Sering Bergadang Bukan Berarti Insomnia, Ini Cara Tepat Menanganinya

Jam tidur yang tepat harus dijalankan karena tubuh membutuhkan hormon melatonin untuk tertidur.

oleh Arie Nugraha diperbarui 21 Jul 2023, 20:00 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2023, 20:00 WIB
Ilustrasi Perempuan Tidur (sumber: unsplash)
Ilustrasi Perempuan Tidur (sumber: unsplash)

Liputan6.com, Bandung - Beraktivitas hingga melewati waktu tidur yang cukup alias bergadang sekarang ini kerap dialami oleh berbagai kelompok masyarakat.

Tidak ada waktu tidur yang tetap bagi setiap orang, namun disarankan tidur selama delapan jam guna tubuh dapat memperbaiki metabolisme dan mengistirahatkan beberapa organnya.

Pasalnya setiap tubuh seseorang memiliki jam tidur masing-masing yang mengatur kapan untuk bangun dan mengantuk. Jadi tidak adil jika menyamaratakan semua orang memiliki jam tidur serupa.

Namun dengan seringnya bergadang yang selalu dianggap hal remeh, ternyata dapat membahayakan stabilitas tubuh seseorang.

Mengutip dari laman AlaCASA, Kamis, 20 Juli 2023, pada saat bergadang atau disebut delayed sleep wake phases disorder (DSWPD), jam tidur seseorang ini tidak disinkronkan dengan diproduksinya hormon melatonin.

Sehingga inilah penyebab seseorang memiliki jam tidur yang terbalik usai bergadang. Layaknya satwa kelelawar yang beraktivitas malam hari dan beristirahat di siang hari.

Jam tidur yang tepat harus dijalankan karena tubuh membutuhkan hormon melatonin untuk tertidur. Melatonin adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar pineal di otak untuk mengontrol jam tidur dan membuat mengantuk.

Melatonin akan berkurang diproduksi oleh tubuh ketika berada di cahaya terang dan meningkat saat keadaaan gelap, seperti malam hari. Itulah mengapa lebih baik tidur dalam keadaan gelap.

Telatnya produksi melatonin dapat menyebabkan pergeseran jam tidur yang ideal. Seseorang yang memiliki jam kerja di malam hari akan memproduksi melatoninnya dalam keadaan terbalik dari semestinya, pagi akan merasa kantuk dan malam terasa segar.

Seseorang yang bergadang mengira mereka mengidap insomnia. Justru, terjadinya insomnia dikarenakan tubuh bergadang.

Jadi bergadang dan insomnia adalah 2 hal yang berbeda. Seseorang yang sering bergadang memiliki peluang lebih tinggi mengalami insomnia.

Bagaimana cara mensiasati penanganan bergadang yang berpeluang menjadi insomnia? Terdapat dua cara yang dapat dilakukan seperti dibawah ini :

1. Perhatikan kenyamanan bahan tempat tidur

Gunakan bahan tencel untuk bedding set. Bahan tencel terkenal akan kelembutannya karena kelembutan itulah yang akan menghantarkan seseorang kepada tidur yang lebih pulas dan terhindar dari bergadang.

2. Gunakan lampu kamar yang temaram

Pemilihan lampu kamar tidur juga merupakan faktor penting untuk keberlangsungan kualitas tidur. Pilihlah lampu kamar tidur yang berwarna hangat kekuningan dan tidak terlalu terang. Dengan pencahayaan yang lembut dan hangat bisa membangun suasana menjadi kantuk.

Dapat juga dengan menata kamar tidur sedemikian rupa guna meningkatkan kualitas tidur. Tidur merupakan salah satu kebutuhan mendasar bagi manusia untuk menjaga keseimbangan daya tahan tubuh serta metabolisme.

 

Menata Kamar

Dengan memiliki kamar tidur yang nyaman sangat diperlukan guna membantu suasana hati dan pikiran agar tetap rileks. Berikut 4 tips menata kamar agar meningkatkan kualitas tidur:

1. Tempat tidur yang ideal

Selain berasal dari alam bawah sadar atau kondisi psikologis, nyatanya tempat tidur yang nyaman juga dapat membantu tubuh seseorang rileks baik sebelum ada sesaat terlelap.

Oleh karena itu, pastikan memilih ranjang yang baik dengan luas ideal untuk tubuh. Sehingga mampu mengakomodasi tubuh saat meringkuk atau meregangkan tubuh sebelum tidur.

2. Kenyamanan bahan tempat tidur

Bahan-bahan seperti sprei, sarung bantal, dan bed cover merupakan material yang langsung tersentuh pada tubuh saat merebahkan diri di atas tempat tidur.

Oleh karena itu, kualitas dari bahan tersebut haruslah punya tingkat kenyamanan yang baik. Pastikan memilih bahan alas tempat tidur dengan bahan terbaik serta cocok dengan kebutuhan kulit, sehingga mengurangi risiko akan alergi.

3. Sesuaikan ukuran tempat tidur dengan ruangan 

Semakin terbatasnya lahan yang tersedia untuk sebuah hunian, tentu membuat ruangan di tempat tinggal seseorang pun mengalami penyusutan untuk menyesuaikan dan memenuhi kebutuhan kehidupan.

Meskipun memiliki kamar tidur dengan ukuran yang relatif terbatas, saat ini sudah banyak ragam jenis tempat tidur yang mampu mengakomodasi kekurangan tersebut.

4. Pilih tempat tidur yang sesuai dengan desain kamar

Dengan permasalahan ruang terbatas pada hunian saat ini, mengaplikasi desain bergaya minimalis pada interior merupakan salah satu solusi tepat agar rumah dapat terkesan leluasa, terutama pada kamar tidur seseorang agar terasa lebih nyaman.

Informasi tadi mungkin dapat Anda ikuti usai mengetahui fakta bergadang dan cara menanganinya. Selain mengganggu kesehatan, bergadang juga menolak hukum alam.

Namun yang terpenting, segala aktifitas yang dilakukan seseorang harus seimbang. Jangan lupa menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya