Liputan6.com, Padang - Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, kembali dibuka hari ini Sabtu (20/1/2024) pada 06.20 WIB, setelah dilakukan penutupan pada Jumat (19/1/2024) dampak erupsi Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Tanah Datar dan Agam.
"Iya sudah dibuka kembali sambil terus kami pantau," kata Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang, Capt Megi Helmiadi, Sabtu (20/1/2024).
Penutupan sementara bandara yang dilakukan pada Jumat, lanjutnya, harus dilakukan demi keselamatan, karena sebaran abu vulkanik dapat membahayakan dan menghentikan kerja mesin pesawat terbang.
Advertisement
Akibat penutupan tersebut, sebanyak 17 penerbangan dari dan ke BIM terdampak, 16 di antaranya 16 reguler flight dan satu charter flight.
Sebelumnya, penutupan BIM juga sempat dilakukan sebanyak dua kali yakni Jumat (22/12/2023) dan Jumat (5/1/2024) akibat abu vulkanik dari letusan Gunung Marapi.
Erupsi Marapi
Gunung Marapi masih terus erupsi hingga hari sejak 3 Desember 2023. Hingga Sabtu 20 Januari 2024 pagi, sudah terjadi sebanyak 132 kali letusan.
Sebelumnya Kepala PVMBG, Hendra Gunawan melalui keterangan tertulisnya menyampaikan, Gunung Marapi yang memiliki ketinggian 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) sering mengalami erupsi.
Erupsinya tercatat sejak tahun 1807 dengan masa istirahat terpendek kurang dari satu tahun dan terlama 17 tahun (rata-rata istirahat 3,5 tahun).
"Karakter erupsi Gunung Marapi adalah eksplosif dan juga efusif, titik erupsinya tidak selalu terjadi pada kawah yang sama, tetapi bergerak membentuk garis lurus dengan arah timur – barat daya antara Kawah Tuo hingga Kawah Bongsu," jelasnya.
Namun, lanjutnya, sejak awal 1987 sampai sekarang erupsinya bersifat eksplosif yang berpusat diKawah Verbeek. Aktivitas erupsi biasanya disertai suara gemuruh dengan produk erupsi dapat berupa abu, pasir, lapili dan terkadang juga diikuti oleh lontaran material pijar dan batu vulkanik.
Periode erupsi terakhir dimulai pada tanggal 3 Desember 2023 pukul 14.54 WIB. Erupsi terjadi secara eksplosif dengan tinggi kolom erupsi sekitar 3.000 meter di atas puncak (5891 mdpl) dan terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi 4menit 41 detik.
Advertisement