Pos PGA Ingatkan Warga Waspadai Guguran Lava Gunung Karangetang

Dalam laporan pengamatan, guguran lava mengarah ke Kali Kahetang sekitar 1.750 meter, ke arah Kali Batuawang dan Batang sekitar 1.000 meter.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 28 Jul 2023, 11:43 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2023, 09:00 WIB
Gunung Karangetang di Kabupaten Sitaro, Sulut, menunjukan adanya peningkatan aktvitas.
Gunung Karangetang di Kabupaten Sitaro, Sulut, menunjukan adanya peningkatan aktvitas.

Liputan6.com, Sitaro - Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) menyebutkan guguran lava Gunung Karangetang di Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut masih terjadi. Warga diminta waspada terhadap peningkatan aktivitas gunung tersebut.

"Guguran lava meluncur ke sejumlah kali atau sungai dengan jaran luncuran bervariasi," kata Ketua Pos PGA Karangetang Yudia P Tatipang, Selasa (25/7/2023).

Dia mengungkapkan, dalam laporan pengamatan, guguran lava mengarah ke Kali Kahetang sekitar 1.750 meter, ke arah Kali Batuawang dan Batang sekitar 1.000 meter.

Selanjutnya, guguran lava juga mengarah ke Kali Timbelang sekitar 800 meter, ke arah Kali Beha Barat sekitar 1.500 meter.

"Gempa guguran terekam sebanyak 41 kali dengan amplitudo antara tiga hingga 25 milimeter dengan durasi 49-133," ujarnya.

Terekam satu kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 35 milimeter, S-P: 1,5 detik selama 18 detik, serta satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 35 milimeter, S-P: 21 detik selama 91 detik.

"Tremor menerus (microtremor) terekam dengan amplitudo antara 0,5 hingga tiga milimeter, dominan satu milimeter," katanya.

Dia mengatakan, hingga saat ini, tingkat aktivitas Gunung Karangetang berada pada level III siaga.

 Yudia berharap, masyarakat dan pengunjung, dan wisatawan tidak mendekati, tidak melakukan pendakian dan tidak beraktivitas di dalam zona prakiraan bahaya yaitu radius 2,5 kilometer dari puncak kawah dua dan kawah utama. Juga di area perluasan sektoral ke arah barat daya dan tenggara sejauh 3,5 kilometer.

“Masyarakat juga diharapkan mewaspadai guguran lava dan awan panas guguran yang dapat terjadi sewaktu-waktu dari penumpukan material lava sebelumnya karena kondisinya belum stabil dan mudah runtuh, terutama ke sektor selatan, tenggara, barat, dan barat daya,” ujarnya.

Dia mengatakan, bagi masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya