Liputan6.com, Jakarta - Nestlé Indonesia memperkuat kerja sama dengan Foodbank of Indonesia (FOI) untuk memberikan akses pangan kepada masyarakat yang membutuhkan di wilayah Indonesia.
Penandatanganan kerja sama dilakukan di kantor pusat Nestlé Indonesia pada 22 Desember 2023, sebagai wujud komitmen perusahaan dalam menjaga kesehatan dan keafiatan konsumen.
Baca Juga
FOI menjadi mitra Nestlé Indonesia dalam mencapai visi bersama untuk menciptakan generasi yang lebih sehat. Perjanjian kerja sama ini diperbarui melalui program donasi pangan "Dapur Mustikarasa" yang akan dilaksanakan mulai tahun 2024.
Advertisement
Presiden Direktur Nestlé Indonesia, Samer Chedid, menyatakan komitmen perusahaan dalam menciptakan manfaat bersama bagi individu, keluarga, masyarakat, dan bumi. Melalui Nestlé Cares, Nestlé bekerja sama dengan berbagai pihak.
"Termasuk FOI, sejak tahun 2020 untuk memberikan akses pangan kepada masyarakat Indonesia di berbagai wilayah," jelasnya.
Kontribusi ini sesuai dengan nilai Nestlé, yaitu creating shared value, yang mengamanatkan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat melalui produk berkualitas tinggi, inovasi, dan program tanggung jawab sosial berkelanjutan.
"Akses terhadap pangan yang sehat dan bergizi adalah hak dasar setiap individu. Nestlé bangga bekerja sama dengan Foodbank untuk mencapai lebih banyak masyarakat, khususnya anak-anak Indonesia, yang membutuhkan asupan pangan berkualitas dan bergizi," ujarnya.
Program 'Dapur Mustikarasa' FOI adalah kegiatan sarapan pagi di PAUD atau sekolah dasar, dengan tujuan menciptakan generasi yang lebih sehat dan tangguh. Program ini akan dilaksanakan dua kali seminggu selama enam bulan, menargetkan 100 sekolah, dan Nestlé Indonesia berkomitmen untuk mendukung inisiatif ini sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan.
Lebih dari 48.000 produk didonasikan dalam program ini, termasuk susu Dancow FortiGro, susu steril Bear Brand, minuman cokelat MILO UHT, dan berbagai varian sereal sarapan Koko Krunch.
FOI melakukan survei pada 2022 yang mengungkapkan bahwa 27 persen anak berangkat ke sekolah dengan perut kosong, meningkat menjadi 40-50 persen di daerah padat perkotaan. FOI fokus pada membuka akses pangan bagi anak-anak sekolah, sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) nomor 2.
Pendiri FOI, Wida Septarina Wijayanti, pihaknya berkomitmen mendukung Indonesia mencapai SDGs nomor 2, yakni mengakhiri kelaparan, mencapai keamanan pangan, meningkatkan gizi, dan mempromosikan pertanian berkelanjutan.