Harus Diwaspadai, Simak 6 Penyebab BAB Berbusa

Munculnya busa pada tinja juga bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang perlu mendapatkan penanganan medis segera.

oleh Arie Nugraha diperbarui 27 Jul 2024, 00:00 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2024, 00:00 WIB
Mengejan Terlalu Kuat Akibat Sembelit
Ilustrasi Mengejan dan Sembelit Saat Buang Air Besar Credit: pexels.com/Drio

Liputan6.com, Bandung - Perubahan ukuran, bentuk, warna, dan tekstur tinja dapat menjadi petunjuk penting untuk mengidentifikasi berbagai penyakit. Salah satu perubahan yang terjadi adalah adanya busa pada tinja ketika buang air besar atau BAB.

Penyebab BAB berbusa kerap dikaitkan dengan konsumsi makanan tertentu atau pengobatan yang sedang dijalani.

Namun, munculnya busa pada tinja juga bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang perlu mendapatkan penanganan medis segera.

Menurut dr. Airindya Bella di laman Alo Dokter, BAB berbusa terjadi ketika terlalu banyak kandungan lemak atau lendir pada tinja.

"Kondisi ini umumnya berfungsi untuk melancarkan keluarnya tinja dan melindungi usus," ungkap Bella.

Namun Bella menlanjutkan, terlalu banyak lendir pada tinja dapat menjadi tanda adanya perubahan pada sistem pencernaan yang mengarah pada penyakit tertentu.

Dalam istilah medis, lemak yang terlalu banyak pada tinja disebut dengan steatorea. Kondisi ini bisa menjadi tanda malabsorbsi lemak, yaitu lemak tidak dicerna dan tidak terserap dengan baik.

"Steatorea umumnya ditandai dengan tinja berminyak, tampak pucat atau seperti lumpur, serta berbau busuk dan lembek," jelas Bella.

Selain malabsorbsi lemak, BAB berbusa atau berlendir yang terlalu banyak pada tinja bisa menjadi pertanda adanya gangguan dalam sistem pencernaan, seperti:

1. Keracunan makanan

Selain gejala yang mirip dengan flu perut, keracunan makanan juga bisa menyebabkan tinja menjadi berlendir. Tanda dan gejala keracunan makanan dapat muncul beberapa jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri, virus, atau parasit.

2. Infeksi bakteri

Bakteri Clostridium difficile bisa menyebabkan diare berat disertai dengan tinja yang berlendir dan berbau busuk. Infeksi bakteri lain, misalnya pada penyakit disentri, juga bisa menyebabkan tinja berlendir.

3. Giardiasis

Giardiasis adalah infeksi parasit Giardia lamblia yang menimbulkan peradangan pada saluran cerna. Infeksi ini dapat disebabkan dari konsumsi air atau makanan yang telah terkontaminasi parasit tersebut.

Gejalanya meliputi diare, perut kembung, BAB berbusa atau tinja tampak berminyak, mual dan nyeri perut, serta demam.

Pengobatannya adalah dengan pemberian antibiotik dari dokter dan menjaga kebutuhan cairan tubuh agar tidak mengalami dehidrasi.

4. Penyakit radang usus

Penyakit radang usus, seperti penyakit Crohn dan kolitis ulseratif, merupakan kondisi yang dapat menyebabkan usus terluka. Selain diare dan nyeri perut, kondisi ini dapat menyebabkan tinja berbusa, bernanah, bahkan berdarah.

5. Proktitis

Proktitis merupakan peradangan pada bagian bawah usus besar atau rektum. Radang usus dan penyakit menular seksual bisa menjadi penyebabnya.

Proktitis juga merupakan efek samping dari terapi radiasi untuk kanker, khususnya terapi radiasi yang diarahkan ke rektum atau sekitarnya, seperti terapi kanker prostat.

6. Penyakit celiac

Penyakit celiac adalah kondisi akibat masalah sistem kekebalan tubuh yang bereaksi ketika mengonsumsi makanan yang mengandung gluten. Penyakit ini juga menyebabkan malabsorbsi lemak dan memicu BAB berbusa.

"BAB berbusa juga bisa menjadi gejala beberapa penyakit, seperti pankreatitis, cystic fibrosis, dan abses atau fistula di bagian anus," terang Bella.

Kendati BAB berbusa biasanya bisa hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari atau beberapa minggu, tetapi Anda tetap perlu waspada jika BAB berbusa disertai tinja berdarah, diare lebih dari 2 hari atau lebih dari 1 hari pada anak-anak, demam, atau nyeri perut yang parah.

Segeralah periksakan diri Anda ke dokter, apabila BAB berbusa disertai dengan salah satu atau berbagai gejala di atas. Dengan begitu, penanganan dapat segera dilakukan sesuai dengan penyebab BAB berbusa.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Buah untuk Melancarkan BAB

Sementara itu dr. Sienny Agustin di laman serupa menjelaskan 10 buah untuk melancarkan BAB. Seperti apel, semangka, dan jambu biji, efektif mencegah maupun mengatasi sembelit.

Tidak hanya mengandung banyak serat dan air yang baik untuk pencernaan, buah-buahan tersebut juga mengandung berbagai nutrisi yang ampuh untuk melancarkan buang air besar.

"Frekuensi buang air besar (BAB) yang normal adalah 3 kali sehari hingga 3 kali seminggu. Namun, tidak sedikit orang mengalami BAB tidak lancar atau konstipasi. Kondisi ini terjadi ketika kotoran lebih sulit dikeluarkan karena menjadi kering dan keras," kata Sienny.

Konstipasi atau sembelit dapat diatasi dengan menggunakan obat-obatan. Namun, kondisi ini juga dapat ditangani dengan melakukan perubahan gaya hidup, seperti memperbanyak asupan cairan dan mengonsumsi makanan kaya akan serat, seperti buah untuk melancarkan BAB.

Berikut adalah beberapa buah untuk melancarkan BAB yang dapat Anda coba:

1. Jeruk

Buah untuk melancarkan BAB yang dapat Anda coba adalah jeruk. Tidak hanya tinggi akan kandungan vitamin C, di dalam 1 buah jeruk berukuran sedang juga terkandung 4 gram serat yang dapat membantu melancarkan BAB. Buah ini juga baik dikonsumsi untuk mencegah dan mengatasi konstipasi.

2. Apel

Apel juga termasuk dalam daftar buah untuk melancarkan BAB. Hal ini karena apel mengandung serat larut air bernama pektin. Pektin dapat mempercepat pergerakan kotoran dalam usus, sehingga mudah dikeluarkan dari perut.

Selain pada daging buahnya, pektin juga terdapat pada kulit apel. Namun, jika ingin mengonsumsi apel bersama kulitnya, pastikan Anda mencuci buah ini hingga benar-benar bersih, ya.

3. Pir

Tidak hanya mengandung banyak serat dan air yang baik untuk melancarkan BAB, buah pir juga mengandung fruktosa dan sorbitol alami dalam kadar yang lebih tinggi daripada buah lainnya.

Kandungan fruktosa dalam buah pir juga baik untuk merangsang pergerakan usus, sedangkan sorbitol berfungsi sebagai pencahar alami. Inilah yang membuat pir dapat dimanfaatkan sebagai buah untuk melancarkan BAB.

4. Kiwi

Buah untuk melancarkan BAB selanjutnya adalah buah kiwi. Di balik ukurannya yang kecil, kiwi termasuk golongan buah yang tinggi serat tetapi rendah gula, sehingga bermanfaat bagi kesehatan saluran cerna dan dapat melancarkan BAB.

Selain mengandung seratnya, buah kiwi juga dikenal mengandung enzim actinidain yang dapat melancarkan pencernaan dan menyehatkan usus.

5. Plum

Selain mengandung antioksidan, buah plum juga terkenal dengan kandungan serat alaminya yang sangat tinggi. Kandungan serat dalam buah plum ini bermanfaat untuk memadatkan kotoran dan melancarkan proses pembuangannya.

Selain serat, plum juga mengandung senyawa fenolik dan prebiotik yang dapat mendukung pertumbuhan bakteri baik di dalam usus, sehingga dapat melancarkan pencernaan. Manfaat inilah yang membuat buah plum juga masuk ke dalam daftar buah untuk melancarkan BAB.

6. Semangka

Dibandingkan dengan buah untuk melancarkan BAB lainnya, semangka memang mengandung serat yang lebih rendah.

Namun, buah ini mengandung banyak air. Berkat kandungan serat dan air tersebut, semangka baik dikonsumsi untuk melancarkan BAB dan mencegah sembelit serta dehidrasi.

7. Mangga

Mangga dapat dikonsumsi sebagai buah untuk melancarkan BAB. Selain karena kandungan seratnya yang tinggi, mangga juga mengandung senyawa polifenol dan efek prebiotik yang dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri baik di usus.

Hal tersebut dapat mendukung proses pencernaan, sehingga BAB menjadi lancar dan membuat Anda terhindar dari konstipasi.

8. Pisang

Pisang memiliki kandungan serat yang baik untuk menjaga kesehatan usus dan saluran cerna, sehingga memperlancar BAB.

Namun, pada sebagian orang yang memiliki intoleransi pati, mengonsumsi pisang justru dapat menyebabkan konstipasi.

Guna mendapatkan manfaat pisang sebagai buah untuk melancarkan BAB, konsumsilah pisang dalam jumlah yang tidak berlebihan, serta pilih pisang yang sudah matang.

Ciri pisang yang sudah matang adalah kulitnya berwarna kuning dengan bintik cokelat, baunya lebih harum, dan dagingnya lembek.

9. Jambu biji

Salah satu nutrisi utama yang ditemukan dalam jambu biji adalah serat. Berkat kandungan tersebut, jambu biji mampu mencegah konstipasi dan menjaga kesehatan usus agar BAB menjadi lebih lancar.

Selain memperlancar BAB, jambu biji juga dapat mengatasi diare. Mengonsumsi ekstrak jambu biji diketahui dapat mengurangi intensitas BAB pada penderita diare, serta menetralkan bakteri berbahaya di usus yang menjadi penyebab diare.

10. Buah naga

Kandungan serat dalam buah naga, baik buah naga merah maupun putih, menjadikan buah ini sebagai buah untuk melancarkan BAB.

Selain mengandung serat, buah naga juga memiliki efek prebiotik yang baik untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan. Dengan mengonsumsi buah naga, frekuensi BAB menjadi lebih lancar dan Anda pun terhindar dari konstipasi.

"Beberapa buah untuk melancarkan BAB tersebut bis konsumsi secara rutin. Selain itu, walau tidak seterkenal buah yang lain, ada juga buah lontar," ungkap Sienny.

Sienny menjelaskan buah lontar juga tergolong kaya serat. Untuk mendapatkan manfaatnya secara optimal, sebaiknya buah-buahan tersebut dikonsumsi dalam keadaan masih segar dengan jumlah yang tidak berlebihan.

Dapat juga mengolah jenis buah-buahan di atas menjadi jus. Selain memenuhi kebutuhan cairan, buah yang diolah dalam bentuk jus juga dapat membantu pergerakan usus guna mengatasi konstipasi.

"Namun, pastikan Anda mengonsumsi jus buah tidak lebih dari 1 gelas per hari dan tidak menambahkan gula," tukas Sienny.

Jika sudah rutin mengonsumsi buah untuk melancarkan BAB di atas tetapi konstipasi yang dialami tidak juga membaik atau justru bertambah parah, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

Konsultasi ini diperlukan untuk memastikan penyebab konstipasi agar bisa mendapatkan penanganan yang sesuai. Selamat mencoba!.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya