Alami Kekeringan, Sapi di Labuan Bajo Terdampak Krisis Air

Memasuki musim kemarau, sapi di Labuan Bajo turut terdampak dengan krisis air.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 15 Sep 2023, 16:02 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2023, 15:28 WIB
Ilustrasi hewan ternak, sapi
Ilustrasi hewan ternak, sapi. (Photo created by wirestock on www.freepik.com)

Liputan6.com, Bandung - Saat ini, masyarakat di Nanganae, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami krisis air minum. Adapun krisis ini juga turut dialami oleh sapi-sapi yang ada di wilayah tersebut.

Dalam menanggapi peristiwa tersebut Kementerian Pertanian (Kementan) mulai membantu pengadaan air minum untuk ternak sapi tersebut. Saat ini dibangun sebuah irigasi Perpompaan Peternakan di lokasi tersebut.

Bantuan irigasi tersebut diberikan kepada Kelompok Tani Sahabat Nanga di Nanganae. Serta pembangunannya turut diresmikan oleh Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian Jan S Maringka pada Kamis (14/9/2023).

Ia juga berharap dengan adanya Irigasi Perpompaan tersebut bisa memberikan dampak yang positif terutama untuk meningkatkan populasi ternak di Kabupaten Manggarai Barat. Pasalnya, pada musim kemarau seperti ini hewan-hewan ternak turut membutuhkan sumber air minum.

"Irigasi Perpompaan Peternakan ini dapat memberikan manfaat sebagai sumber air minum di musim kemarau bagi ternak sebanyak 3.140 ekor," ujarnya mengutip dari Liputan6.

Diketahui daerah tersebut dapat mengalami krisis air pada rentang waktu Agustus hingga Oktober setiap tahunnya. Sehingga, saat ini, para hewan ternak juga dapat terdampak krisis air.

Pada saat yang sama Kementerian Pertanian juga menggelar inseminasi buatan atau kawin suntik pada sapi betina di sana. Harapnya inseminasi buatan tersebut dapat meningkatkan produktivitas serta kualitas genetik sapi yang baik.

"Melalui Inseminasi Buatan, optimalisasi penggunaan bibit pejantan unggul untuk memenuhi kebutuhan daging dapat tercapai," ujarnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya