Semarak Iduladha di Lapas Narkotika Pangkalpinang

Daging hasil hewan kurban akan didistribusikan kepada masyarakat dan petugas. Selain itu, warga binaan juga akan menikmati daging tersebut dalam bentuk hidangan siap saji yang telah diolah.

oleh Marifka Wahyu Hidayat diperbarui 17 Jun 2024, 22:04 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2024, 20:57 WIB
Lapas
Foto: Lapas Narkotika Pangkalpinang

Liputan6.com, Jakarta- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Pangkalpinang menggelar salat Iduladha 1445 Hijriah. Kegiatan tersebut diikuti seluruh petugas dan warga binaan yang beragama islam.

Selain melaksanaakan salat berjamaah, pihaknya juga melakukan pemotongan hewan kurban. Total ada 10 ekor hewan kurban disiapkan yang terdiri dari 5 ekor sapi dan 5 ekor kambing.

Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Pangkalpinang, Nur Bambang Supri Handono mengatakan daging hasil hewan kurban tersebut akan didistribusikan kepada masyarakat dan petugas. Selain itu, warga binaan juga akan menikmati daging tersebut dalam bentuk hidangan siap saji yang telah diolah.

"Pelaksanaan kegiatan kurban di Lapas Narkotika Pangkalpinang ini merupakan momentum bersama dalam rangka memeriahkan Hari Raya Iduladha," tutur Kalapas, Nur Bambang, Senin (17/6/2024).

Nur Bambang Supri juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh pihak yang mendukung kegiatan ini. Ia berharap hal ini dapat menjadi momentum untuk saling berbagi kebahagiaan dan meningkatkan kepedulian antar sesama.

Ia juga mengatakan kegiatan ini menjadi bagian dari sarana pembinaan rohani untuk mendekatkan diri sekaligus meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Selain itu, juga dapat memberikan inspirasi bagi pegawai, warga binaan dan masyarakat.  

"Kami berharap serupa dapat terus dilaksanakan di masa mendatang sehingga semua pihak dapat turut serta merayakan kebahagiaan dan makna dari ibadah qurban di Hari Raya Iduladha," harapnya.

Sementara itu, Syarif Hidayat selaku khatib dalam khutbahnya mengajak seluruh jamaah untuk dapat memaknai Hari Raya Iduladha. Terutama dalam meneladani pengorbanan serta keikhlasan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.

"Peristiwa tersebut harus kita maknai sebagai pengingat kita untuk dapat senantiasa mengintrospeksi diri serta meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu Wata'ala," Syarif Hidayat mengakhiri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya