Liputan6.com, Jakarta - Nanda Maulidya, pelajar asal Ternate Maluku Utara, gagal menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) HUT ke-78 RI, di hari-hari menjelang keberangkatannya ke Jakarta. BPIP melalui Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi melayangkan surat yang ditujukan kepada Sekretaris Daerah Maluku Utara, Sabtu (15/7). Dalam surat yang ditandatangani Rima Angristin itu juga melampirkan hasil tes mata Nanda Maulidya.
Surat itu menerangkan, standar kesehatan mata capaska tingkat provisi 6/6 sampai 6/12. Sementara standar kesehatan mata capaska tingkat pusat adalah 6/6 (mata normal). Hal itu berdasarkan petunjuk teknis BPIP Nomor 267/PE/02/2023/D5 tentang Standar Kesehatan Mata.
Advertisement
Sementara hasil pemeriksaan Medical Check Up (MCU) di daerah atas nama Nanda Maulidya yang diterima BPIP adalah mata menggunakan lensa Spheris S-1,5 ODS (kedua mata). Sementara pemeriksaan visus OD/OS 20/80. Dalam surat yang ditandatangani Rima Angristin itu juga melampirkan hasil tes Nanda Maulidya. Berdasarkan data tersebut, maka Nanda Maulidya dianggap tidak memenuhi standar capaska tingkat pusat.
Hasnah, orangtua Nanda Maulidya mengaku kecewa dengan pengguguran anaknya sebagai Capaska HUT ke-78 RI. Keluarga menerima surat tertanggal 13 Juli tahun 2023 sekitar pukul 18.30 WIT ada surat, bahwa Nanda namanya diganti dengan peserta lain dari SMAN 1 Kabupaten Halmahera Utara. Yang lebih parah, pencoretan dilakukan H-2 jelang keberangkatannya ke Jakarta.
"Memang anak saya dibatalkan karena sesuai ketentuan bermasalah dengan kesehatan di mata, tetapi saat pemeriksaan dokter di Malut, Nanda memenuhi standar karena aturan minus 2 dan kami sempat tanyakan masalah ini ke Dispora dan Kesbangpol, tetapi mereka minta koordinasi dengan BPIP," ujarnya.
Hasnah cuma berharap ke depan jangan seperti ini, karena anak nanti menjadi korban dan terganggu psikologi. Hasnah menyebut, keluarga tetap meminta untuk usut tuntas kasus ini dan akan menuntut keadilan.
Hal yang sama juga dirasakan Doni Amansa. Mimpinya menjadi pengibar bendera pusaka di HUT ke-78 RI pupus setelah namanya dicoret dari daftar Capaska yang bakal berangkat ke Jakarta. Namanya diganti cadangan asal Kota Baubau.
Atas keputusan tersebut, orangtua Doni kecewa berat dan melaporkan kejadian itu ke Polda Sulawesi Tenggara. Tak hanya itu, pihak keluarga juga meminta bantuan hukum ke LBH Himpunan Advokat Muda Indonesia. Mereka pun tak habis pikir mengapa Doni dicoret.
Ditawari Pembawa Baki HUT RI di Ternate
Sementara itu, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) menyiapkan Nanda Maulidya sebagai pembawa baki pada Hari Ulang Tahun (HUT) Proklamasi RI di Maluku Utara, jika tidak diakomodasi sebagai seleksi calon Paskibraka tingkat pusat 2023.
"Kami semua berharap kalau Nanda Maulidya bisa mewakili Malut sebagai calon paskibraka tingkat pusat, tetapi kalau memang tidak diakomodir, Nanda bisa menjadi pasukan paskibraka dan pembawa baki dalam HUT Proklamasi RI ke-78 nanti," kata Kabid Pemuda Dispora Kota Ternate, Fadly Abukasim, dikutip Antara, Jumat (21/7/2023).
Pihaknya berencana agar Nanda ditetapkan sebagai pembawa baki di kota Ternate, biar publik juga melihat kualitas Nanda dan layak sebagai Capaska tingkat pusat
Ia menyampaikan permintaan peninjauan kembali hasil seleksi calon Paskibraka (capaska) tingkat pusat 2023, oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Ternate mendapat respon Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), menyusul adanya keputusan pergantian Nanda Maulidya dengan Capaska cadangan atas nama Muftafia Asmar Badarab asal SMA Negeri 1 Kabupaten Halmahera Utara.
Advertisement