Mengenal dan Mencegah Speech Delay pada Anak

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan speech delay antara lain adalah gangguan pendengaran, kurangnya stimulasi verbal, keterlambatan perkembangan secara umum, dan masalah psikologis

oleh Panji Prayitno diperbarui 04 Jun 2024, 09:00 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2024, 09:00 WIB
Mengenal dan Mencegah Speech Delay Pada Anak
5 Cara Atasi Speech Delay pada Anak. Image by Lee Murry from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Speech delay atau keterlambatan bicara anak adalah kondisi di mana anak mengalami keterlambatan dalam mengembangkan kemampuan berbicara sesuai dengan usianya.

Kondisi ini seringkali menjadi kekhawatiran bagi orang tua, karena kemampuan bicara merupakan salah satu indikator penting perkembangan anak. Mengenali tanda-tanda awal speech delay dan mengetahui cara pencegahannya sangat penting untuk memastikan anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

Speech delay berbeda dengan gangguan bicara atau bahasa lainnya seperti autisme atau gangguan pendengaran. Anak dengan speech delay biasanya menunjukkan keterlambatan dalam memulai bicara atau kesulitan dalam mengucapkan kata-kata dengan jelas, namun memiliki kemampuan sosial dan emosional yang normal.

Keterlambatan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk faktor genetik, lingkungan, dan kesehatan. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan speech delay antara lain adalah gangguan pendengaran, kurangnya stimulasi verbal, keterlambatan perkembangan secara umum, dan masalah psikologis.

Anak yang jarang diajak berbicara atau mendengar bahasa yang cukup, cenderung mengalami keterlambatan bicara. Selain itu, anak yang sering mengalami infeksi telinga juga dapat memiliki risiko lebih tinggi mengalami speech delay karena masalah pendengaran yang tidak terdeteksi.

Mengenali tanda-tanda awal speech delay sangat penting untuk intervensi dini. Beberapa tanda yang perlu diperhatikan meliputi tidak mengoceh pada usia 15 bulan, tidak mengucapkan kata-kata sederhana pada usia 18 bulan, dan tidak mampu menyusun kalimat sederhana pada usia 3 tahun.

Jika orang tua mengamati tanda-tanda ini, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter anak atau spesialis perkembangan anak untuk evaluasi lebih lanjut. Penanganan speech delay dapat dilakukan melalui berbagai intervensi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Ini:


Mengatasi Speech Delay

Terapi wicara adalah salah satu metode yang paling efektif. Terapis wicara akan bekerja dengan anak untuk meningkatkan kemampuan berbicara dan berkomunikasi.

Selain itu, orang tua juga memiliki peran penting dalam membantu anak mengatasi speech delay dengan memberikan stimulasi verbal yang cukup, seperti membacakan buku, mengajak berbicara, dan bermain kata.

Pencegahan speech delay bisa dimulai sejak dini dengan menciptakan lingkungan yang kaya akan bahasa. Orang tua dianjurkan untuk sering berbicara dengan anak, meskipun anak belum bisa merespons.

Membacakan cerita, bernyanyi, dan berbicara tentang apa yang sedang dilakukan dapat merangsang perkembangan bahasa anak. Selain itu, memastikan anak mendapatkan nutrisi yang cukup dan menghindari paparan gadget berlebihan juga dapat membantu mencegah keterlambatan bicara.

Speech delay adalah kondisi yang dapat diatasi dengan intervensi yang tepat dan dukungan dari lingkungan sekitar anak. Mengenali tanda-tanda awal, memberikan stimulasi verbal yang cukup, dan menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan bahasa merupakan langkah-langkah penting dalam pencegahan speech delay.

Dengan perhatian dan penanganan yang tepat, anak dapat mengembangkan kemampuan bicaranya secara optimal dan mencapai potensi penuh mereka.

Penulis: Belvana Fasya Saad

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya