Anak Speech Delay Belum Tentu Autis, Begini Perbedaan dan Cara Mengatasinya

Speech delay atau keterlambatan bicara pada anak membutuhkan penanganan tepat. Ketahui penyebab, gejala, dan berbagai metode terapi untuk membantu anak berbicara lancar.

oleh Tim Disabilitas Diperbarui 18 Mar 2025, 11:33 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2025, 11:18 WIB
ciri-ciri anak speech delay
Banyak faktor yang dapat menyebabkan speech delay, mulai dari gangguan pendengaran, autisme, kelainan pada mulut, hingga kurangnya stimulasi bahasa. ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Speech delay atau keterlambatan bicara merupakan kondisi di mana kemampuan berbicara anak berkembang lebih lambat dibandingkan anak seusianya. Kondisi ini dapat memengaruhi kemampuan berkomunikasi, memahami bahasa, dan berinteraksi sosial. Penanganan dini sangat penting untuk membantu anak mencapai potensi bicaranya.

Banyak faktor yang dapat menyebabkan speech delay, mulai dari gangguan pendengaran, autisme, kelainan pada mulut, hingga kurangnya stimulasi bahasa. Anak dengan speech delay mungkin menunjukkan gejala seperti keterbatasan kosakata, kesulitan membentuk kalimat, atau kesulitan berkomunikasi secara efektif.

“Apabila tidak ditangani, speech delay bisa menghambat perkembangan anak,” kata dokter spesialis anak RS EMC Cikarang, Baginda mengutip laman EMC. 

Berbagai metode terapi tersedia untuk mengatasi speech delay, termasuk terapi wicara, terapi okupasi, dan stimulasi bahasa di rumah. Orang tua berperan penting dalam memberikan stimulasi bahasa yang tepat dan menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan bicara anak.

Promosi 1
BIMU,  Aplikasi Terapi Wicara, Speech Delay
Tim Saayun Salangkah Telkom University (Tel-U) yang membuat sebuah aplikasi BIMU: Aplikasi Terapi Wicara Sebagai Alat Bantu Pembelajaran dan Tumbuh Kembang Anak Penyandang Speech Delay. (sumber foto: Humas Tel-U)... Selengkapnya
Apa Itu Speech Delay?

Apa Itu Speech Delay?

Speech delay adalah kondisi di mana perkembangan kemampuan berbicara anak lebih lambat daripada anak seusianya. Anak dengan speech delay mungkin mengalami kesulitan dalam mengucapkan kata-kata, membentuk kalimat, atau memahami bahasa.

Gejala speech delay dapat bervariasi, tergantung pada tingkat keparahannya. Beberapa gejala yang umum meliputi keterbatasan kosakata, kesulitan mengartikan kata, dan kesulitan berkomunikasi secara efektif.

Diagnosis speech delay biasanya dilakukan oleh dokter spesialis anak atau terapis wicara. Diagnosis ini penting untuk menentukan penyebab dan rencana penanganan yang tepat.

Perbedaan Speech Delay dan Autisme

Meskipun speech delay dan autisme seringkali dianggap berkaitan, keduanya merupakan kondisi yang berbeda. Speech delay mengacu pada keterlambatan perkembangan bicara, sementara autisme merupakan gangguan perkembangan neurologis yang kompleks.

Anak dengan autisme mungkin mengalami speech delay, tetapi mereka juga dapat menunjukkan gejala lain seperti kesulitan berinteraksi sosial, perilaku repetitif, dan minat yang terbatas. Diagnosis autisme memerlukan evaluasi menyeluruh oleh profesional medis.

Penting untuk membedakan speech delay dan autisme agar penanganan yang tepat dapat diberikan. Terapi untuk autisme berbeda dengan terapi untuk speech delay.

Bisakah Speech Delay Disembuhkan?

Speech delay dapat ditangani dan banyak anak dapat mengatasi keterlambatan bicaranya dengan terapi dan stimulasi yang tepat. Keberhasilan terapi sangat bergantung pada penyebab speech delay, usia anak, dan intensitas terapi.

Terapi wicara merupakan penanganan utama untuk speech delay. Terapi ini membantu meningkatkan kemampuan berbicara, memahami bahasa, dan berkomunikasi secara efektif.

Selain terapi wicara, stimulasi bahasa di rumah juga sangat penting. Orang tua dapat membantu anak dengan sering mengajaknya berbicara, membacakan buku, dan bernyanyi bersama.

Tips Menangani Anak dengan Speech Delay

"Penting untuk diingat bahwa setiap anak memiliki kecepatan perkembangan yang berbeda, dan mendukung mereka secara positif akan membantu mereka mencapai potensi bahasa mereka yang optimal," ujar Baginda. Dengan pendekatan yang tepat dan dukungan yang kuat, anak-anak dengan speech delay dapat mengatasi kesulitan mereka dan berkembang menjadi pembicara yang percaya diri dan terampil. 

Orang tua berperan penting dalam membantu anak dengan speech delay. Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan:

  • Sering mengajak anak berbicara dan menanggapi celotehannya.
  • Membacakan buku cerita bergambar dan meminta anak menyebutkan tokoh atau benda.
  • Bernyanyi bersama untuk mengembangkan ritme dan intonasi bicara.
  • Mengajarkan bahasa isyarat untuk membantu anak mengekspresikan diri.
  • Menyesuaikan posisi tubuh saat berbicara agar anak lebih fokus.
  • Memberi pemahaman terkait nama-nama benda di sekitar anak.
  • Membatasi penggunaan gawai untuk meningkatkan interaksi langsung.
  • Bermain sambil berkomunikasi, misalnya bermain peran.

Konsistensi dan kesabaran sangat penting dalam menangani speech delay. Dukungan dari orang tua dan lingkungan sekitar sangat membantu anak untuk berkembang.

“Hindari mengoreksi anak secara langsung ketika mereka membuat kesalahan dalam berbicara. Sebaliknya, bantu mereka untuk mengucapkan kata dengan benar dengan cara yang menyenangkan, seperti memberikan contoh dengan cara yang lembut dan mengajak mereka untuk mengulanginya,” saran Baginda. 

Jenis Terapi untuk Speech Delay

Terapi wicara merupakan terapi utama untuk mengatasi speech delay. Terapis wicara akan membantu anak meningkatkan kemampuan berbicara, memahami bahasa, dan berkomunikasi secara efektif melalui berbagai latihan.

Terapi okupasi juga dapat membantu, terutama jika speech delay disebabkan oleh masalah motorik halus. Terapi ini fokus pada pengembangan keterampilan motorik mulut dan lidah.

Selain itu, terapi alternatif seperti akupunktur juga diklaim dapat membantu, meskipun perlu penelitian lebih lanjut. Terapi fisik juga mungkin diperlukan jika speech delay disebabkan oleh masalah fisik seperti cerebral palsy. Terapi Analisis Perilaku Terapan (ABA) sering digunakan untuk anak-anak dengan autisme untuk meningkatkan kemampuan komunikasi verbal dan nonverbal.

Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya