Liputan6.com, Yogyakarta - Setiap 1 Agustus diperingati sebagai Hari Kanker Paru Sedunia. Peringatan Hari Kanker Paru Sedunia bertujuan untuk menciptakan kesadaran dan mengedukasi orang-orang di seluruh dunia tentang masalah kanker paru-paru.
Bahkan, juga meningkatkan dorongan untuk lebih fokus pada penelitian kanker paru-paru dan mengatur dukungan finansial dan moral untuk itu. Dikutip dari berbagai sumber, Hari Kanker Paru-Paru Sedunia ini dilatarbelakangi oleh adanya isu-isu terkait kesehatan paru-paru.
Hari Kanker Paru Sedunia pertama kali diselenggarakan pada 2012 oleh Forum of International Respiratory Societies yang bekerja sama dengan International Association for the study of Lung Cancer and the American College of Chest Physicians. Kampanye ini tak hanya untuk menyadarkan publik tentang bahaya kanker paru, tapi juga fokus memperhatikan para pasien maupun mereka yang sudah sembuh dengan memberikan edukasi berkaitan dengan kanker paru.
Advertisement
Baca Juga
Masih pada tahun yang sama, WHO juga sudah mencatat adanya 1,8 juta kasus baru kanker paru-paru di 2012. Kanker paru pun tercatat sebagai kanker yang paling umum, bahkan kasus kematiannya lebih banyak ketimbang jenis kanker lain seperti kanker payudara, kolon, hingga prostat.
Dengan adanya Hari Kanker Paru Sedunia bertujuan untuk mendukung mereka yang terkena dampak kanker paru-paru dan meningkatkan kesadaran kepada masyarakat luas tentang pentingnya menjaga kesehatan paru-paru.
Dalam sejarahnya, kanker paru pertama kali dikemukakan pada awal abad ke-19. Kanker paru-paru adalah penyakit yang sangat langka untuk waktu yang sangat lama.
Penelitian menunjukkan kurang dari 1% sampai 2% populasi menderita penyakit ini. Meskipun pada awal abad ke-20 masih jarang, namun penyakit ini menjadi penyebab utama kematian terkait kanker pada pria di lebih dari 25 negara.
Tidak ada yang tahu bagaimana ini terjadi dan apa yang menyebabkan kenaikan yang signifikan ini. Sebuah buku ilmiah yang ditulis pada 1930-an berjudul Springer Handbook of Special Pathology menjelaskan bahwa kenaikan ini bisa menjadi akibat langsung dari udara yang semakin tercemar, frekuensi lalu lintas yang lebih tinggi, dan bahkan peningkatan paparan gas selama Perang Dunia I dan juga rokok.
Saat ini, penyakit terkait kanker paru-paru sudah umum dan dengan cepat menggantikan bentuk kanker lain di grafik kematian. Dengan tren naik ini muncul peningkatan kesadaran akan kanker paru-paru dan penyebabnya.
Hari dan gerakan Peringatan Kanker Paru Sedunia ini merupakan salah satu langkah untuk melanjutkan penelitian kanker paru-paru dan kegiatan kesadaran akan kanker paru.