Sadis, Seorang Pelajar SMK Bantai Satu Keluarga di Penajam

Satu keluarga berjumlah lima orang yang bermukim di Desa Babulu Laut RT 18, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) ditemukan tewas dengan kondisi tragis, pada Selasa (6/2/2024) pagi.

oleh Apriyanto diperbarui 07 Feb 2024, 04:00 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2024, 04:00 WIB
Rumah korban
Garis polisi terpasang di rumah korban pembantaian yang dilakukan oleh seorang pelajar di bawah umur.

Liputan6.com, Penajam Paser Utara - Satu keluarga berjumlah lima orang yang bermukim di Desa Babulu Laut RT 18, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) ditemukan tewas dengan kondisi tragis, pada Selasa (6/2/2024) pagi. Kelima korban diketahui pasangan suami istri dan tiga anaknya. Bahkan salah satu korbannya merupakan balita yang berumur di bawah tiga tahun. Tidak ayal kejadian itu membuat warga PPU geger.

Kejadian pembunuhan 1 keluarga itu sendiri terjadi pada Selasa (6/2/2024) dini hari, pelaku menghabisi para korbannya dengan sebilah parang.

Diketahui, kelima jenazah yang menjadi korban pembunuhan tersebut yakni WL (35), SW (34), VD (12), RJ (15) dan ZA balita berusia 2,5 tahun. Saat ini, jenazah kelima korban sedang dilakukan visum di Rumah Sakit Umum Ratu Aji Putri Botung PPU.

Saat dikonfirmasi, Kapolres Penajam Paser Utara, AKBP Supriyanto mengatakan terduga pelaku sudah diamankan pada Selasa (6/2/2024) pagi ini di Polres PPU.

"Pelaku sudah kami amankan, 4 jam pasca korban ditemukan," ungkapnya.

Pelaku pembunuhan diketahui berinisial J (16) yang merupakan pelajar kelas 3 SMK, dan merupakan mantan pacar dari salah satu korban yakni RJ (15) yang merupakan anak tertua dari keluarga tersebut.

Mayat Korban Sempat Disetubuhi Pelaku

Pelaku pembunuhan
Pelaku pembunuhan berinisial J saat diamankan oleh Polres PPU.

Dari pengakuan pelaku, usia melakukan pembunuhan mayat korban RJ sempat disetubuhi oleh pelaku.

"Pengakuan tersangka J, salah satu korban anak paling tertua mantan pacarnya disetubuhi," terang Supriyanto.

Berdasarkan keterangan pelaku J polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mendapati pakaian dalam korban RJ memang telah ditanggalkan. Dari keterangan pelaku, sebelum menghabisi para korbannya, pelaku terlebih dulu memadamkan listrik di rumah korban kemudian masuk ke dalam rumah dan menghabisi satu persatu korbannya dengan sebilah parang.

"Dari hasil olah TKP kami memang menemukan kondisi korban dalam kondisi tidak mengenakan celana," bebernya.

Namun, terkait pengakuan tersebut Kapolres masih menunggu hasil pemeriksaan visum et repertum di Rumah Sakit Umum Ratu Aji Putri Botung PPU.

"Kita masih menunggu hasil visum," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya