Potensi BIJB Kertajati Jadi Bandara Haji dan Umrah

Tahun ini untuk kali pertama BIJB Kertajati menjadi embarkasi haji yang telah melayani 30 kloter dengan sekitar 13 ribu jemaah.

oleh Arie Nugraha diperbarui 27 Jul 2024, 18:00 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2024, 18:00 WIB
Berwisata di Bandara Kertajati
Pengunjung berfoto di area keberangkatan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat (30/1/2022). Seperti diketahui, Bandara Kertajati belum melayani perjalanan penumpang dan hanya dioperasikan sebagai terminal kargo pada Selasa-Jumat. (merdeka.com/Iqbal S. N

Liputan6.com, Bandung - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin mengatakan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati masa mendatang berpotensi menjadi bandara khusus haji dan umrah.

Target ini ditentukan usai kesuksesan kali pertama BIJB Kertajati menjadi embarkasi haji yang telah melayani 30 kloter dengan sekitar 13 ribu jemaah pada tahun ini.

"Rencana selanjutnya, ada beberapa investor yang berminat untuk mengembangkan menjadi bandara untuk haji (dan umrah) nanti kami update. Jadi intinya sepertinya Kertajati itu tidak bisa lepas dari kegiatan umrah atau haji untuk meningkatkan jumlah penumpang," ujar Bey Machmudin dalam siaran resminya, Kamis (25/7/2024).

Bey mengaku informasi terkini yang diterimanya, angka statistik bahwa ada potensi sekitar 70 ribu jemaah haji dan umrah dari Jabar dan Jawa Tengah (Jateng) berangkat dari BIJB Kertajati.

Hal itu merupakan data untuk jumlah jemaah haji dan umrah tahun depan. Namun, sampai musim haji 2025 tiba, Pemerintah Jabar masih harus terus mencari cara agar BIJB Kertajati mendapatkan penumpang sebanyak-banyaknya.

"Tapi tantangan kami dari hari ini sampai tahun depan kami harus bisa bertahan atau menambah penerbangan dari Kertajati, nanti kami koordinasikan karena ada satu tower yang belum (beroperasi)," ungkap Bey.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Usahakan Turunkan Biaya Avtur

Sebelumya Pemerintah Jabar mengupayakan menurunkan biaya avtur di BIJB Kertajati, Kabupaten Majalengka, untuk meningkatkan jumlah rute penerbangan.

Apalagi saat ini kata Bey Machmudin, merupakan pelaksanaan keberangkatan haji yang dianggap cocok sebagai tahapan awal pemotongan harga avtur.

"Karena ini momentum haji, kami saat ini sedang berusaha menurunkan biaya avtur di Bandara Kertajati. Karena kan biaya avtur dengan selisih Rp1.000 saja buat penerbangan sangat menarik. Jadi seandainya di Kertajati bisa turun Rp 1.000 dibandingkan di Cengkareng itu sangat berarti buat penerbangan," ujar Bey dalam siaran medianya, Bandung, Selasa, 14 Mei 2024.

Bey menjelaskan saat ini jadwal penerbangan di Kertajati masih sedikit, dengan penurunan avtur ini, akan sangat membantu untuk menarik berbagai rute penerbangan.

Untuk menurunkan biaya avtur, Bey menjelaskan pihaknya telah memikirkan untuk mengambil langsung avtur melalui jalur Balongan dalam upaya memotong rantai distribusi. Saat ini biaya avtur di Kertajati yakni Rp14.000 sementara di Cengkareng ada di angka Rp13.000.

"Kami memikirkan untuk mengambil langsung dari jalur Balongan yang ada di pipa-pipa itu," ucap Bey.

Bey menyebut pihak pertamina menyambut baik, dan akan membantu Pemprov Jabar. Tetapi saat ini suplai dari Balongan membutuhkan jaringan baru.

"Nanti apakah akan buat baru, kami meminta (bantuan) agar Pertamina yang buat. Respons Pertamina baik, akan membantu," sebut Bey.

 


Usul PT Angkasa Pura II (Persero)

Dilansir Liputan6, Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengusulkan penerbangan jemaah haji 2024 asal Jawa Barat semuanya dilayani dari Bandara Kertajati, Majalengka. Hal ini disebut bisa menurunkan beban dari Bandara Soekarno-Hatta.

Awaluddin menyebut, Bandara Kertajati telah beroperasi penuh mulai 2023 ini. Hal ini juga dinilai bisa lebih mengakomodir para jemaah haji asal Jawa Barat yang jumlahnya cukup banyak.

"Dan ini juga mungkin memudahkan jamaah baik secara usia dan lokasi titik pemberangkatan lebih mudah," imbuhnya.

Dia mengatakan, pada pelaksanaan Ibadah Haji 2023 lalu, pemberangkatan dari Bandara Kertajati baru 25 kloter. Sementara, ada 72 kloter jemaah haji Jawa Barat yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta.

"Dan ini juga bisa membantu untuk kemudian sedikit menurunkan beban jamaah yang ke cengkareng. Jadi dari sisi perjalan lebih efisien dan efektif. Dan bandara khususnya cengkareng agak sedikit dikurangi dan ditata untuk diatur ke kertajati. Tapi aturan teknis dan lainnya akan kita diskusikan dengan Kemenhub," bebernya.

Dia pun meminta restu dari Panja Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Komisi VIII DPR RI untuk melaksanakan hal ini.

"Dan mohon dukungan dari pimpinan sekiranya bisa pada waktunya bisa dilaksanakan dengan memberikan porsi tambahan untuk embarkasi dan debarkasi di bandara Kertajati Majalengka," pintanya.

 


Biaya Haji 2024

Kementerian Agama mengusulkan ada kenaikan biaya penerbangan ibadah haji 2024 sebesar 10 persen. Dengan begitu, biaya tiket penerbangan haji 2024 diprediksi sekitar Rp 35,9 juta.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag Hilman Latief menerangkan ada tren kenaikan biaya tiket penerbangan haji dari tahun ke tahun. Misalnya, pada 2017, ada kenaikan 5 persen, tahun 2018 ada kenaikan 5,2 persen, tahun 2019 ada kenaikan 9,2 persen.

"Tahum 2022 ada kenaikan 6,6 persen atau Rp 29,6 juta dan tahun lalu itu pasca covid-19 itu ada kenaikan 10,5 persen," kata dia dalam Rapat Panja Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Komisi VIII DPR RI, di Jakarta, Rabu (15/11/2023).

Dia mengusulkan, untuk ibadah haji 2024, biaya penerbangan haji naik sebesar 10 persen. Meski, dia berharap pada keputusan final nantinya bisa lebih rendah dari angka tersebut.

"Saat ini kami usulkan 10 (persen), tapi kami berharap bisa jauh lebih rendah dari nilai tersebut. Sesuai kesepakatan kita ingin memberikan pelayanan dengan biaya yang terjangkau tapi juga dengan layanan yang tetap baik," paparnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya