Cocok Disantap Bersama, Enak dan Lezatnya Hidangan Kue Sushi

Beragam daerah di Jepang memiliki sendiri oshi zushi yang unik yang menggambarkan karakteristik setiap tempat

oleh Arie Nugraha diperbarui 23 Apr 2024, 08:00 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2024, 08:00 WIB
Kue Sushi
Kue Sushi cocok untuk pesta dan disantap bersama. (sumber foto: www3.nhk.or.jp)

Liputan6.com, Bandung - Siapa yang tidak mengenal Sushi, makanan khas dari Negeri Sakura, Jepang. Sushi adalah salah satu makanan yang memiliki konsep membingungkan namun juga paling lezat di seluruh dunia.

Mungkin ide menyantap ikan mentah terdengar menakutkan pada awalnya, akan tetapi ada alasan dibalik suguhan yang menjadi santapan kesukaan masyarakat di Jepang ini selama berabad-abad dan kenapa dalam beberapa tahun terakhir ini sushi mejadi begitu populer di seluruh belahan dunia.

Salah satunya yakni Oshi zushi. Oshi zushi adalah jenis sushi di Jepang yang mana nasi cuka dan ikan dikemas dalam cetakan dan ditekan menjadi satu.

Oshi zushi memiliki sejarah yang lebih lama dari nigiri zushi (nasi sushi yang dikepal dengan ukuran sekali santap dengan selembar daging ikan mentah) atau maki zushi (sushi gulung).

Diberitakan Kantor Berita NHK World, dicuplik Sabtu, 20 April 2024 beragam daerah di Jepang memiliki sendiri oshi zushi yang unik yang menggambarkan karakteristik setiap tempat.

Namun siapa sangka sushi yang satu ini jauh dari yang biasanya. Yup! Kue sushi. Kue sushi yang cocok untuk pesta di mana para tamu membawa sendiri makanan untuk dibagi-bagi dan disantap bersama.

Bagaimana cara mengolahnya dan apa saja bahannya? Simak resep masakan Akiko Watanabe, pakar kuliner Jepang dibawah ini.

Bahan-bahan untuk 4 Porsi :

- 300g beras (jenis bulir pendek atau short grain)

- 400ml air (Untuk menanak nasi)

- 3 sendok makan cuka beras

- 2 sendok makan gula

- 1 sendok teh garam 

- 4 jamur shiitake kering

- 1 sendok makan gula

- 1 1/3 sendok makan (atau 20ml) shoyu

- 1/2 (atau 70g) wortel

- 1 sendok makan gula

- 1/4 sendok teh garam

- 1 butir telur- 4 okra

- 4 iris salmon asap

- 2 sendok teh wijen putih

- mayones secukupnya

- garam secukupnya

- minyak sayur secukupnya

 

Simak Video Pilihan Ini:

Persiapan Membuat

Persiapan:

1. Masukkan nasi ke dalam mangkuk besar. Campur cuka beras, gula dan garam lalu dituangkan ke atas nasi dengan gerakan memutar dan aduk rata. Dinginkan nasi dengan dikipas sampai uapnya menghilang. Sisihkan 1/3 nasi sushi dan campur dengan wijen.

2. Peras jamur shiitake, potong dan buang bagian batangnya dan iris-iris tipis bagian payung jamurnya. Rebus 300ml air beserta irisan jamur shiitake sambil ditutup pancinya. Saat mendidih, kecilkan api dan rebus lagi selama 15 menit. Kemudian tambahkan shoyu dan gula sambil aduk rata, lanjutkan rebusan dengan panci terbuka sampai tidak ada cairan.

3. Iris strip wortel seperti korek api dengan ukuran panjang 3cm lebar 2mm. Rebus wortel di dalam 200ml air dengan api kecil selama 5 menit. Untuk irisan shiitake dan wortel, diamkan di dalam panci untuk proses pendinginan agar bisa menyerap rasa.

4. Taburi sejumput garam ke atas okra sambil digosok dengan tangan untuk membuang bulu halusnya. Berikutnya rebus selama 1 menit. Setelah itu dinginkan dengan air es. Potong dan buang batangnya, lalu iris-iris tipis okranya.

5. Pecahkan telur di dalam mangkuk, tambahkan sejumput garam dan kocok. Panaskan penggorengan dan lumuri penggorengan dengan sedikit minyak sayur. Tuang kocokan telur untuk membuat telur dadar dengan api kecil.

6. Potong strip telur dadarnya dengan ukuran lebar sekitar 4cm. Tumpuk semua potongan dan kemudian iris-iris tipis sepanjang 4cm.

7. Siapkan loyang kue dengan diameter 16 kali 18 cm serta karton yang dipotong dalam bentuk lingkaran yang pas dengan ukuran cetakan kue. Lapisi loyang dengan plastik.

Masukkan sebagian nasi sushi putih ke dalam loyang kue, tekan dan ratakan dengan karton yang juga sudah dilapisi plastik. Kemudian di atas nasi letakkan potongan jamur shiitake, kemudian masukkan lagi nasi sushi putih yang tersisa, ratakan nasinya dan kemudian susun irisan wortel. Terakhir, masukkan nasi sushi yang sudah dicampur dengan biji wijen putih, tekan dan ratakan dengan karton.

8. Penting untuk meratakan setiap lapisan nasi sushi dengan karton berbentuk lingkaran yang sudah dilapisi plastik.

9. Potong 4 irisan salmon asap memanjang dan lilit setiap lembar irisan di sebatang sumpit untuk dibentuk seperti bunga mawar. Tarik sumpitnya saat bentuk bunganya sudah pas. Masukkan 2 hingga 3 sendok makan mayones ke dalam plastik kecil dan ikat plastiknya.

10. Biarkan kue sushi berada di dalam loyang saat dibawa ke tempat pesta. Sementara irisan okra, telur dadar dan salmon dengan bentuk bunga disimpan dan dibawa dengan wadah yang berbeda.

11. Saat berada di tempat pesta, keluarkan kue sushi dari loyang dan diletakkan di atas piring. Taburi irisan telur dadar di bagian atas kue.

Potong sekitar 5mm salah satu bagian ujung plastik berisi mayones dan remas untuk mengeluarkan mayones dari plastik ke bagian pinggir atas kue sushi.

Atur potongan okra di atas mayones dan terakhir hias kue sushi dengan salmon bentuk bunga mawar. Selamat mencoba.

 

Sejarah Sushi

Dicuplik dari laman Japan Travel, pada awalnya, sushi adalah salah satu cara proses pengawetan ikan. Pertama kali dikenalkan pada masyarakat Jepang dari Asia Tenggara di abad ke-8, salah satu proses pengawetan ikan dilakukan dengan dengan cara membungkus isi perut ikan dalam balutan beras yang sudah terfermentasi.

Proses ini membuat ikan menjadi lebih tahan saat disimpan dalam waktu yang lama, tetapi ternyata dahulu nasi yang digunakan untuk membungkus tidak ikut dimakan.

Seiring berjalannya waktu, ikan yang digunakan akhirnya dimakan bersamaan dengan nasi pembungkus dan kemudian menjadi makanan pokok Jepang. Jenis sushi ini disebut nare-zushi yang masih bisa ditemukan sampai hari ini.

Setelah bertahun-tahun lamanya, nare-zushi berkembang sesuai dengan ciri khas masing-masing wilayah. Oshi-zushi dikenal dengan baik di Osaka, sedangkan di Shiga lebih dikenal lewat funa-zushi yang berasal dari Danau Biwa.

Haya-zushi atau sushi 'cepat saji' ditemukan untuk pertama kali di abad 19 oleh Hanaya Yohei. Sushi inilah yang kini dikenal di seluruh dunia dengan nama nigiri-zushi.

Potongan ikan segar dari Teluk Edo (kini Tokyo) bersama nasi cuka disajikan di sushi yatai (kedai makanan) yang tersebar di seluruh Tokyo.

Ada sebuah teori yang mengatakan bahwa sushi tipe ini menjadi dikenal di seluruh Jepang dikarenakan gempa Kanto pada tahun 1923 yang menyebabkan para pembuat sushi di Tokyo mengevakuasikan dirinya kembali ke kampung halaman dan menyebarkan budaya sushi di tempat masing-masing.

 

Jenis-jenis Sushi

Sushi memiliki begitu banyak bentuk dan variasi yang tak terhitung dengan ciri khas setiap daerah yang menggunakan jenis ikan dan gaya memasak berbeda.

Di bawah ini adalah beberapa jenis sushi yang paling mendasar:

- Nigiri-zushi: Jenis sushi yang paling umum dijumpai. Sushi ini terdiri dari potongan ikan mentah (atau potongan jenis makanan lainnya) yang diletakan di atas nasi yang berbentuk membujur. Sushi ini juga dikenal dengan nama Edo-mae sushi.

- Gunkan-maki: Disebut juga sushi roll, sushi berbentuk gulungan. Ikan mentah dan bahan-bahan lainnya dibungkus di dalam nasi dan lembaran rumput laut yang kemudian biasa dimakan menggunakan tangan. Sushi ini disajikan dalam ukuran yang berbeda-beda, seperti futo-maki (gulungan tebal) dan hoso-maki (gulungan tipis).

- Temaki-zushi: Sama seperti maki-zushi namun sushi ini berbentuk kerucut dan dimakan langsung dengan tangan.

- Chirashi-zushi: Potongan dari ikan mentah ditempatkan di atas semangkuk nasi. Sangat direkomendasikan bagi orang-orang yang ingin mencicipi berbagai variasi ikan dalam harga yang terjangkau. Secara harfiah, Chirashi-zushi berarti 'ikan tabur'.

- Inari-zushi: Nasi cuka di dalam kulit tahu berbumbu yang digoreng.

- Oshi-zushi: Potongan ikan asap dan nasi dimasukkan ke dalam sebuah kotak dan kemudian ditekan. Secara harfiah artinya 'sushi tekan'.

- Sashimi: irisan ikan tanpa nasi.

 

Cara Makan Sushi

Sushi biasanya dimakan dengan tiga jenis bumbu tambahan, yaitu:

- Kecap asin: Hampir seluruh tipe sushi dimakan bersama kecap asin. Cara memakannya dengan menuangkan kecap asin ke sebuah piring bundar kecil dan kemudian mencelupkan sushi ke dalamnya sebelum dimakan.

- Wasabi: Kebanyakan nigiri sushi juga disajikan dengan wasabi, atau lobak pedas khas Jepang. Pasta beraroma tajam berwarna hijau ini mampu menambah cita rasa dari sushi itu sendiri. Wasabi juga berguna untuk mengurangi resiko keracunan, namun tidak jarang orang asing dan juga orang Jepang sendiri yang kurang menyukai wasabi dikarenakan rasanya yang tajam.

- Shoga: Shoga adalah bumbu tambahan penting yang juga cukup 'kontroversial'. Shoga disebut juga gari atau acar jahe. Rasa pedasnya cukup membuat banyak orang tidak menyukainya, namun seperti wasabi, zat antibakteri dalam shoga dapat membersihkan isi perut. Shoga juga dapat membantu mengurangi rasa menyengat dari wasabi.

Meskipun sushi versi barat (seperti California roll) kini telah cukup populer dikenal banyak orang, satu gigitan saja dari sushi khas Jepang sudah cukup untuk menjadi pengalaman yang mengubah hidup.

Rendah lemak namun tinggi protein, karbohidrat, vitamin, dan asam omega. Sushi bukan sekedar salah satu makanan paling sehat di dunia, namun juga merupakan makanan yang memiliki rasa lezat yang tidak banyak makanan lain dapat menyerupainya.

Ahli sushi, atau disebut taisho, bekerja dengan penuh rasa hormat dalam menjalani profesinya. Seorang taisho memperlakuan proses pembuatan sushi layaknya sebuah karya seni setelah menempuh puluhan tahun masa pelatihan.

Maka dari itu agaknya sangat penting untuk mengetahui ragam cara dan sikap yang ada dalam menyantap sushi sehingga akan membuat pengalaman lezat ini terasa lebih istimewa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya