Kenali Risiko Kesehatan Sering Menggigit Ujung Kuku

Kulit di sekitar kuku juga bisa mengalami kerusakan, mengakibatkan peradangan dan iritasi yang menyakitkan hingga dapat merusak gigi

oleh Panji Prayitno diperbarui 09 Apr 2024, 09:00 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2024, 09:00 WIB
Kenali Resiko Kesehatan Sering Menggigit Ujung Kuku
Ilustrasi gigit kuku (Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Gigitan kuku sering dianggap sebagai kebiasaan sepele yang tidak memiliki dampak serius. Namun, ketika kebiasaan ini menjadi kebiasaan yang terlalu sering, dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang sebagian besar tidak disadari oleh banyak orang.

Dirangkum dari berbagai sumber, salah satu bahaya utama dari gigit ujung kuku adalah risiko infeksi dan peradangan. Saat kita menggigit kuku, bakteri dan kotoran dari tangan bisa masuk ke dalam mulut dan menyebabkan infeksi pada area sekitar kuku.

Kulit yang rusak akibat gigitan juga menjadi tempat yang ideal bagi bakteri untuk berkembang biak, meningkatkan risiko peradangan dan bahkan abses. Menggigit kuku secara berulang-ulang dapat menyebabkan kerusakan pada kuku dan kulit di sekitarnya.

Kuku yang terus-menerus digigit bisa menjadi rapuh, pecah, bahkan mengalami pertumbuhan yang tidak normal. Kulit di sekitar kuku juga bisa mengalami kerusakan, mengakibatkan peradangan dan iritasi yang menyakitkan.

Tidak hanya berdampak pada kuku dan kulit, kebiasaan gigit ujung kuku juga dapat merusak gigi. Tekanan yang dihasilkan saat menggigit kuku bisa menyebabkan gigi menjadi rapuh, terutama bagian depan gigi.

Selain itu, gigitan yang kuat bisa menyebabkan patahnya gigi atau bahkan masalah pada gusi dan rahang.

Simak beberapa dampak negatif jika anda sering menggigit ujung kuku

Infeksi Bakteri dan Jamur

Gigitan kuku bisa menyebabkan kulit di sekitar kuku menjadi terbuka dan rentan terhadap infeksi bakteri dan jamur. Kondisi ini dapat menyebabkan peradangan, pembengkakan, bahkan nanah di sekitar kuku. Infeksi yang terus-menerus dapat mengakibatkan masalah kesehatan yang lebih serius.

Cedera pada Kulit dan Kuku

Gigitan kuku yang berlebihan dapat merusak kulit dan kuku, bahkan menyebabkan luka kecil hingga pendarahan. Hal ini meningkatkan risiko infeksi dan memperlambat proses penyembuhan. Selain itu, cedera yang berulang pada kuku bisa menyebabkan masalah pertumbuhan kuku yang abnormal.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Resiko Kesehatan

Gangguan Kesehatan Mental

Kebiasaan gigit kuku seringkali terkait dengan kecemasan, stres, atau bahkan gangguan obsesif kompulsif (OCD). Orang yang sering menggigit kuku cenderung memiliki tingkat stres dan kecemasan yang lebih tinggi, yang pada gilirannya dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mental mereka.

Kerusakan pada Gigi

Gigitan kuku juga dapat merusak gigi, terutama jika seseorang menggunakan gigi untuk menggigit kuku dengan kuat. Hal ini dapat menyebabkan patahnya gigi atau bahkan masalah pada rahang dan gusi.

Penyebaran Penyakit

Selain menyebabkan masalah pada diri sendiri, gigitan kuku juga dapat menyebarkan kuman dan penyakit dari tangan ke mulut. Ini meningkatkan risiko infeksi saluran pernafasan, flu, dan penyakit lainnya.

Gangguan Estetika

Selain masalah kesehatan, gigitan kuku juga dapat mengganggu penampilan estetika seseorang. Kuku yang rusak dan kulit di sekitarnya yang terinfeksi dapat membuat seseorang merasa tidak percaya diri.

Meskipun terlihat sepele, gigitan kuku memiliki dampak yang serius pada kesehatan fisik dan mental seseorang. Penting untuk menyadari bahayanya dan mencari cara untuk menghentikan kebiasaan ini, baik melalui pengendalian stres, terapi perilaku, atau bantuan profesional jika diperlukan. Menghindari kebiasaan gigit kuku dapat membantu menjaga kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Penulis: Belvana Fasya Saad

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya