Liputan6.com, Jakarta Proses pengerjaan perbaikan Jembatan Cihambulu yang menghubungkan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang hingga kini masih terus dilakukan.
Meski sempat diteror aksi premanisme, pekerjaan yang menggunakan dana pribadi Kang Dedi Mulyadi (KDM) itu diharapkan bisa selesai tepat waktu yakni sebelum Idul Fitri 2024 mendatang.
Saat ini pekerjaan yang berada di wilayah Desa Cijunti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta itu dikebut siang malam agar target pengerjaan pembangunan Jembatan Cihambulu bisa tercapai.
Advertisement
Baca Juga
Agar lebih efektif untuk sementara warga diminta untuk menggunakan jalan lain.
“Mohon maaf jalan sementara ditutup agar pekerjaan tidak setengah-setengah dan cepat selesai. Lebih baik sabar satu minggu supaya punya jalan dan jembatan yang bagus,” ucap KDM.
Ia pun meminta para pekerja membuat penghalang di sekitar jembatan sebab bukan tidak mungkin ada warga yang bandel dan keukeuh ingin lewat sehingga bisa menghambat pekerjaan.
“Supaya sebelum lebaran kita selesai, jembatan bisa digunakan oleh warga dan nanti kita buat selamatan sebelum dibuka,” ujarnya.
Aksi Premanise
Sementara itu untuk kasus premanisme sendiri saat ini satu pelaku pemalakan yakni Arifin alias Ipin masih menjalani pemeriksaan di Polres Purwakarta.
Sebelumnya Ipin telah bertemu dan meminta maaf langsung pada KDM atas perbuatannya. Untuk dua pelaku lainnya yakni Ebit dan Erik yang melakukan aksi pemalakan disertai pembacokan hingga kini masih buron.
KDM berharap keduanya segera menemuinya atau jika tidak pihak kepolisian akan bertindak tegas dengan melakukan penangkapan.
“Untuk Erik dan Ebit daripada terus kabur-kaburan, kasihan anak-anak ditinggalkan lebih baik cepat pulang dan menjalani proses seperti Ipin,” pungkas KDM.
Advertisement