemak secara efektif, dibutuhkan defisit kalori, yaitu mengonsumsi lebih sedikit kalori daripada yang dibutuhkan tubuh.

Aktivitas fisik yang intens dan teratur juga dapat membantu meningkatkan pembakaran lemak. Meskipun tidur tidak secara langsung membakar lemak, tidur yang cukup memiliki hubungan dengan pengaturan berat badan yang sehat.

Keseimbangan Hormon

Kurang tidur dapat mempengaruhi keseimbangan hormon yang mengontrol nafsu makan, seperti ghrelin (hormon lapar) dan leptin (hormon kenyang). Kurang tidur juga dapat menyebabkan peningkatan keinginan untuk makan makanan tinggi lemak dan karbohidrat, yang pada akhirnya dapat berkontribusi pada penambahan berat badan.

Tidur sendiri tidak memiliki kemampuan langsung untuk membakar lemak dalam jumlah signifikan. Namun, tidur yang cukup dan berkualitas penting untuk menjaga keseimbangan hormon dan mengatur pola makan, yang dapat berdampak pada pengaturan berat badan.

Untuk membakar lemak secara efektif, penting untuk memperhatikan pola makan, menjaga tingkat aktivitas fisik, dan menciptakan defisit kalori yang sehat.

Jadi, sementara tidur yang cukup adalah bagian penting dari gaya hidup sehat, tidak dapat diandalkan sebagai metode utama untuk membakar lemak di tubuh.

Penulis: Belvana Fasya Saad

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya