Liputan6.com, Jakarta- Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) terus dikebut oleh para kontraktor salah satunya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Pihaknya berkomitmen untuk merampungkan penyelesaian pembagunan mega proyek tersebut sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, mengatakan pihaknya mengerjakan 12 proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN). Dua di antaranya bahkan telah selesai dibangun, yaitu Multi Utility Tunnel (MUT) 01 atau terowongan multi utilitas di bawah tanah dan Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4 sepanjang 4,45 Kilometer (Km).
Baca Juga
Ermy juga mengklaim pembangunan dua proyek lainnya di IKN sudah hampir rampung, dengan realisasi di atas 90 persen yaitu gedung Sekretariat Presiden dan Kementerian Koordinator 4. Meskipun pihaknya mengejar target penyelesaian proyek, namun perusahaan tetap memperhatikan aspek lingkungan demi menjaga keberlangsungan alam.
Advertisement
"Perseroan terus mengejar pembangunan proyek IKN agar bisa selesai tepat waktu," ungkap Ermy Puspa Yunita, Selasa (6/8/2024).
Ia juga menyampaikan, nantinya di akhir Juli terdapat lima proyek IKN garapan Waskita yang telah menyentuh progress di atas 50 persen. Proyek tersebut meliputi gedung Kementerian Koordinator 3 dengan realisasi sebesar 88,13 persen, Rumah Susun ASN 3 66,81 persen, Tol IKN 5A 89,75 persen, Jalan Feeder IKN 78,86 persen, serta Jalan Nasional IKN Seksi 6C-1 60,62 persen.
Sementara itu tiga proyek IKN garapan Waskita lainnya, seperti Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) 12 menyentuh angka 31,60 persen, Jalan Tol IKN 3B-2 mencapai 21,06 persen, dan Jalan Akses Bandara VVIP dengan realisasi 41,41 persen. Sebagaimana diketahui, pembangunan IKN mengusung konsep Future Smart Forest City of Indonesia.
"Keberadaan infrastruktur yang kami bangun seperti jalan tol dan jalan nasional sangat dibutuhkan dalam mendorong perekonomian. Itu karena bermanfaat sebagai konektivitas yang menghubungkan satu lokasi dengan lokasi lain, misal ke kawasan perkantoran maupun ke kawasan pariwisata," tambah Ermy.
Menanggapi hal itu, pengamat ekonomi Universitas Muhammadiyah Bengkulu, sekaligus analis dari Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA), Surya Vandiantara, mengatakan pemberian beberapa proyek strategis nasional (PSN) kepada Waskita Karya dapat diartikan bahwa pemerintah masih menaruh harapan besar bagi perusahaan tersebut untuk tetap tumbuh.
“Saya melihat kepercayaan pemerintah terhadap kinerja Waskita Karya masih tinggi. Sehingga hingga saat ini Waskita Karya dipercaya untuk menggarap 83 PSN. Mengelola 12 proyek IKN dengan nilai kontrak sebesar Rp 7,7 triliun,” kata Surya
Surya mengatakan, pemerintah saat ini sedang berusaha menyelamatkan Waskita Karya. Hal ini terbukti dengan suksesnya Waskita Karya membangun beberapa PSN. Upaya ini selaras dengan mendukung program pemerintah dalam akselerasi pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Ia berpesan, dalam pemberian berbagai proyek PSN kepada Waskita Karya, diperlukan juga adanya kepastian pembayaran agar operasional perseroan berjalan baik. Sebab, hal ini akan berpengaruh pada kemampuan pembiayaan proyek menjadi pertimbangan bagi perusahaan dalam memperbaiki kinerja.
“Sehingga fokus manajemen ke depan bisa lebih ke restrukturisasi yang akan dijalankan untuk pemulihan kinerja, serta penyelesaian proyek-proyek yang sedang berjalan di mana hal tersebut membutuhkan dukungan penuh dari pemerintah baik itu dalam bentuk PMN maupun dukungan lainnya," terangnya.
Sekedar informasi pemerintah telah menetapkan 233 PSN per Juli 2024. Jumlah itu terdiri dari 218 berupa proyek dan 15 berupa program. Dari total tersebut sebanyak 83 PSN dikerjakan oleh Waskita Karya, salah satunya di IKN.