Akulturasi Arab dan Tionghoa di Chefis Arabian Resto Cirebon

Akulturasi budaya yang ada di Cirebon menjadikan kuliner timur tengah tersebut menjadi populer semua kalangan.

oleh Panji Prayitno diperbarui 29 Okt 2023, 10:59 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2023, 10:39 WIB
Akulturasi Arab dan Tionghoa di Chefis Arabian Resto Cirebon
Hari hadi Chefis Arabian Cafe Resto Cirebon yang mengusung konsep akulturasi budaya Arab dan China. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Kuliner Timur Tengah menjadi salah satu pilihan menu populer di Indonesia salah satunya Cirebon. Tanpa meninggalkan cita rasa rempahnya, kuliner Timur Tengah ini menyesuaikan cita rasa khas. 

Salah satunya yang ada di Chefis Arabian Cafe Resto Cirebon. Akulturasi budaya yang ada di Cirebon menjadikan kuliner timur tengah tersebut menjadi populer semua kalangan.

"Cirebon memiliki budaya yang tidak lepas dari kultur Arab dan Tionghoa. Sejak jaman Sunan Gunung Jati budaya Arab dan Tionghoa terus melekat hingga kini," kata Owner Chefis Arabian Cafe Resto Cirebon H. Sefi Khirijil Yaman Sabtu malam (28/10/2023). 

Chefis Arabian Cafe Resto menyediakan makanan Arab serta minuman yang biasa dinikmati oleh masyarakat Timur Tengah. Namun, para penikmatnya didominasi semua kalangan. 

Bahkan, kata dia, dalam kemeriahan HUT ke-4 restauran tersebut, mengandung perpaduan budaya Arab dan Tionghoa. 

"Kami undang tamu dari berbagai latar belakang seperti tokoh lintas agama, pegiat budaya, pelaku usaha, dan lainnya," katanya.

Ia mengatakan, Cirebon memiliki sejarah yang panjang dan saling mempengaruhi antara budaya Arab dan Tionghoa. Keduanya berpadu, menciptakan budaya yang masih hidup hingga sekarang.

Akulturasi Budaya

Akulturasi Arab dan Tionghoa di Chefis Arabian Resto Cirebon
Salah satu menu di chefis arabian cafe resto Cirebon. (Istimewa)

Perpaduan budaya Arab dan Tionghoa menjadi konsep dalam merayakan hari jadi Chefis Arabian Cafe & Resto yang ke-4. 

"Milad kita yang ke-4 itu salah satunya mengusung akulturasi budaya. Karena pelanggan kota ternyata multikultur," imbuhnya.

Menurutnya, akulturasi budaya dapat melunturkan isu yang mengkotak-kotakkan antara etnis yang satu dengan yang lain. 

"Akulturasi budaya menjadi satu dinamika di Cirebon. Kemudian menjadi satu nilai yang kita angkat di tengah isu blok-blok etnis tertentu, maka pada Milad tahun ini kita menyampaikan pesan dengan tema Kita adalah Saudara Kebangsaan dan Saudara Kemanusiaan," terangnya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon Agus Sukmanjaya mengaku, konsep perayaan HUT ke-4 Chefis Arabian Cafe Resto sangat menarik karena dari mulai hiburan maupun menu makanan memadukan budaya Arab dan Tionghoa.

Ia melanjutkan, Kota Cirebon memiliki sejarah budaya dan sejarah religi yang sangat kuat, di dalamnya terdapat perpaduan antara kultur Timur Tengah dan Tionghoa. 

"Kita memiliki warisan budaya, religi dan sejarah yang sangat kuat. Kita sebagai masyarakat Cirebon harus bangga," imbuhnya.

Ke depan, pihaknya akan membangun Kota Cirebon sebagai kawasan wisata budaya dan wisata religi. 

"Cirebon lahir dari sebuah akulturasi baik Arab dam Tionghoa. Ada kampung Arab, ada kampung China dan pesantren yang hingga kini masih lestari," pungkasnya.

Dengan bahan-bahan pilihan dan racikan tangan dingin pemiliknya. Pengunjung akan merasakan pengalaman berbeda dalam menikmati kuliner di Cirebon. 

Chefis Arabian Cafe Resto menyajikan suasana tempatnya senyaman di negara semenanjung Arab. 

Beberapa menu makanan Arab di Cirebon yang siap memuaskan dahaga pecinta kuliner diantaranya adalah Nasi Mandhi Ayam, Nasi Mandhi Kambing, Nasi Kebuli, Nasi Briyani, Shisha, dan aneka minuman. 

Tidak lupa kopi yang menggunakan kurma sebagai pemanisnya. Satu lagi yang jangan sampai dilewatkan yakni susu khas di konsumsi masyarakat Timur Tengah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya