Liputan6.com, Yogyakarta - Dalam penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients, mengatakan jika kopi dan kafein dapat meningkatkan metabolisme dan meningkatkan kinerja olahraga. Seperti diketahui, minuman kopi merupakan sumber kafein utama dan paling luas. Komposisi kopi sangat kompleks, dengan ratusan kandungan kimia. Tapi, kafein juga terdapat dalam teh, minuman ringan, kacang cola, kakao.
Melansir News Medical kafein berperan sebagai neurostimulan untuk meningkatkan tingkat substrat energi dan kinerja olahraga. Utamanya kafein meningkatkan kadar katekolamin dan menghambat reseptor adenosin.
Tindakan ini berkontribusi terhadap efek akut seperti peningkatan detak jantung, pengeluaran energi, lipolisis, hiperinsulinemia, dan hiperglikemia. Efek kronis dari kafein atau kopi termasuk penurunan berat badan, kehilangan lemak, peningkatan sensitivitas insulin, dan hipertrofi otot.
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, mekanisme kafein yang diusulkan sebagai stimulator saluran pelepasan kalsium atau penghambat fosfodiesterase dianggap kurang signifikan, karena mekanisme ini memerlukan kadar kafein yang jauh lebih tinggi dibandingkan yang dapat dicapai dari asupan kopi biasa.
Sebuah penelitian mengamati respons tertunda asam lemak bebas ketika kafein diberikan kepada individu yang mengalami obesitas dibandingkan dengan subyek eutrofik.
Hal ini menunjukkan perbedaan efek metabolik kafein pada individu yang mengalami obesitas dan non-obesitas. Dalam studi tersebut, individu yang naif kafein menerima kafein atau plasebo sebelum istirahat duduk selama tiga jam atau aktivitas treadmill selama 90 menit.
Selanjutnya, studi tersebut mencatat bahwa olahraga secara konsisten menurunkan konsentrasi maksimum kafein dalam serum pada individu yang mengalami obesitas. Temuan ini menunjukkan bahwa obesitas dan olahraga dapat mengubah farmakokinetik kafein.
Â
Pengaruh Kopi dan Kafein terhadap Kinerja Fisik
Para atlet telah lama menyadari manfaat kafein dan mengonsumsinya menjelang acara kompetitif. Sebuah penelitian mengamati bahwa konsumsi kafein meningkatkan daya tahan olahraga dan epinefrin plasma.
Sebuah penelitian yang mengevaluasi efek kopi biasa, kapsul kafein, dan kopi tanpa kafein melaporkan bahwa kapsul kafein meningkatkan waktu ketahanan masing-masing sebesar 31% dan 22,8% dibandingkan dengan plasebo dan kopi tanpa kafein.
Dengan demikian, para peneliti mengusulkan bahwa faktor kolinomimetik dalam kopi mungkin menekan respons simpatik. Dalam penelitian berbeda, pemberian senyawa yang berasal dari kopi pada tikus dapat menurunkan tekanan darah dan detak jantung.
Studi lain mengevaluasi konsentrasi puncak dan waktu mencapai puncak antara kafein, cola, dan kelompok intervensi kopi. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata konsentrasi puncak kafein dalam air liur tidak berbeda antara kelompok cola dan kopi.
Lebih lanjut, sekelompok peneliti meneliti efek ergogenik dari kafein anhidrat dan plasebo (air dengan kina dan kopi tanpa kafein) selama tes bersepeda. Mereka mengamati bahwa kafein dan kopi meningkatkan kinerja pengendara sepeda dengan jumlah yang sama.
Studi lain menunjukkan bahwa asupan kopi meningkatkan kinerja sprint berulang kali tetapi tidak memengaruhi latihan kekuatan pada pria yang terlatih dengan ketahanan.
Â
Penulis: Taufiq Syarifudin
Advertisement