Wali Kota Makassar Mundur Sebagai Ketua Tim Kampanye Ganjar-Mahfud di Sulsel

Danny memastikan bahwa penggantinya adalah tokoh pemuda yang ada di Sulsel.

oleh Fauzan diperbarui 30 Okt 2023, 17:30 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2023, 17:30 WIB
Wali Kota Makassar Danny Pomanto gabung PDIP (Liputan6.com/Fauzan)
Wali Kota Makassar Danny Pomanto gabung PDIP (Liputan6.com/Fauzan)

Liputan6.com, Makassar - Wali Kota Makassar, Mohammad Ramhdan Pomanto atau Danny Pomanto memastikan diri akan mundur sebagai Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Sulawesi Selatan pasangan calon presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Langkah itu diambil demi menghindari potensi masalah dan konflik dikemudian hari. 

"Kemungkinan saya restrain dari situ. Tetap berperan tapi tidak boleh jadi ketua. (Saya) tidak bisa jadi ketua tim kampanye, dari pada nanti bermasalah," kata Danny Pomanto, Senin (30/10/2023). 

Danny menjelaskan bahwa keputusannya itu telah disepakati oleh Tim Kampanye Nasional di tingkat pusat. Wali Kota Makassar dua periode itu memastikan bahwa penggantinya nanti adalah tokoh pemuda yang ada di Sulawesi Selatan. 

"Kita kasih yang muda-muda. Sudah disepakati kemarin, saya dipanggil di pusat. Kita kasih kepada yang muda karena ini pertandingan milenial, kita kasih milenial. Sudah ada nama, nanti diumumkan," akunya. 

Lebih jauh, Danny menjelaskan alasannya mundur dari ketua TKD Sulsel pasangan Ganjar-Mahfud adalah karena jabatannya sebagai Wali Kota Makassar. Dalam aturan, kata dia, kepala daerah tidak diperbolehkan menjadi ketua tim kampanye.

"Dalam aturan saya tidak bisa jadi ketua, nanti bermasalah," jelasnya. 

Meski mundur dari ketua TKD Ganjar-Mahfud, Danny Pomanto memastikan diri akan tetap mengambil peran sebagai dewan pakar atau dewan pembina. Hal itu ia lakukan demi menghindari konflik. 

"Iya. Tapi tetap jadi dewan pakar atau dewan pembina. Tetap kita di situ untuk mencegag konflik," tegasnya.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya