Banjir Jalan Lintas di Pelalawan Masih Tinggi, Polisi Imbau Warga Tak Nekat Menerjang

Personel Polres Pelalawan sudah berbulan-bulan bersiaga di lokasi banjir kilometer 83 Jalan Lintas Timur Sumatra agar aktivitas masyarakat tidak terganggu.

oleh M Syukur diperbarui 08 Feb 2024, 21:02 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2024, 20:54 WIB
Personel Polres Pelalawan membantu dorong sepeda motor warga yang mogok karena nekat melintasi banjir di Jalan Lintas Timur Sumatra.
Personel Polres Pelalawan membantu dorong sepeda motor warga yang mogok karena nekat melintasi banjir di Jalan Lintas Timur Sumatra. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Sudah berbulan-bulan kilometer 83 Jalan Lintas Timur Sumatra di Kabupaten Pelalawan terendam banjir. Debit air naik turun tergantung intensitas hujan dan pembukaan pintu air PLTA Koto Panjang di Kabupaten Kampar.

Sejak bencana banjir Desember tahun lalu, saban hari polisi dan pihak terkait siaga di lokasi. Personel Polres Pelalawan mengatur lalu lintas dengan memberlakukan sistem buka tutup hingga pengalihan arus.

Salah satu personel Polres Pelalawan yang bersiaga di lokasi adalah Briptu Theolifus C Siregar, Bhabinkamtibmas Lubuk Mandian Gajah dan Sialang Kayu Batu. Tak jarang, dia mambantu mendorong sepeda motor warga yang mogok di jalan lintas itu.

Theolifus menjelaskan, ketinggian air di lokasi masih 40 hingga 50 sentimeter. Warga yang bersepeda motor sudah diminta tidak lewat tapi masih ada yang nekat sehingga mogok.

"Masih ada warga yang menerobos genangan air, kami sudah evakuasi dengan membantu mendorong kendaraan tersebut sampai ke tempat yang aman," ujar Theofilus, Kamis petang, 8 Februari 2024.

Theolifus tak bosan-bosannya mengingatkan pengendara sepeda motor tidak menerobos banjir. Dia menyebut kendaraan bisa rusak kalau mesinnya masuk air.

 

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pesan Pemilu Damai

Sementara itu, Kapolres Pelalawan Ajun Komisaris Besar Suwinto SH SIK melalui Kapolsek Bunut AKP Hendri Berson SH menegaskan, polisi di lokasi merupakan bentuk kepedulian terhadap warga yang terdampak banjir.

"Selain mengatur lalu lintas, anggota di lapangan juga menyampaikan pesan-pesan Pemilu damai di lokasi banjir," ucap Hendri.

Hendri mengingatkan masyarakat bahwa tanggal 14 Februari makin dekat. Tensi politik makin tinggi sehingga terjadi perbedaan pilihan tapi harus disikapi dengan bijak agar persatuan tetap terjaga.

"Mari kita salurkan hak suara dalam Pemilu ini dan semoga berjalan dengan aman, damai, dan kondusif serta penuh dengan kesejukan walaupun beda pilihan," imbau Hendri.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya