Liputan6.com, Blora - Ami hanya bisa menangisi lapak jualannya di Pasar Ngawen, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, yang hangus terbakar seisinya pada Selasa (9/1/2024). Perempuan yang berdagang pakaian ini berdoa, semoga diberikan perlindungan oleh Allah SWT.
"Habis Mas, La Haula Wala Quwwata Illa Billahil Aliyil Adzim," ujarnya kepada Liputan6.com.
Baca Juga
Perempuan berusia 35 tahun ini mengaku, pedagang lainnya pun menangis melihat kondisi lapak-lapak di Pasar Ngawen hangus terbakar tak tersisa. Bahkan, sebagian ada juga yang pingsan.
Advertisement
Disinggung kaitan penyebab terjadinya kebakaran di pasar setempat, Sunyarmi mengaku kabar yang beredar masih simpang siur alias belum jelas.
"Isine mung do tangisan kabeh karo do semaput (Isinya cuma bisa nangis semua dan pingsan). Katanya karena lilin, seharian listrik e padam. Kobongan (kebakaran) pas pedagang do kukut kabeh (pulang semua)," jelasnya.
Karena sudah pulang, lanjut Ami, pedagang yang rumahnya jauh dari Pasar Ngawen tidak bisa menyelamatkan barang-barang dagangan. Termasuk, dirinya yang mengalami kerugian hingga ratusan juta.
"Kerugian Rp150 juta lebih, pedagang yang rumahnya dekat sebagian masih bisa menyelamatkan barang dagangan" terang Ami mengaku kerugian yang lebih banyak darinya sangatlah banyak.
"Kita pedagang saling menguatkan," imbuhnya.
Lapak bangunan berupa los yang ditempatinya di Pasar Ngawen sudah sejak tahun 2013. Insiden kebakaran hebat baru pertama kalinya terjadi.
Lebih lanjut, Ami berharap kepada pemerintah untuk segera membangunkan tempat yang baru lagi. Serta, syukur-syukur juga memberikan ganti rugi kepada ribuan pedagang yang menjadi korban.
"Bisa cepat dibangunkan tempat baru supaya kami pedagang bisa segera beraktifitas lagi. Juga salah satunya diberi ganti rugi," pungkasnya.
Â
Penyebab Kebakaran Belum Diketahui
Diberitakan sebelumnya bahwa adanya kejadian tersebut, Kepala Bidang Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Dindagkop UKM) Kabupaten Blora, Margo Yuwono mengaku langsung ke lokasi kejadian.
Tiba di lokasi, Margo Yuwono mengatakan, dari laporan sementara kebakaran terjadi pada pukul 14.00 WIB saat. Pada saat kejadian, diketaui terjadi pemadaan listrik oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) dari pukul 09.30 WIB.
"Untuk penyebab kebakaran belum diketahui pasti, hingga pukul 16.00 ini api masih terlihat menyala," katanya saat dikonfirmasi Liputan6.com.
Margo Yuwono menerangkan, ada tiga bangunan utama yang terbakar, di antaranya Blok A sd L bangunan tahun 2017, Blok M sd X bangunan tahun 2017, Blok Z bangunan tahun 2019, Kios, dan bangunan yang terdampak yaitu sebagian los blok Y sebelah barat.
"Hingga saat ini tercatat kebakaran tersebut berdampak kepada 62 kios pedagang, 744 los pedagang, serta 150 pelataran pedagang. Data tersebut bisa terus bertambah," jelasnya.
Margo Yuwono mengimbau, para pedagang untuk tidak masuk ke dalam pasar hingga proses pemadaman selesai. Tujuannya ialah agar pedagang tidak tertimpa reruntuhan dari bangunan.
"Terkait korban jiwa yang ditimbulkan maupun taksiran kerugian material atas peristiwa tersebut belum bisa kami pastikan," tandasnya.
Advertisement