Pemkab Minahasa Utara dan BNPB Tangani Warga Pengungsi Banjir dan Longsor

Penanganan banjir dan longsor BPBD Kabupaten Minahasa Utara melakukan evakuasi warga yang terdampak banjir, penanganan material longsor yang menutupi badan jalan dan melakukan pendataan.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 13 Apr 2024, 01:29 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2024, 13:00 WIB
Banjir dan longsor terjadi di Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulut pada Minggu (7/4/2024).
Banjir dan longsor terjadi di Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulut pada Minggu (7/4/2024).

Liputan6.com, Minahasa Utara - Banjir dan longsor terjadi di Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulut pada Minggu (7/4/2024), berdampak pada terendamnya ribaun rumah di wilayah itu. Ratusan warga terpaksa mengungsi.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengungkapkan, banjir terjadi Pukul 06:40 Wita dipicu hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di wilayah Kabupaten Minahasa Utara.

“Hujan intensitas tinggi itu terjadi khususnya di Kecamatan Likupang Selatan, Likupang Timur, Likupang Barat dan Wori sehingga menyebabkan bencana banjir, longsor dan pohon tumbang,” tuturnya pada, Selasa (9/4/2024).

Dia mengatakan, berdasarkan laporan dari Pusdalops BNPB sebanyak 268 Kepala Keluarga (KK) atau 1.071 jiwa terdampak dan 154 KK atau 615 jiwa mengungsi.Lokasi mengungsi di tempat ibadah, rumah warga yang tidak terdampak, balai desa, dan tenda yang didirikan desa setempat.

“Untuk memenuhi kebutuhan logistik pengungsi pendirian dapur umum dari desa setempat serta bantuan dari berbagai pihak, termasuk Pemkab Minahasa Utara,” ujarnya.

Dampak banjir setinggi 70 cm menyebabkan 422 unit rumah terendam, dan 1 fasilitas pendidikan rusak berat.

Penanganan banjir dan longsor BPBD Kabupaten Minahasa Utara melakukan evakuasi warga yang terdampak banjir, penanganan material longsor yang menutupi badan jalan dan melakukan pendataan.

“Dampak banjir memutus jaringan listrik, dan jaringan komunikasi. Jaringan listrik belum seluruhnya tersambung begitu pula dengan jaringan komunikasi,” ujarnya.

Dia menuturkan, bencana Longsor sempat memutus akses jaringan utama. Tim gabungan melakukan penanganan longsor, kini jalan utama baru bisa diakses dilewati satu jalur. Saat ini banjir berangsur surut.

“Tim gabungan melakukan pembersihan material banjir dan longsor,” ujarnya.

Sementara itu wilayah terdampak banjir meliputi empat Kecamatan, dan 21 Desa terdampak. Desa Rinondoran, Maen, Likupang Satu, Winuri, Kampung Ambong, Sarawet, Pinenek, Kokoleh Dua, Marinsow di Kecamatan Likupang Timur. Juga di Desa Maliambao, Termal dan Munte di Kecamatan Likupang Barat. Desa Paslaten, Batu dan Kaweruan di Kecamatan Likupang Selatan. Desa Bulo, Pontoh, Talawaan Atas, Lansa,Talawaan Bantik, dan Tiwoho di Kecamatan Wori.

Wilayah tanah longsor meliputi tiga Kecamatan. Desa Kokoleh Dua, Marinsow di Kecamatan Likupang Timur. Desa Kaweruan di Kecamatan Likupang Selatan. Desa Munte di Kecamatan Likupang Barat.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya