Marapi dan Merapi Erupsi, Gunung Anak Krakatau Juga Meletus Lagi

Selain Gunung Marapi dan Merapi, Gunung Anak Krakatau (GAK) juga mengalami peningkatan aktivitas vulkanik.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 05 Des 2023, 05:43 WIB
Diterbitkan 05 Des 2023, 05:43 WIB
Letusan Gunung Anak Krakatau capai ribuan meter. (Senin, 04/12/2023). (Potongan layar Magma Indonesia).
Letusan Gunung Anak Krakatau capai ribuan meter. (Senin, 04/12/2023). (Potongan layar Magma Indonesia).

Liputan6.com, Serang - Seperti gunung berapi lainnya, Gunung Marapi di Sumatera Barat dan Gunung Merapi di Yogyakarta juga turut memuntahkan lava pijarnya sejauh 3.000 meter. Gunung Anak Krakatau (GAK) seperti tak mau ketinggalan, gunung berapi di tengah laut Selat Sunda itu juga terus aktif sepanjang Senin (4/12/2023) kemarin.

Gunung Anak Krakatak tercatat meletus empat kali sejak dini hari hingga Senin siang, dengan ketinggian semburan abu vulkanik mencapai 1.500 meter.

Gunung berapi di perairan Selat Sunda itu masih saja meletus. Bahkan letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) semakin tinggi, mencapai 2.000 meter di atas puncak.

Dikutip dari Magma Indonesia, aplikasi resmi milik PVMBG, Kementerian ESDM. Erupsi terjadi pukul 12.41 WIB, abu vulkaniknya berwarna hitam mengarah ke tenggara. Letusan itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 71mm selama 1 menit 50 detik.

Letusan berlanjut pukul 15.54 WIB setinggi 1.000 meter, dengan abu vulkanik berwarna hitam, mengarah ke barat laut. Erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 54mm selama 36 detik. 

Erupsi berlanjut pukul 16.15 wib dengan ketinggian semburan abu vulkanik mencapai 2.000 meter di atas puncak, mengarah ke barat laut, amplitudo maksimum 59mm selama 1 menit 33 detik. 

Meletus Hingga Malam

Letusan gunung berapi Anak Krakatau di Selat Sunda antara Jawa dan Sumatra terlihat 13 April 2020 oleh satelit Landsat 8. (NASA Earth Observatory/Lauren Dauphin, Landsat data from the U.S. Geological Survey)
Letusan gunung berapi Anak Krakatau di Selat Sunda antara Jawa dan Sumatra terlihat 13 April 2020 oleh satelit Landsat 8. (NASA Earth Observatory/Lauren Dauphin, Landsat data from the U.S. Geological Survey)

Jelang malam, letusan Gunung Anak Krakatau kembali terjadi pukul 18.13 WIB, dengan ketinggian 1.000 meter diatas puncak. Kolom abu berwarna hitam, amplitudo maksimum 70mm dan berlangsung selama 47 detik.

Selang empat menit, atau sekitar pukul 18.17 WIB, erupsi kembali terjadi setinggi 1.500 meter, kolom abu berwarna hitam, mengarah ke barat laut, amplitudo maksimumnya 73mm selama 1 menit 14 detik. Kemudian nampak sinar api setinggi 50 meter.

Letusan terus berlanjut pukul 20.06 WIB dan nampak sinar api setinggi 300 meter. Ketinggian semburan abu vulkanik berwarna hitam mencapai 1.000 meter mengarah ke barat laut. Erupsi itu beramplitudo maksimum 60mm selama 1 menit 9 detik.

Saat ini, Gunung Anak Krakatau berada di Level III atau Siaga, dengan rekomendasi dilarang mendekat dalam radius 5km. Masyarakat diminta tidak mudah percaya dengan informasi yang beredar, serta selalu memastikannya melalui sumber terpercaya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya