Museum Keris Nusantara, Destinasi Wisata Edukatif Sekaligus Bersejarah di Kota Solo

Liputan6.com, Surakarta - Museum Keris Nusantara berlokasi di Jalan Bhayangkara No.2, Sriwedari, Laweyan, Kota Surakarta. Museum yang menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Kota Solo ini memiliki koleksi berbagai macam keris dengan sejarahnya masing-masing.

Mengutip dari surakarta.go.id, Museum Keris Nusantara memiliki 409 koleksi keris. Koleksi tersebut dikelompokkan berdasarkan jenis, ukuran, dan usia.

Para pengunjung bisa melihat dan mempelajari sejarah keris di Museum Keris Nusantara dari berbagai generasi. Ada keris yang sudah berusia ratusan tahun dan ada juga jenis keris baru.

Museum Keris Nusantara berdiri kokoh dengan empat lantai yang memiliki fungsi berbeda-beda. Lantai pertama disebut Wedharing Wacana.

Lantai pertama terdiri dari pintu utama, loket, informasi, kantor, dan ruang audio. Pengunjung bisa melihat papan informasi terkait penyebaran senjata di dunia.

Naik ke lantai dua atau Purwaning Wacana terdapat ruang pameran, ruang bermain anak, ruang restorasi keris, dan perpustakaan. Lantai ini merupakan sumber literasi bagi para pengunjung mengenai jumlah keris hibah. Sumber literasi tersebut dipajang berdampingan dengan informasi eksistensi keris, termasuk pengertian anatomi keris.

Naik lagi ke lantai tiga yang disebut Cipta Adiluhung, terdapat ruang diorama dan rest area. Pengunjung bisa melihat diorama proses pembuatan keris di masa Candi Borobudur dan Candi Sukuh. Selain itu, ada juga gambaran rangkaian sesaji pembuatan keris yang dilakukan oleh para empu terdahulu.

Terakhir, lantai empat merupakan ruang kreativitas dan penyimpanan artefak keris. Pengunjung dapat melihat keris Presiden Jokowi, Keris Kyai Tengara. Keris tersebut diberikan sebagai simbol peresmian Museum Keris Nusantara.

Museum Keris Nusantara di Kota Solo menjadi wadah bagi masyarakat untuk mengenal lebih dalam tentang peninggalan keris yang merupakan benda pusaka bersejarah di Indonesia. Kehadiran museum ini sekaligus menjadi langkah nyata untuk terus menjaga dan melestarikan benda-benda bersejarah.

(Resla)