Liputan6.com, Palu - Souraja merupakan bangunan berpanggung di Palu, Sulawesi Tengah, yang memiliki konstruksi kayu. Bangunan ini menggunakan paduan arsitektur Bugis dan Kaili.
Bukan sekadar rumah adat biasa, souraja merupakan sisa-sisa bangunan peninggalan Kerajaan Palu. Mengutip dari palukota.go.id, souraja dibangun oleh Raja Palu yang kepemilikannya selalu berganti.
Sejak didirikan pertama kali, souraja selalu ditempati oleh raja-raja Palu dan keluarganya secara silih berganti. Oleh karena itu, souraja adalah Istana bagi Raja Palu.
Advertisement
Baca Juga
Kepemilikan bangunan ini pun berlaku secara turun-temurun. Bangunan yang dibangun pertama kali pada abad ke-19 Masehi ini hingga kini masih berdiri kokoh dan menjadi bangunan cagar budaya yang dijaga kelestariannya oleh pemerintah setempat.
Sejak pertama kali dibangun, bangunan ini tidak mengalami perubahan. Karena dahulu berfungsi sebagai tempat tinggal raja dan keluarganya, maka bangunan ini juga menjadi pusat kerajaan.
Hal itu pula yang menyebabkan area sekitar souraja dahulu cukup ramai. Dahulu, area di sekitar souraja merupakan tempat beraktivitas bagi masyarakat setempat.
Saat masa pemerintahan kolonalisme Jepang, tempat ini beralih fungsi sebagai kantor pemerintahan Jepang. Peristiwa itu terjadi sekitar 1942-1945.
Kemudian pada 1958, souraja beralih fungsi sebagai markas dan asrama Tentara Nasional Indonesia. Sejak 1982, bangunan ini telah menjadi cagar budaya dan diinventariskan kepada pemerintah, sehingga telah dilakukan sedikit pemugaran.
Â
Penulis: Resla Aknaita Chak