6 Orang di Papua Tengah Meninggal Akibat Kelaparan, Begini Kata Jokowi

Kelaparan terjadi di sejumlah distrik di Papua Tengah akibat gagal panen yang disebabkan cuaca ekstrem di daerah itu sejak Juni 2023.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 31 Jul 2023, 17:20 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2023, 17:20 WIB
Jokowi Tinjau Proyek Sodetan Kali Ciliwung
Presiden Joko Widodo (Jokowi) ditemani oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau pembangunan sodetan dari Sungai Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT), Selasa (24/11/2023). Sebagai informasi, proyek ini membentang dari titik masuknya air (inlet) di Sungai Ciliwung daerah Bidara Cina di Jakarta Timur dan tempat keluarnya air (outlet) di Kanal Banjir Timur di kawasan Kebon Nanas, Jakarta Timur. (FOTO: Agus Suparto/Biro Pers Istana Kepresidenan)

 

Liputan6.com, Jakarta - Kelaparan terjadi di sejumlah distrik di Papua Tengah akibat gagal panen yang disebabkan cuaca ekstrem di daerah itu sejak Juni 2023. Yang membuat miris, 6 orang dilaporkan meninggal dunia karena kelaparan.

Presiden Joko Widodo memerintahkan jajaran kementerian dan lembaga terkait serta pemerintah daerah di Papua, untuk menangani kelaparan di Papua Tengah dampak cuaca ekstrem di Papua Tengah secepat-cepatnya.

Hal itu disampaikan Jokowi menjawab pertanyaan wartawan terkait upaya penanganan bencana kekeringan akibat cuaca ekstrem, yang menyebabkan gagal panen dan kelaparan di Kabupaten Puncak, Papua Tengah.

"Saya sudah perintahkan pada Menko PMK, Menteri Sosial, BNPB dan juga di daerah, di papua untuk segera menangani secepat-cepatnya," kata Jokowi, usai meresmikan sodetan Ciliwung di Jakarta, Senin.

Presiden Jokowi menekankan, persoalan yang terjadi adalah terdapat daerah spesifik di Papua Tengah yang pada musim salju, menyebabkan tanaman tidak dapat tumbuh.

"Problemnya, supaya tahu ya, itu ada daerah spesifik yang kalau di musim salju itu yang namanya tanaman tidak ada yang tumbuh, di ketinggian yang sangat tinggi, distrik itu," katanya.

Permasalahan lain adalah kendala terkait keamanan dalam pendistribusian bantuan kepada masyarakat di sana. Menurut Presiden, pesawat pengantar bantuan tidak berani turun, atas faktor keamanan.

"Sebab itu saya minta tadi TNI untuk membantu mengawal. Di sana memang problemnya selalu seperti itu, medannya yang sangat sulit, pesawat yang mau turun pilotnya nggak berani, sehingga problem itu yang terjadi," ujarnya.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya