Liputan6.com, Aceh - Masakan Aceh identik dengan rasa asam dan pedas yang dominan. Hal itu karena masakan Aceh selalu menggunakan banyak rempah.
Salah satu kuliner Aceh yang bercita rasa kuat adalah gulai eungkot paya. Dari aromanya saja, akan tercium aroma khas pedas dan asam yang akan terasa kelat di lidah.
Mengutip dari berbagai sumber, gulai eungkot paya merupakan warisan kuliner masyarakat Aceh yang telah lama ada. Tak kalah dengan sajian kuliner modern, kuliner turun-temurun ini masih mudah ditemui di sekitar Aceh hingga kini.
Advertisement
Eungkot paya berarti ikan payau. Bahan baku gulai ini menggunakan jenis ikan yang hidup di sungai atau rawa-rawa air tawar. Namun, ada juga yang menggunakan ikan gabus atau eungkot bache maupun ikan lele atau yang biasa disebut seungkoe, sepat, maupun kruep.
Baca Juga
Ikan segar tersebut diolah dengan aneka bumbu rempah asli. Selain itu, tambahan santan yang tidak pekat juga mampu memberikan kesegaran pada sajian ini.
Untuk menghilangkan licin di kulit ikan, biasanya ikan akan diremas-remas terlebih dahulu menggunakan daun pisang. Selanjutnya, juga ditambahkan air perasan jeruk nipis atau jeruk purut untuk menghilangkan aroma amis pada ikan.
Tak jarang, tambahan rebung kala, jantung pisang, atau pisang kepok juga ditambahkan ke dalam adonan untuk menambah cita rada gulai eungkot paya. Perpaduan bumbu-bumbu, seperti ketumbar sangrai, kelapa sangrai yang ditumbuk halus, kunyit, asam sunti, cabai merah, cabai kecil, jahe, bawang putih, daun salam, daun temurui, dan serai yang sudah diasapi di atas api akan berpadu sempurna dalam sajian ini.
Gulai eungkot paya masih banyak ditemukan di beberapa rumah makan Aceh. Tak heran jika sajian ini masih tetap terjaga kelestariannya dan tak tergeser dengan sajian populer masa kini.
Penulis: Resla Aknaita Chak