Liputan6.com, Semarang - Metode hipnoterapi mulai diterima publik dan diadopsi berbagai fasilitas pelayanan kesehatan. Fenomena ini menunjukkan gawatnya kesehatan mental di masyarakat.
Mengakomodasi kebutuhan jumlah hipnoterapis, digelar bimbingan teknis bagi 181 orang Hipnoterapis agar cakap berpraktek di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (FASYANKES) di Indonesia.
Menurut Ir.Toha Avifi,MM,Ph.d, ketua Umum Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI) dan Direktur IHC (Indonesian Hipnosis Centre), pihaknya menggandeng Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS), sebuah lembaga yang khusus mengakreditasi rumah sakit di Indonesia dengan standar internasional untuk kegiatan ini.
Advertisement
"Saat ini masyarakat kita dibelit berbagai problem mental. Mulai dari meningkatnya angka kecemasan dan berakhir bunuh diri, meningkatnya kecanduan gadget pada anak dan remaja, meningkatnya kecanduan judi online, penyimpangan perilaku seksual, hingga tingginya kasus bulying dan kekerasan terhadap anak," kata Ir Toha Avifi.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia diatas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional (7,8%), dan lebih dari 12 juta penduduk berusia diatas 15 tahun mengalami depresi (4,8%).
Kemudian Indeks Kesehatan Mental Masyarakat Indonesia 2023 berdasarkan laman World Population Review menyebutkan bahwa Indonesia ditemukan 9.162.886 kasus depresi dengan prevalensi 3,7 persen. Mengutip laman Sehat Negeriku Kemenkes, Indonesia memiliki prevalensi orang dengan gangguan jiwa sekitar 1 dari 5 penduduk, artinya sekitar 20% populasi di Indonesia itu mempunyai potensi-potensi masalah gangguan jiwa.
"Untuk kecanduan gadget, dengan penetrasi internet mencapai 78,19% dari total populasi Indonesia, akses internet menjadi sangat mudah dijangkau oleh semua kalangan, termasuk anak-anak dan remaja. Ini berdasar survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) 2023," katanya.
Laporan firma riset data.ai bertajuk State of Mobile 2023 menyebutkan bahwa masyarakat Indonesia kecanduan scrolling HP, menempati posisi pertama di dunia.
Sementara data dari survei Populix ditemukan 84 persen responden mengamati bahwa iklan perjudian online sering kali masuk dalam konten-konten media sosial, seperti Instagram, YouTube, dan Facebook.
"Inilah yang menjadi dasar kami, IHC yang memiliki 13 ribu Hipnoterapist bertekad untuk mengabdikan diri untuk negeri. Program ini kami namakan Bagimu Negeri, Hipnoterapis Mengabdi," katabya.
Kegiatan bimbingan teknis ini dihadiri Menteri Sosial, Direktur Tata Kelola Kesehatan Masyarakat KEMENKES RI, Direktur Kursus dan Pelatihan KEMENDIKBUDRISTEK RI, Direktur Indonesian Hypnosis Centre, dan Ketua Eksekutif Komisi Akreditasi Rumah Sakit – KARS
Avifi Toha menjelaskan bahwa IHC bertekad menjadi organisasi profesional di bidang Hipnotis dan Hipnoterapi di Indonesia. Apalagi keilmuan Hipnotis sudah banyak diajarkan di masyarakat dengan standar yang diakui oleh pemerintah.