Kemuliaan Tahun Baru Islam, Menyingkap Rahasia Muharam

Rahasia Muharam antara lain ialah aksi nyata, “aku harus lebih baik”. Semangat beraksi nyata itu harus jadi bagian hidup manusia.

oleh Arie Nugraha diperbarui 06 Jul 2024, 04:00 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2024, 04:00 WIB
Ilustrasi ucapan tahun baru Islam
Ilustrasi ucapan tahun baru Islam (Photo by Rayn L on Pexels)

Liputan6.com, Bandung - Muharram adalah bulan pertama tahun penanggalan Islam, Hijriyah. Ditetapkan pertama kali oleh Khalifah Umar ibnu al-Khattab atas saran dari menantu suci Rasulullah SAW, yakni Imam Ali bin Abi Thalib karamallahu wajhahu.

Berdasarkan keterangan dari pendiri Majelis Percikan Iman, Dr. Aam Amirudin M.Si, dicuplik Rabu, 3 Juli 2024, Allah Subhanahu wa Ta’ala (SWT) berfirman:

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ

Artinya: "Sesungguhnya, jumlah bulan menurut Allah adalah dua belas bulan sebagaimana dalam ketetapan Allah pada waktu Allah menciptakan langit dan bumi. Di antara bulan yang dua belas itu, ada empat bulan haram. Itulah ketetapan agama yang lurus. Maka, janganlah kamu menzalimi dirimu dalam keempat bulan itu dan perangilah kaum musyrik sebagaimana mereka memerangimu. Ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang bertakwa." (At-Taubah:36)

Aam menjelaskan ayat tersebut Allah SWT turunkan di kala ilmu pengetahuan belum seberkembang saat ini.

Sementara sejarah mencatat, ada masa di mana Gereja di Eropa mengatakan Bumi sebagai pusat orbit (tata surya). Terkorbankanlah Galileo dan Nicholas Copernicus hingga ilmu berkembang di era rennaisance dan membantah dogma gereja tersebut

"Di kala ilmu berkembang itu-lah sekulerisme berkembang, yakni pemisahan ilmu pengetahuan dan agama. Sementara, Islam selalu selaras dan saling melengkapi dengan science," ujar Aam.

Aam menambahkan masa rennaisance itu pencerahan di mana kalangan scientifisme menyatakan kemerdekaan-nya dari agaram. Kalangan tersebut bermusuhan sengit dengan agamawan.

Ayat ini juga secara implisit menyampaikan pada kita jika matahari adalah pusat orbit tata surya. Selain itu, Allah SWT menyampaikan satu ketentuan empat bulan haram, di mana melarang kita men-dhalimi diri kita dan melawan berbagai sifat buruk.

Inilah sarana ibarat asahan diri manusia ucap Aam, Allah SWT terus mengulang-ngulang setiap tahun karena memang manusia harus terus 'diasah'.

"Sama seperti peringatan yang senantiasa diulang-ulang oleh pramugari atau pramugara di pesawat terbang terkait penggunaan sabuk pengaman. Mengapa begitu? Karena memang manusia perlu diperingati berulang-ulang. Ketika diulang-ulang saja masih keliru, apalagi tidak diperingati berulang-ulang. Dari dua belas bulan itu, lima bulan Allah jadikan sebagai masa pembinaan," ungkap Aam.

 

Makna Muharram

Aam menyebutkan Muharam sering dihubungkan dengan semangat hijrah. Itu karena penetepan penanggalan hijriah pertama kali di bulan Muharram. Pertama kali berlaku pada masa Umar bin Khathab R.A., pada 17 hijriah.

Hijrah itu bermakna berpindah atau berubah ke arah yang lebih baik. Bukan sekadar gerak, bukan sekadar pindah, namun harus termasuk di dalamnya menjadi atau ke arah yang lebih baik.

"Jadi, ruh di bulan Muharram itu ialah menjadi lebih baik. Inilah rahasia pertama sebagaimana terkandung dalam At-Taubah: 105," sebut Aam.

وَقُلِ اعْمَلُوْا فَسَيَرَى اللّٰهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُوْلُهٗ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ وَسَتُرَدُّوْنَ اِلٰى عٰلِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَۚ

Artinya: Katakan, "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu, dan kamu akan dikembalikan kepada Allah yang mengetahui yang gaib dan yang nyata. Lalu, Allah mengabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan."

Aam menegaskan menjadi lebih baik itu tidak bisa diangankan. Tidak cukup wacana dan tidak cukup perencanaan. Pada ayat diatas, Aam menerangkan Allah SWT memerintahkan untuk 'beramal', 'bekerja-lah kamu!'.

Aam membeberkan yang Allah SWT lihat itu bukan wacana dan rencananya, melainkan kerja asli manusia.

"Buktikan maka Allah SWT, Rasulullah SAW dan orang beriman akan menyaksikan. Laksanakan, nanti evaluasi, susun rencana dengan lebih baik," tukas Aam.

Aam mengingatkan di setiap hari manusia akan menjadi lebih baik, ketika berorientasi pada aksi atau tindakan. Jika masih ada kekurangan, maka diperbaiki dalam perjalanannya nanti.

Bagaimanapun, yang Allah SWT lihat itu ikhtiar dan proses belajar manusia. Hasilnya adalah murni hak prerogeratif Allah SWT.

"Begitu-pun kita, harus menghargai proses. Allah saja menghargai proses, sudah selayaknya kita selaku hamba-Nya juga menghargai proses," ungkap Aam.

 

4 Rahasia Muharram

Rahasia Muharam yang pertama ialah aksi nyata “aku harus lebih baik”. Semangat beraksi nyata itu harus jadi bagian hidup manusia. Misal, ingin disiplin maka berpola hidup sehat. Mulai saja dulu dari jalan kaki dengan jarak terdekat.

Rahasia Muharam kedua yaitu “aku harus meningkatkan ilmu dan hikmah”. Ilmu sekadar konsumsi akal, sedangkan hikmah ilmu yang diamalkan atau ilmu yang membawa hikmah.

Dalam Surat Muhammad ayat 19 Allah S.W.T. berfirman:

فَاعْلَمْ اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْۢبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِۚ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوٰىكُمْ ࣖ

Artinya: "Ketahuilah bahwa tidak ada Tuhan yang patut disembah selain Allah dan mohonlah ampunan atas dosamu dan dosa orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Allah mengetahui tempat usaha dan tempat tinggalmu."

Perintah "ketahuilah" merupakan perintah untuk manusia mencari ilmu. Manusia semua hadir majelis pendidikan untuk belajar yang paling mendasar, yaitu ilmu keimanan. Ilmu tersebut terangkum dalam kalimat tauhid, laailaaha illallaah.

"Siapapun kita, apapun jabatan kita, setinggi apa pendidikan kita, sekaya apapun kita, pada saat menghadapi sakaraatul maut, yang dapat menyelamatkan kita ialah kalimat tersebut," sebut Aam.

Mencari ilmu dunia itu fardhu kifayah, namun ilmu Islam itu fardu ‘ain. "Ketahuilah… dan mohonlah ampunan atas dosamu dan dosa orang-orang mukmin."

Ayat ini memberi tahu kita, jika makin manusia belajar tauhid, maka akan makin sadar manusia butuh ampunan Allah SWT.

"Dan manusia semakin terhindar dari mudah memvonis orang seraya cenderung mendo’akan orang lain agar Allah SWT berikan ampunan," ujar Aam.

 

Doa Minta Ampunan

Do’a memohon hikmah terdapat dalam surat As-Syu’ara ayat 83-85:

رَبِّ هَبْ لِيْ حُكْمًا وَّاَلْحِقْنِيْ بِالصّٰلِحِيْنَ ۙ

Artinya: "Ibrahim berdoa, “Ya Tuhanku, berikan ilmu kepadaku dan masukkan aku ke golongan orang-orang saleh,

وَاجْعَلْ لِّيْ لِسَانَ صِدْقٍ فِى الْاٰخِرِيْنَ ۙjadikan aku buah tutur yang baik bagi orang-orang setelahku,

وَاجْعَلْنِيْ مِنْ وَّرَثَةِ جَنَّةِ النَّعِيْمِ ۙjadikan aku orang yang mewarisi surga yang penuh kenikmatan,"

"Kalau kita orientasinya senantiasa hikmah, sehari-hari kita akan jadi lebih indah. Kemudian, hidup kita menjadi inspirasi bagi orang lain," jelas Aam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya