Liputan6.com, Medan Partai Keadilan Sejahtera atau PKS sudah resmi memberikan dukungannya kepada Bobby Nasution untuk maju di kontestasi Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgub Sumut) pada Pilkada Serentak 2024.
Padahal awalnya, nama Edy Rahmayadi tampak yakin bakal diusung oleh partai yang dulu bernama Partai Keadilan itu.
Pengamat politik asal Universitas Sumatera Utara (USU) Doktor Indra Fauzan lantas membeberkan sejumlah alasan kenapa PKS akhirnya memilih mengusung Bobby Nasution ketimbang Edy Rahmayadi.
Advertisement
Baca Juga
"Ada beberapa alasan yang menurut saya kenapa PKS tidak mendukung Edy Rahmayadi. Pertama adalah posisi Bobby Nasution yang unggul dalam survei," kita Indra Fauzan, Minggu (4/8/2024).
"Tidak diragukan lagi, di beberapa survei yang dilepas, Bobby Nasution unggul jauh dari rivalnya. Ini cukup memberi keyakinan bagi PKS untuk meninggalkan Edy," lanjutnya.
Hasil Survei LSI
Diketahui, dari survei terbaru LSI, Bobby Nasution unggul telak dari nama-nama lain. Menurut survei itu, sebanyak 61,3 persen responden memilih Bobby, 30,6 persen responden memilih Edy, dan sisanya, 8,1 persen responden, tidak menjawab.
Sedangkan alasan kedua, kata Indra Fauzan, PKS tentu saja tidak akan dapat apa-apa jika mengusung Edy Rahmayadi. Apalagi jika sampai terjadi koalisi PKS-PDIP, maka akan terjadi pula ego politik dari PDIP.
"Dalam artian, PDIP akan berusaha keras memajukan kader mereka karena mereka adalah pengusung utama. Sedangkan Edy bukan kader PKS, berarti PKS tidak akan dapat apa-apa," papar Fauzan, alumni pasca sarjana Universiti Kebangsaan Malaysia itu.
"Jadi jika posisi Cagubnya Edy, maka posisi Wagub dari internal PDIP sendiri. Dengan situasi sudah seperti ini, berat bagi PKS mengusung Edy Rahmayadi. Bahkan mungkin juga bagi PDIP sendiri, mending mereka bertarung pakai kader sendiri," papar Indra Fauzan.
Advertisement
Posisi Tawar
Alasan ketiga adalah, posisi tawar PKS di koalisi nasional. Tak bisa dipungkiri lagi, ada keinginan PKS untuk masuk koalisi Prabowo-Gibran di ranah nasional.
"Maka, salah satu jalannya dengan mendukung Bobby Nasution. Gerindra-PKS sudah lama akrab dalam konstelasi politik, jadi keinginan PKS bergabung dengan Gerindra bisa direalisasikan dengan mendukung Bobby Nasution," papar Fauzan.
Adapun alasan keempat, PKS tentunya tidak ingin melepas Sumut yang selalu mereka kuasai.
"Setiap calon yang mereka usung dari 2008, 2013, 2018 selalu berhasil mereka menangkan. Rekor ini tentunya ingin dipertahankan oleh PKS. Jadi cukup realistis apabila mereka mendukung Bobby dan tidak mendukung Edy," pungkas Fauzan.
Dukung Bobby Nasution
Sebelumnya, bertambah lagi koalisi partai yang akan mendukung Bobby Nasution untuk bertarung di kontestasi Pilgub Sumut November 2024 mendatang.
Setelah meraup dukungan dari Partai Golkar, Gerindra, Demokrat, PKB, Nasdem, PPP dan PAN, kini Bobby Nasution dipastikan meraih dukungan dari PKS.
Hal itu terlihat dari diserahkannya surat dukungan atau surat rekomendasi untuk mendukung Bobby Nasution pada Pilgubsu mendatang di Jakarta, Jumat, 2 Agustus 2024.
Tampak Bobby Nasution menerima surat tersebut langsung dari Presiden PKS Ahmad Syaiku. Menariknya Bobby Nasution juga didampingi Surya, yang digadang-gadang akan jadi pendampingnya sebagai Bakal Calon Wakil Gubsu.
Tampak juga di sana Ketua PKS Sumut Usman Jakfar dan tokoh PKS Kota Medan Rajuddin Sagala.
Namun pihak PKS Sumut belum mau berkomentar soal dukungan tersebut dengan dalih untuk informasi sementara masih tanah DPP PKS. Pihak Bobby Nasution juga belum memberikan statemen terkait dukungan PKS tersebut.
Advertisement