BRIN dan Perusahaan Perkebunan di Riau Lanjutkan Pengembangan Energi Baru Limbah Sawit

Badan Riset Inovasi Nasional melanjutkan kolaborasi apik bersama dengan Sub Holding Perkebunan Nusantara, PTPN IV PalmCo dalam pengembangan energi baru terbarukan limbah kelapa sawit.

oleh M Syukur diperbarui 28 Mar 2024, 21:50 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2024, 21:30 WIB
Para petinggi PTPN PalmCo meninjau salah satu pengelohan limbah cair sawit di Riau.
Para petinggi PTPN PalmCo meninjau salah satu pengelohan limbah cair sawit di Riau. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Badan Riset Inovasi Nasional melanjutkan kolaborasi apik bersama dengan Sub Holding Perkebunan Nusantara, PTPN IV PalmCo. Kerjasama ini dalam pengembangan energi baru terbarukan limbah kelapa sawit.

Riset itu merupakan kerjasama lanjutan BRIN dan PTPN IV usai sukses melaksanakan penelitian dan pengembangan limbah cair sawit atau palm oil mill effluent (POME) menjadi biogas di PalmCo Regional III Riau.

Lembaga bentukan Presiden Joko Widodo itu kini meneliti potensi peningkatan produksi biogas yang ramah lingkungan melalui tandan kosong kelapa sawit pasca proses pencacahan dan fermentasi sebelum dicampurkan ke dalam POME.

Kombinasi ini bertujuan agar gas methane yang diperoleh lebih baik dan stabil, sehingga energi yang diproduksi juga lebih konstan. Jika berhasil, maka kombinasi limbah cair dan padat menjadi biogas tersebut akan menjadi yang perdana di lingkungan PTPN.

"Terima kasih atas kerjasama baik yang terjalin selama ini, kerjasama yang langsung bisa dirasakan manfaatnya, baik itu biogas menjadi listrik, penurunan emisi gas rumah kaca, maupun mengurangi limbah," kata Wakil Kepala BRIN Prof Dr Ir Amarulla Octavian saat berkunjung ke Pekanbaru.

Penelitian BRIN sendiri di perusahaan sawit terluas di dunia ini dilangsungkan di areal kluster riset dan inovasi BRIN-PTPN IV PalmCo Regional III Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Sei Pagar, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.

Lebih lanjut Amarulla menjelaskan, secara umum BRIN mengusung tiga konsep dalam melaksanakan riset, yakni reguler research, apply research, dan action research.

"Khusus di PTPN IV ini bisa kombinasi regular research dan apply research," katanya.

Artinya, tambah Amarulla, hasil penelitian yang telah dirasakan manfaatnya masih bisa dikembangkan lagi. Juga bisa dikembangkan ke regional lain, bagaimana teknologi yang sudah terbukti di sini. Begitu juga pihak yang sudah dapat manfaat dari BRIN kepada sektor lain.

 

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Dukung Dekarbonasi

Para petinggi PTPN PalmCo meninjau salah satu pengelohan limbah cair sawit di Riau.
Para petinggi PTPN PalmCo meninjau salah satu pengelohan limbah cair sawit di Riau. (Liputan6.com/M Syukur)

Sementara itu, Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa menyambut baik penelitian lanjutan yang terakomodir melalui program Kerja Sama Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM 1 2022-2025) ini.

Dia menjelaskan, pihaknya akan terus komitmen mendukung penelitian tersebut sehingga nantinya teknologi yang efektif dan efesien bisa diaplikasikan di regional lainnya di Indonesia.

Jatmiko mengatakan, penelitian tersebut sejalan dengan grand strategy perusahaan yang mendukung program pemerintah dalam dekarbonisasi.

"Kami bersyukur PTPN IV PalmCo yang ada di Regional III Riau kembali dipercaya menjadi lokasi untuk kegiatan kerjasama Riset dan inovasi Indonesia Maju LPDP tahun ke-2, ini menjadi salah satu langkah percepatan program prioritas Riset dan inovasi BRIN tahun 2024," urainya.

Bagi Jatmiko, riset ini tidak hanya berpeluang menjadi pioneer bagi pembangunan Biogas kombinasi limbah padat dan cair di PTPN. Langkah ini juga sejalan dengan semangat pemerintah dalam menggesa dekarbonisasi dan net zero emission yang dicanangkan.

"Sudah menjadi kewajiban dan kebutuhan kita dalam mendukung Net Zero Emissions 2060. Kita komit menjadi perkebunan negara yang menjadi backbone untuk hal tersebut," tukas Jatmiko.

Hal senada disampaikan Region Head PTPN IV Regional 3 Rurianto yang menyatakan pihaknya siap mendukung dan memfasilitasi riset ini sesuai dengan poin-poin yang disepakati bersama.

Dia berharap riset ini mampu menghasilkan pengembangan teknologi produksi biogas yang mumpuni menjawab berbagai persoalan lingkungan.

"Kami berharap penandatanganan riset bertema Inovasi Teknologi Produksi Biogas dengan Gas Mix perdana di PTPN ini berhasil sehingga Biogas yang mengkombinasikan limbah cair dengan limbah padat ini bisa menjadi model kedepannya," lanjut Ruri.

 

Pemanfaatan Biogas

Sementara Direktur Strategi dan Sustainability PTPN IV PalmCo Ugun Untaryo mengatakan perusahaan yang baru saja merger per Desember 2023 lalu tersebut memiliki asa tinggi untuk terus mendorong dan mengembangkan pemanfaatan biogas di wilayah kerja ataupun regional lainnya.

"Kami terus semangat membuka dan mengembangkan PTBG, tidak hanya di Regional 3, namun juga Regional 1 dan regional 2 (Sumatera Utara). Kami sangat senang dan berterimakasih karena melalui BRIN kami dikenalkan bagaimana upaya nyata dalam mengemisi karbon," katanya.

Terlebih lagi, ia melanjutkan bahwa progam yang dilaksanakan kedua belah pihak telah mampu mengatasi sekitar 60 persen emisi karbon di PTPN IV. "60 persen emisi karbon kami selesai karena project ini. Kami antusias kedepannya project apalagi yang bisa kita lakukan Bersama," tutup Ugun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya