Anak-Anak Rentan Terdampak Perubahan Iklim, Berikut Tips Proteksi Eksplorasi Anak

Indonesia menempati peringkat ke-46 sebagai negara dengan tingkat risiko tinggi atas paparan krisis iklim pada anak-anak.

oleh Tim Regional diperbarui 09 Des 2023, 23:01 WIB
Diterbitkan 09 Des 2023, 14:54 WIB
Dampak perubahan iklim terhadap anak-anak. (Liputan6.com/ ist)
Dampak perubahan iklim terhadap anak-anak. (Liputan6.com/ ist)

Liputan6.com, Jakarta - Dampak perubahan iklim semakin nyata terjadi di bumi ini, termasuk yang saat ini paling dirasakan adalah musim kemarau panjang yang diikuti oleh memburuknya kualitas udara dan peningkatan suhu cukup ekstrem dalam beberapa waktu terakhir.

Dari laporan 'The Climate Crisis Is a Child Rights Crisis: Introducing the Children’s Climate Risk Index', Indonesia menempati peringkat ke-46 sebagai negara dengan tingkat risiko tinggi atas paparan krisis iklim pada anak-anak.

Maka tak heran kini anak-anak mudah terpapar berbagai penyakit terkait infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) seperti batuk, demam, pilek, dan radang.

Fenomena tersebut diperkuat oleh data surveilans penyakit oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada Agustus 2023, bahwa terjadi peningkatan kasus ISPA mencapai 200.000 laporan di puskesmas dan rumah sakit se-Jabodetabek, serta diperkirakan terus meningkat hingga akhir tahun.

Meningkatnya resiko akibat dampak perubahan iklim tentunya memicu kekhawatiran orang tua khususnya para Bunda.

Menyikapi riskannya dampak perubahan iklim terhadap tumbuh kembang anak, Nestlé Dancow mengajak para bunda untuk memastikan Buah Hati tercinta senantiasa terlindungi dalam mengoptimalkan eksplorasinya yang penuh warna.

Hadir sejak 1930 di Indonesia, Nestlé Dancow tumbuh menjadi sahabat terpercaya para bunda. Secara konsisten, Nestlé DANCOW menyediakan gizi terbaik yang dapat mendukung proses tumbuh kembang Si Buah Hati.

Selain itu, Nestlé Dancow turut berkomitmen untuk terus mendukung bunda dalam setiap langkah mendampingi tumbuh kembang anak agar mereka tumbuh menjadi apa pun yang mereka inginkan (nurturing their freedom to be) melalui dukungan gizi, stimulasi dan cinta kasih.

Senior Brand Manager Nestlé Dancow, Prasasti Dhaniswari mengatakan pihaknya mengajak para orang tua untuk memaksimalkan stimulasi dan eksplorasi Si Buah Hati, meski saat ini dampak perubahan iklim sangat dirasakan.

"Saya berharap rangkaian tips di atas dapat menjadi panduan bagi orang tua untuk tetap memberikan kesempatan bagi buah hati untuk bereksplorasi dan bergerak lebih aktif," jelasnya.

Pihaknya berkomitmen mendukung dan melengkapi peran aktif Bunda dan Ayah dalam memberikan proteksi terbaik pada eksplorasi tumbuh kembang anak.

"Termasuk di tengah cuaca tidak menentu akibat perubahan iklim. Kunjungi Dancow.co.id untuk temukan ide stimulasi dan eksplorasi untuk Si Buah Hati," ia menambahkan.

 

 

Tips

Yuk, simak rangkaian tips di bawah ini:

1. Pastikan kebutuhan gizi Si Buah Hati tercukupi melalui asupan gizi seimbang yang didukung oleh konsumsi air putih, dan susu tinggi protein dan kaya kalsium, guna memastikan perlindungan terbaik Buah Hati dari serangan penyakit.

2. Siapkan pelengkap pakaian seperti topi, jaket, payung, atau jas hujan. Penting untuk berjaga-jaga apabila panas atau hujan menerpa saat Si Buah Hati sedang bermain di ruang terbuka untuk melindungi proses eksplorasinya. Bunda juga bisa selalu menyiapkan masker bagi Buah Hati untuk menghindari risiko polusi udara.

3. Tentukan kapan dan berapa lama anak-anak bermain di luar ruang agar mereka terhindar dari paparan sinar UV yang menyengat di tengah panasnya cuaca beberapa waktu terakhir. Bunda bisa gunakan tabir surya sebagai proteksi ekstra bagi Si Buah Hati.

Lalu, pada sore hari menjadi waktu yang disarankan untuk Buah Hati tercinta bermain di area terbuka karena suasana yang cenderung rileks karena turunnya suhu udara.

4. Tentukan waktu istirahat dan pastikan kebersihan Si Buah Hati terjaga dengan membiasakan untuk selalu cuci tangan dan kaki saat memasuki rumah setelah bermain di luar ruangan agar terhindar dari berbagai penyakit ketika bereksplorasi, terlebih di luar ruangan pada peralihan cuaca saat ini.

5. Rutin mengecek prakiraan cuaca dan kualitas udara setiap hari untuk memprediksi cuaca dan risiko polusi yang mungkin terjadi saat anak bermain di luar ruangan, atau ketika hendak merencanakan pergi keluar bersama keluarga .

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya