Rawan Bencana, Pemda Garut Anggarkan Biaya Tak Terduga Tahun Ini Hingga Rp 58 Miliar

Totalnya sekarang di Rp 58 (miliar), pertama di (APBD 2024) Rp 20 miliar kemudian ada tambahan lagi di angka Rp 38 miliar.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 01 Mei 2024, 19:00 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2024, 19:00 WIB
Sekda Garut Nurdin Yana bersama Kepala Dinas Kominfo Garut Margiyanto, saat memberikan penjelasan mengenai update bencana alam gempa magnitudo 6,5. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)
Sekda Garut Nurdin Yana bersama Kepala Dinas Kominfo Garut Margiyanto, saat memberikan penjelasan mengenai update bencana alam gempa magnitudo 6,5. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Pemerintah Daerah (Pemda) Garut, Jawa Barat menganggarkan pagu anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) bencana alam hingga Rp 58 miliar tahun ini. “Totalnya sekarang di Rp 58 (miliar), pertama di (APBD 2024) Rp 20 miliar kemudian ada tambahan lagi di angka Rp 38 miliar,” ujar Sekda Garut Nurdin Yana, Selasa (30/4/2024).

Menurutnya, pagu anggaran BTT bencana alam berasal dari belanja murni APBD 2024, serta suntikan sumber lain seperti dana perimbangan, dana bagi hasil dan lainnya yang sesuai aturan. “Jumlahnya setiap tahun mungkin berubah,” kata dia.

Dibanding tahun lalu, total anggaran BTT Pemda Garut tahun ini mengalami penurunan, hal itu merupakan konsekuensi dari perubahan anggaran setiap tahun. “Tahun lalu (BTT) di angka Rp 70 (miliar), tahun ini sekitar Rp 58 miliar, karena memang alokasi anggarannya menyesuaikan dengan bantuan lain,” kata dia.

Khusus musibah gempa magnitudo 6,5, Nurdin menyatakan pemda Garut siap menggunakan anggaran BTT untuk perbaikan rumah warga yang terdampak dari gempa itu. “Ada klasifikasi ringan, rendah dan kategori berat,” papar dia.

Tercatat, sebanyak 245 unit rumah mengalami kerusakan, 18 fasilitas umum (fasum) turut terdampak, dan enam orang mengalami luka-luka akibat gempa tersebut. Ihwal besaran anggaran yang akan diberikan, Nurdin menyatakan hingga ini masih menggunakan acuan pemberian bantuan buat bangunan terdampak bencana sebelumnya.

“Nominalnya sebenarnya sama yang berat Rp 15 juta, namun kita juga lihat juga posisi keuangan kita, bisa juga ada perubahan,” kata dia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya