Tabrakan Perahu Bawa Jenazah Vs Perahu Kelapa di Banyuasin, 3 Orang Tewas, 3 Lainnya Hilang Termasuk Jenazah

Kecelakaan maut tabrakan perahu motor cepat pembawa jenazah dengan perahu kelapa terjadi di perairan Banyuasin, Sumsel.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 05 Feb 2024, 06:35 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2024, 06:35 WIB
tabrakan perahu
Basarnas Palembang telah memberangkatkan dua tim penyelamatan menuju lokasi kejadian untuk melakukan proses pencarian para korban. (Liputan6.com/ Dok Basarnas Palembang)

 

Liputan6.com, Palembang - Kecelakaan maut tabrakan perahu motor cepat terjadi di perairan Banyuasin, Sumsel, tepatnya di Desa Bunga Karang, Kecamatan Tanjung Lago. Akibat kecelakaan perahu cepat itu, tiga orang dilaporkan meninggal dunia, dan tiga orang lainnya masih dicari keberadaannya.

Kepala Basarnas Palembang Raymond Konstantin dalam keterangannya di Palembang, Minggu (5/2/2024) mengatakan, kecelakaan tersebut terjadi pada pukul 00.30 WIB. Perahu motor cepat Sinar Agung dinakhodai Sudarno.

"Kapal tersebut bermuatan sembilan orang penumpang dan satu jenazah balita. Total ada 11 orang di atas kapal. Pukul 10:15 WIB usai mendapatkan informasi, tim penyelamatan langsung meluncur untuk mencari para korban," katanya.

Raymond juga menjelaskan, tiga korban meninggal dunia atas nama Surya (50), Winardi (40) dan Dwi Lestari (29). Sementara tiga korban lainnya hilang dalam tabrakan tersebut belum ditemukan yakni Eko, Gunadi, dan Icha (4). Icha merupakan jenazah yang rencananya akan dimakamkan.

Sedangkan, korban selamat dan mengalami luka-luka, Trisno (35), Junarti (37), Nando (30), Suyoto (22) dan Sudarno (40).

 

Kronologi Kecelakaan

Raymond menjelaskan kronologi kecelakaan tersebut. Awalnya kapal yang dinakhodai Sudarno berangkat dari Dermaga PU Desa Bunga Karang, Kecamatan Tanjung Lago, Banyuasin hendak menuju ke Primer 8, Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dan saat melintasi perairan Tanjung Serai, Desa Bunga Karang, Tanjung Lago, kapal bertabrakan dengan perahu ketek bermuatan kelapa yang dinakhodai Hardi yang bertolak dari Sungai Bungin.

"Insiden tabrakan menyebabkan perahu cepat Sinar Agung pecah dan tenggelam serta menimbulkan korban jiwa, luka dan hilang masih dalam pencarian," katanya.

Basarnas Palembang telah memberangkatkan dua tim penyelamatan menuju lokasi kejadian untuk melakukan proses pencarian para korban, serta berkoordinasi dan mengkoordinir unsur SAR gabungan yang terdiri atas Basarnas, TNI/Polri dan pemda setempat termasuk perangkat desa dan pihak medis terdekat serta lainnya.

"Adapun alat yang digunakan antara lain satu unit Rescue D-Max, satu unit RBB, satu unit perahu karet, satu set Aqua Eyd, dua set alat selam, dan alat pendukung air lainnya," kata Raymond.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya