3 Hal yang Akan Terjadi Saat Supermoon 1 Agustus 2023

Ketika supermoon, bulan akan menjadi terlihat lebih besar, lebih dekat, dan lebih terang dari biasanya.

oleh Tifani diperbarui 31 Jul 2023, 17:00 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2023, 17:00 WIB
Supermoon Pertama di Tahun 2023
Pasangan berfoto di jembatan Al-Shuhada'a di atas Sungai Tigris saat supermoon pertama tahun 2023 terbit di Baghdad, Irak, Senin, 3 Juli 2023. (AP Photo/Hadi Mizban)

Liputan6.com, Yogyakarta - Fenomena supermoon atau bulan purnama super merupakan salah satu fenomena yang sangat dinantikan banyak orang. Pada 2023 ini, fenomena Supermoon terjadi pada awal Agustus.

Fenomena supermoon 1 Agustus 2023 yang muncul adalah fenomena bulan sturgeon atau sturgeon moon.

Ketika supermoon, bulan akan menjadi terlihat lebih besar, lebih dekat, dan lebih terang dari biasanya. Kondisi itu membuat seluruh permukaan bulan yang menghadap Bumi memantulkan sinar matahari.

Jika cuaca cerah, masyarakat Indonesia dapat melihat fenomena langka tersebut dan terlihat sepanjang malam dengan mata telanjang. Dikutip dari berbagai sumber, berikut fakta menarik tentang supermoon.

1. Waspada Air Laut Pasang

Supermoon memiliki kemungkinan yang bisa menyebabkan pasang surut air laut yang tinggi dan rendah secara dramatis. Pasang ekstrem itu dikenal sebagai pasang perigean spring yang mana pasang surut itu terjadi saat bulan penuh dan baru.

Pada saat-saat tersebut, bulan dan matahari akan membentuk satu garis dengan Bumi. Efeknya pasang surutnya akan saling melengkapi.

Selain itu, selama supermoon efek gravitasi matahari dan bulan juga akan bergabung. Efek gravitasi matahari di Bumi, seperti dalam memengaruhi pasang surut, hanya sekitar setengah dari bulan.

Saat bulan berada pada posisi paling dekat dengan bumi, tarikan gravitasinya berada di puncak tertingginya dan menyebabkan pasang perigean yang lebih tinggi dari biasanya.

 

Cahaya Supermoon Lebih Terang

2. Cahaya Supermoon Lebih Terang

Saat supermoon terjadi, bulan purnama akan terlihat 30 persen lebih terang dari biasanya. Meski begitu, persentase tersebut bukanlah perbandingan bulan purnama pada jarak rata-rata mereka dari Bumi, melainkan dibandingkan dengan jarak terjauh mereka dari Bumi (apogee).

Artinya, peningkatan 30 persen dalam pencahayaan bulan (ukuran jumlah cahaya per unit area) sama dengan peningkatan kecerahan hanya sebesar 0,28 dan hampir tidak terlihat oleh mata.

3. Ukuran Supermoon Lebih Besar

Saat terjadi supermoon, bulan purnama akan terlihat 14 persen lebih besar dari biasanya. Hal ini lah yang membuatnya berbeda dengan fenomena purnama lainnya.

Beberapa orang sering kali merasa bahwa saat fenomena supermoon, bulan purnama akan tampak luar biasa besar. Meskipun begitu, faktanya, supermoon hampir tidak terlihat berbeda dari kebanyakan bulan purnama lainnya.

Untuk melihat perbedaannya, diperlukan melihat bulan purnama apogean (terkecil) dan bulan purnama perigean (terbesar) secara berdampingan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya