Ilham Habibie Kembali Memimpin Saudagar Muslim Indonesia

Hasil Munas ISMI di Semarang menyepakati Ilham Habibie sebagai ketua.

oleh Felek Wahyu diperbarui 31 Okt 2023, 12:26 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2023, 12:26 WIB
Ismi
Munas Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) di Semarang memilih Dr. Ing. H. Ilham Akbar Habibie, Dipl.Ing., M.B.A. Foto: liputan6.com/Felek Wahyu

Liputan6.com, Semarang - Dr. Ing. H. Ilham Akbar Habibie, Dipl.Ing., M.B.A terpilih lagi sebagai ketua umum ISMI periode 2023-2028 di Munas ISMI ke -3 di Semarang.

Ilham Habibie terpilih secara aklamasi setelah salah satu calon lainnya, Dr. Eman Suryaman secara ikhlas menyerahkan hak dipilihnya (dapat 1 suara) kepada Ilham yang juga Ketua ISMI periode 2018-2023.

Terpilihnya putra mantan Presiden BJ Habibie ini sudah diprediksi sebelumnya. Ilham telah menjadi ketua umum ISMI selama dua periode, yakni 2013-2013 dan 2018-2023 dinilai berkinerja baik. 

Dan keberadaannya masih dibutuhkan untuk membesarkan ISMI dalam lima tahun mendatang. Dalam sambutannya sesaat setelah terpilih, Ilham mengatakan ISMI harus lebih kuat, manfaat dan lebih berdampak.

“Kebersamaan sangat penting. Masukan dan saran dari semua pihak terutama anggota sangat penting bagi saya,” kata Ilham.

Ilham berjanji, sebagai ketua formatur dalam waktu dekat akan melakukan rapat formatur untuk menyusun kelengkapan bagan organisasi.

“Sebagai organisasi awalnya kita memang bekerja dengan biaya sendiri, tapi jika ingin sehat dan kuat kita harus berkontribusi,” kata Ilham.

Ilham juga mengaku senang karena terpilih lewat pemilihan yang demokratis dan tidak ada money politic.

Munas ISMI ke 3 berlangsung di Semarang sejak Jumat (26/10/2023) sore. Pada kesempatan itu, Sekjend ISMI 2018-2023 Juliana Wahid, SE MPd didampingi Owner Hotel Pandanaran yang juga Pengurus ISMI Jateng, Gatyt Sari Chotijah, SH, MM mengatakan Ilham Habibie yang menjabat Ketua ISMI periode 2018-2023 diharapkan akan terpilih kembali, karena ISMI masih membutuhkan figur dari Ilham Habibie.

Menuju 38 Provinsi

Ilham Habibie dalam sambutannya mengatakan, ISMI lahir tahun 2013. ISMI berdiri dengan tujuan untuk memajukan ekonomi umat Islam. Agar ekonomi umat bisa maju para pengusaha harus bersatu. Anggota ISMI adalah para pengusaha atau saudagar muslim.

“Kita harus bersatu. Bersatu bukan berarti harus sepaham, tapi paling tidak dalam kerjasamanya kita harus merangkul sebanyak orang mungkin. Agar bisa mendapatkan efek ekonomi terbesar, bisa sebanyak mungkin mendapat ide yang cemerlang, yang kemudian bisa diimplementasikan yang kemudian bisa memberikan manfaat untuk bangsa, negara dan umat,” kata dia.

Pada periode lima tahun pertama, tambah Ilham, ISMI masih berjuang. Saat itu tantangan dan perjuangannya luar biasa. Pada lima tahun pertama keberadaan ISMI belum kelihatan. Pada lima tahun kedua atau lima tahun terakhir ini luar biasa. Sekarang ini sudah ada 24 Orwil. Insya Allah akan terus diperluas ke 38 provinsi. Kita akan kejar agar ada 38 orwil.

Menurut Ilham, yang penting itu bukan hanya kehadiran ISMI saja, namun adalah dampaknya. Pengusaha yang bergabung di ISMI diharapkan pada aktif, kemudian memberikan dampak positif bagi lingkungan dan komunitasnya. Saudagar mengajak saudagar lain agar bisa berkembang dan maju. 

“Anggota ISMI diharapkan bisa saling memberikan ide, bertukar pikiran, sharing agar bisa maju dan berkembang bersama-sama,” katanya.

Sementara, Sekretaris Jenderal (Sekjen) ISMI, Juliana Wahid, SE MPd didampingi Owner Hotel Pandanaran yang juga Pengurus ISMI Jateng, Gatyt Sari Chotijah, SH, MM menambahkan agenda Munas ke-3 tahun 2023 ini akan memilih pemilihan ketua umum periode 2023-2028, pembahasan anggaran dasar rumah tangga, rencana strategi 5 tahun kedepan, dan penguatan seluruh unsur pengurus baru, yang akan dibentuk melalui voting formatur.

Diharapkan dengan adanya refresh akan muncul pengusaha-pengusaha baru yang ikut bergabung dengan ISMI, untuk memperkuat fondasi ISMI sendiri.

Soal tema Munas ke 3 yakni Melalui Digitalisasi, Hilirisasi dan Rekalokal Menuju Saudagar Emas 2045, menurut Juliana, karena memang ISMI terkenal dengan teknologi kewirausahaan. Jadi semua unit bisnis harus disentuh dengan teknologi.

“Contohnya, jaman sekarang pasar tradisional dengan pasar online mau tidak mau harus bersaing, dan akhirnya pasar tradisional pun sudah memasarkan produknya melalui teknologi, melalui media sosial untuk bisa bertahan. Itu contoh kecil," kata Juliana.

Juliana menegaskan, Munas ini tidak ada kaitannya dengan politik.

“Ketua umum juga memutuskan, mengarahkan kita untuk menggerakkan ekonomi guna memajukan umat,” tambahnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya