Liputan6.com, Cirebon Perang Israel dan Hamas memicu reaksi dari berbagai elemen. Selain mengutuk keras, masyarakat diimbau tidak mudah terprovokasi dengan isu lainnya.
Seperti disampaikan Pengasuh Ponpes Buntet Cirebon Kh Adib Roffiudin Izza. Menurutnya, ada beberapa isu terkait perang Israel dan Hamas yang berpotensi mengadu domba di masyarakat.
"Karena akhir-akhir ini banyak isu-isu perang Palestina dan Israel. Kami memohon dan meminta kepada seluruh masyarakt bangsa Indonesia agar jangan terprovokasi dengan isu-isu tersebut. Sebab akhir akhir ini ada beberapa isu akan mengadu domba tentang ketenangan ketentraman masyarakat Indonesia," ucap Kiai Adib di Cirebon, Jumat (3/11/2023).
Advertisement
Ia menyebutkan, salah satu isu yang muncul dan berpotensi mengadu domba masyarakat khususnya di Indonesia adalah isu terkait perang yang menggantikan isu putusan MK.
Apalagi, kata dia, jika isu tersebut muncul dari publik figur seperti pejabat dan pemuka agama.
"Sebab isu itu muncul atau keluar dari pejabat anggota dewan, para habaib bahkan para kiyai dan masyarakat yang menyatakan bahwa isu tentang masalah perang Israel dan Palestina adalah untuk menggantikan masalah keputusan MK. Berpotensi mengadu domba di seluruh lapisan masyarakat," tandasnya.
Doakan Palestina
Meski demikian, Kiai Adib juga sependapat dengan isu yang muncul dari pihak kepolisian bahwa perang Palestina-Israel ini berpotensi akan menumbuhkan sel-sel terorisme di Indonesia.
Menurutnya, kondisi perang Israel dan Hamas berpotensi membuat tumbuh subur kembali sel teroris untuk memanfaatkan keadaan.
"Saya imbau masyarakat sepenuhnya menyerahkan masalah tersebut kepada pihak berwenang untuk menghindari terjadinya provokasi dan adu domba. Insya Allah akan diberkahi oleh Allah SWT dengan kedamaian, dengan kesantunan, dengan keberkahan," ujarnya.
Kiai Adib mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mendoakan korban perang khususnya masyarakat sipil di Palestina agar mendapat kekuatan dan ketabahan.
"Kita doakan agar mendapat bantuan dari Allah SWT," pungkasnya.
Advertisement