Sejumlah Perjalanan Kereta Api Terhenti Imbas Gempa Bantul Yogyakarta, Ini Daftarnya

Diketahui gempa yang melanda Yogyakarta itu menyebabkan perjalanan kereta api dari Daops 3 Cirebon dihentikan

oleh Panji Prayitno diperbarui 30 Jun 2023, 22:37 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2023, 22:37 WIB
Perjalanan Kereta Api Terhenti Imbas Gempa Yogyakarta, Cek Daftarnya
Penambahan Perjalanan KA Jarak jauh: Kereta jarak jauh tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat (10/7/2020). PT KAI telah mengoperasikan lima perjalanan kereta jarak jauh untuk tujuan Bandung, Cirebon, dan Surabaya mulai Jumat 10 Juli 2020. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Cirebon - Gempa Bumi melanda Yogyakarta pada Jumat, 30 Juni 2023. Sejumlah aktivitas terhenti lantaran kepanikan yang terjadi. 

Bahkan diketahui imbas dari peristiwa gempa bantul itu menyebabkan perjalanan kereta api dari Daops 3 Cirebon dihentikan. 

Manajer humas Daops 3 Cirebon Ayep Hanapi menyebutkan, tercatat ada 11 perjalanan kereta api yang melintas dari wilayahnya sempat dihentikan. 

"Iya betul dihentikan menyusul terjadinya gempa bumi di Yogyakarta," kata Ayep kepada media, Jumat (30/6/2023) malam.

Menurut laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa berkekuatan magnitudo 6,4 dengan kedalaman 25km terjadi pada mukul 19.57 WIB. 

Pusat gempa ini berada di Laut 86km Barat Daya Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Ayep menyebutkan, 11 perjalanan kereta api tersebut baik masih berada di stasiun maupun yang berada di jalur lintas. 

Ia mengatakan, 11 perjalanan kereta api tersebut dihentikan dibeberapa Stasiun Wilayah Daops 3 Cirebon.

Daftar Perjalanan Kereta Api

Namun, setelah dilakukan pemeriksaan oleh jajaran prasarana Daop 3 Cirebon. Kondisi kereta dari wilayah Daops 3 Cirebon dinyatakan aman.

"Pemeriksaan pukul 20.25 lintas Cikampek - Cirebon aman. Pukul 20.42 lintas Cirebon-Brebes aman. Pukul 20.51 lintas Cirebon Prupuk dinyatakan aman," ujar dia.

Setelah dinyatakan aman, Ayep memastikan kereta api bisa kembali melakukan perjalan dengan normal. Gempa yang melanda Yogyakarta juga terasa hingga Kabupaten Purworejo, Semarang, Jawa Tengah hingga Cirebon, Jawa Barat.

Adapun perjalanan KA yang terhambat karena gempa Bantul ini sebagai berikut: 

KA 140 di Stasiun Tanjungrasa

KA 282 di Stasiun Pringkasap 

KA 56 di Stasiun Pasir Bungur 

KA 15 di Stasiun Cikaum 

KA 235 di Stasiun Cilegeh 

KA 144 di Stasiun Cilegeh

KA 28 di Stasiun Telagasari 

KA 150 di Stasiun Jatibarang

KA 108 di Stasiun Arjawinangun 

KA 226f di Stasiun Waruduwur

KA 233 di Stasiun Brebes

Getaran Menjalar Sampai Jauh

Sebelumnya gempa Magnitudo 6,4 mengguncang wilayah Bantul Yogyakarta, Jumat (30/6/2023), pukul 19.57.43 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, hasil analisis menunjukkan gempa Bantul Yogyakarta ini memiliki parameter update dengan Magnitudo M 6,0.

Episenter gempa terletak pada koordinat 8,63° LS ; 110,08° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 81 Km arah Selatan Kota Wates, Daerah Istimewa Yogyakarta pada kedalaman 67 km. 

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa Bantul Yogyakarta yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia dan Eurasia.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault). 

Daryono juga mengatakan, getaran gempa ikut dirasakan di daerah Kulonprogo, Nganjuk, Kebumen, Ponorogo, Kediri, dan Mojokerto. Bahkan ada yang melapor gempa juga dirasakan hingga ke daerah Jawa Timur dan Jawa Barat.

Lalu mengapa gempa Bantul Yogyakarta dirasakan sampai ke wilayah yang jauh dari episenter? Kepala BMKG Dwikorita saat jumpa pers Gempa Bantul yang dilakukan secara online mengatakan, kedalaman gempa Bantul berada pada kedalaman 67 km, dan lokasi gempa berada pada zona kontak antar lempeng samudera Indo-australia, yang menumbuk di bawah lempeng benua Eurasia.

"Gempa terjadi pada bidang kontak tersebut, ini memungkinkan perambatan guncangan gempa merambat semakin luas. ini berada di kontak antar dua lempeng. Jadi rambatan gempa ini merambat ke area yang lebih luas lagi," katanya.

Sementara itu Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyebutkan, kedalaman 67 km merupakan gempa menengah, dengan kedalaman yang dalam itu energi yang tertancap spektrumnya lebih luas.

"Dampak gempa tidak hanya dipengatuhi besaran magnitudo dan jarak sumber, tetap kondisi tanah setempat juga mempengaruhi guncangan," katanya.

Antisipasi Gempa Bumi

Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.

Sebelum:

- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi.

- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.

- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.

- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.

- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi

- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

Saat Terjadi Gempa Bumi:

- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.

- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

Setelah Terjadi Gempa Bumi:

- Jika Anda berada di dalam bangunan: keluar dari bangunan tersebut dengan tertib; jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K; telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

- Periksa lingkungan sekitar Anda: apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.

- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa,karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

- Dengarkan informasi mengenai gempabumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya