Liputan6.com, Palembang - Awan gelap menyelimuti kawasan Jalan Lingkar Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan (Sumsel), tetapi cuaca berganti terik matahari dengan sekejap.
Sinar matahari yang terik itu tak membuat semangat Karjo (50) pupus untuk menyelesaikan pembangunan patung Bung Karno di Banyusin Sumsel.
Pembangunan patung Bung Karno sempat viral di media sosial (medsos). Karena wajahnya yang terlalu tembem, bentuk tubuh gempal dan tinggi badan tak sesuai menuai banyak kritikan.
Advertisement
Karjo ingat betul ketika pertama kali melihat patung Bung Karno secara langsung di November 2023, ada rasa sedih dan kecewa.
Baca Juga
Sebagai penggemar berat Presiden RI pertama ini, bentuk patung Bung Karno yang dikerjakan oleh perupa sebelumnya, jauh dari kata mirip.
Tak butuh waktu lama bagi Karjo yang dibantu 2 orang perupa lainnya, untuk mengubah patung Bung Karno yang penuh kritikan menjadi mahakarya yang bertabur pujian.
"Sebagai penggemar berat Bung Karno, saya sangat paham bagaimana bentuk sosok Bung Karno, mulai dari wajah, tubuh hingga tinggi badan. Itulah yang saya ciptakan dari patung Bung Karno ini, harus sesuai dengan sosok Bung Karno,” ucapnya kepada Liputan6.com di Banyuasin Sumsel, Rabu (17/1/2024).
Karjo sendiri adalah seorang seniman lukis dan pahat asal Kota Solo Jawa Tengah (Jateng). Di Sumsel, dia kerap mendapat berbagai pekerjaan di bidang seni pahat, baik membuat patung ikon pemerintah hingga patung untuk kebutuhan di rumah kliennya.
Walau hanya tamatan Sekolah Menengah Pertama (SMP), tetapi Karjo menguasai seni pahat dan lukis secara autodidak, tanpa perlu belajar di bangku kuliah.
Darah seni dari keluarganyalah yang membuat Karjo sering dipanggil ke berbagai kota di Indonesia untuk membuat karya seni rupa dan lukis.
"Saya belajar autodidak, bukan akademik. Dari kecil minat saya di seni rupa ini sudah terasah, hingga sekarang menjadi pekerjaan tetap saya, sembari menyalurkan hobi," katanya.
Di Pulau Sumatra, mahakarya patungnya sudah bertebaran di berbagai klenteng di Bangka Belitung (Babel).
Pemahat Patung
Bahkan, dia mengklaim, 80 persen patung naga di berbagai rumah ibadah umat Konghuchu di Babel tersebut adalah hasil karyanya.
"Kalau patung naga, sudah banyak saya buat di klenteng. Mulai dari ukuran kecil hingga besar," katanya.
Dia juga sering dipanggil untuk membuat patung di berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Jakarta, Medan, Manado, Sulawesi, dan lainnya.
Pahatan yang dia buat biasanya dibangun untuk membuat estetik bisnis kafe dan hotel atau mempercantik rumah mewah pelanggan pribadinya.
Selain pemahat, tangan Karjo juga sering menghasilkan mahakarya lukisan berpadu dengan degradasi relief yang disematkan di kanvasnya.
"Februari 2024 nanti, saya akan ikut pameran lukisan bersama para seniman lainnya di Jakarta. Ada 5 unit lukisan yang saya pamerkan, kolaborasi seni lukis dan seni relief yang beda dari lukisan lainnya," ungkapnya.
Advertisement
Pesan untuk Seniman
Dari hasil kerja kerasnya sebagai seniman rupa dan lukis, Karjo bisa menguliahkan anaknya hingga menyandang gelar sarjana.
Walau pendidikannya tak rampung hingga SMA, tetapi dia bisa membawa anaknya menjadi sosok yang berhasil di dunia kerja.
"Anak saya sekarang sudah sukses, dia membangun bisnis garmen. Saya selalu mengajarkan anak saya untuk bekerja keras hingga menuai kesuksesan," ujarnya.
Kepiawaiannya dalam berkarya, membuat banyak pelanggannya terpukau dan puas. Bahkan, dia kerap dihadiahi tiket perjalanan ke luar negeri, seperti ke Malaysia, Singapura, hingga Tiongkok.
Dia berpesan ke para seniman lainnya, agar jangan terpaku dengan hasil karya yang bagus saja, tapi karya tersebut harus penuh makna.
"Kalau merasa seniman, jangan puas bikin karya yang bagus saja. Tapi karya tersebut harus selalu bisa mengabarkan keindahannya," dia menandaskan.