Gatotkaca Raksasa dan Bendera 790 Meter Meriahkan Karnaval HUT ke-79 RI di Bandung Barat

Masyarakat di berbagai daerah di Kota Bandung menggelar karnaval hari kemerdekaan RI. Di Bandung Barat, karnaval Agustusan dimeriahkan oleh raksasa Gatotkaca.

oleh Dikdik Ripaldi diperbarui 17 Agu 2024, 10:12 WIB
Diterbitkan 17 Agu 2024, 10:12 WIB
Gatotkaca , Agustusan, Bandung Barat
Replika patung raksasa Gatotkaca meramaikan karnaval di Bandung Barat/Liputan6.com

 

Liputan6.com, Bandung - Masyarakat Kabupaten Bandung Barat (KBB) ikut memeriahkan peringatan HUT ke-79 RI dengan berbagai macam cara. Mulai dari bersih-bersih lingkungan, menghias rumah atau gang, hingga membuat lomba, baik untuk orang dewasa atau anak-anak.

Kegiatan tersebut memang lumrah dilakukan mendekati hari kemerdekaan Indonesia. Namun kreativitas warga Bandung Barat tak sampai situ saja.

Seminggu sebelum hari kemerdekaan, masyarakat di sejumlah Kecamatan di KBB menggelar karnaval yang unik. Dalam karnaval tersebut, warga membuat replika patung raksasa.

Replika patung yang dibuat antara lain tokoh atau hewan legenda seperti Gatotkaca dan burung Garuda, robot, hingga hewan asli Indonesia. Patung-patung berukuran besar itu diarak oleh warga keliling kecamatan.

Pada pekan ini, diketahui ada 3 kecamatan yang menggelar karnaval, yakni Lembang, Parongpong, dan Batujajar. Di Kecamatan Lembang, pawai HUT kemerdekaan digelar pada Rabu, 14 Agustus 2024. Sedangkan di Kecamatan Parongpong diselenggarakan pada Kamis, 15 Agustus, dan Kecamatan Batujajar pasa Jumat, 16 Agustus 2024.

Ketiga karnaval tersebut sangat diminati oleh masyarakat. Bahkan ribuan warga tumplek ke jalan hanya untuk melihat replika patung raksasa.

"Ini acara setahun sekali, jadi sayang aja kalau nggak di lihat. Nggak apa-apa macet juga," kata Julia (24), salah satu warga Batujajar yang melihat pawai.

Julia mengaku kagum dengan hasil patung buatan masyarakat Batujajar yang dinilainya sangat kreatif. Ia pun berharap ada kegiatan serupa di tahun berikutnya.

"Keren banget bisa bikin patung, ukurannya besar-besar lagi. Nggak kepikiran cara buatnya gimana. Ya semoga aja tahun depan ada lagi," ucapnya.

Hal senada juga dilontarkan oleh Rizky (29), warga Cihampelas yang senang berburu karnaval. Alasannya berburu karnaval tak lain adalah ia gemar memotret. Dengan kamera DSLR miliknya, ia mengabadikan berbagai karnaval di Bandung Barat.

"Dua hari yang lalu saya ke Lembang mau lihat pawai sekalian hunting foto, kebetulan sih soalnya tempat saya kerja dekat situ. Kalau sekarang karena rumah saya di sini [Batujajar]," ucapnya.

Diakuinya bahwa hasil jepretannya tidak diperjualbelikan. Ia hanya sekadar hobi memotret dengan tema sosial dan humanis.

"Nggak [dijual]. Ini hobi saya aja foto-foto yang kaya gini [karnaval]," imbuhnya.

Sementara itu, Camat Batujajar, Deden Mulyadi mengatakan karnaval tahun ini mendapat antusias yang tinggi dari peserta maupun masyarakat. Ia membandingkan dengan kegiatan serupa yang pernah dibuat oleh pihaknya yang tak seramai sekarang.

"Karnaval tahun ini diluar ekspektasi, sangat wah, sangat bertema. Dua tahun yang lalu kita melaksanakan karnaval tapi pada saat itu tidak bertema," kata dia.

Ia menilai para peserta yang notabenenya adalah pemerintah desa dan masyarakat memiliki ide yang berbeda sehingga menimbulkan keberagaman.

"Hari ini, masing-masing desa bertema dan alhamdulilah masing-masing desa men-support kegiatan festival Batujajar," ungkapnya.

Di sisi lain, jalanan pun menjadi padat oleh kendaraan sehingga pihak kepolisian membuat berbagai skema untuk mengurai kemacetan.

Kapolsek Batujajar, Kompol Caca Supriatna, arus lalin pada saat pawai sangat padat. Meski begitu, kendaraan masih bisa melaju meski kecepatannya tidak lebih dari 10 kilometer perjam.

"Kita hanya melakukan pengaturan lalulintas karena disini kan satu jalur. Pembuangannya juga tidak ada. Jadi kita upayakan agar jalur tetap mengalir," kata Kapolsek, Jumat, 16 Agustus 2024.

Untuk kendaraan roda dua, sebetulnya terdapat jalur alternatif agar tidak terjebak macet. Namun kata Caca, jalur tersebut hanya diketahui oleh warga sekitar.

"Jalur-jalur kecil ada, tetapi itu spesifik bagi orang-orang yang tahu jalan di sekitar ini [Batujajar] saja," ucapnya.

Bendera Sepanjang 790 Meter Terbentang di Batujajar Bandung Barat

bendera merah putih, bandung barat
Bendera Indonesia sedang diarak oleh ratusan warga/Liputan6.com

Selain itu, bendera Indonesia sepanjang ratusan meter membelah Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada Jumat, 16 Agustus 2024.

Camat Batujajar, Deden Mulyadi menuturkan panjang bendera tersebut mencapai 790 meter. Alasan bendera Indonesia dibuat dengan panjang mencapai ratusan meter adalah untuk memecahkan rekor bendera terpanjang di KBB.

Diketahui, bendera terpanjang di Bandung Barat sebelumnya berada di Kecamatan Rongga, tepatnya di Desa Bojong.

Deden menyebut, angka 790 dipilih lantaran menyesuaikan dengan usia Indonesia yang akan berumur 79 tahun. Agar panjangnya melebihi rekor sebelumnya, angka tersebut dikalikan 10 supaya menjadi 790.

"Dulu ada 400 sekian, tahun kemarin. Saat ini Batujajar ingin memecahkan rekor bendera terpanjang sesuai dengan hari ulang tahun yang ke-79 RI," kata dia saat ditemui di Komplek Graha Kencana, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat.

Pantauan Liputan6, bendera itu dibawa oleh ratusan masyarakat yang terdiri dari anak sekolah hingga orang dewasa. Mereka membawa bendera dengan cara dipegang dengan posisi bendera di atas kepala.

Ribuan warga Batujajar pun menjadi saksi betapa panjangnya bendera itu hingga banyak yang mengabadikan momen tersebut menggunakan handphone.

"Hampir dua ratus orang yang bawa. Jadi dengan jarak yang cukup panjang kurang lebih 200 orang yang bawa, ada anak sekolah, ada juga ibu-ibu," ucap Camat.

Ia mengaku pembuatan lambang negara itu tidak membutuhkan waktu lama. Pasalnya, 7 desa yang ada di Kecamatan Batujajar gotong royong membuat bendera tersebut.

"Pembuatan kemarin, informasi dari para kepala desa, informasi pembuatan itu hanya tiga hari secara dilakukan secara bersama-sama," kata dia.

Terpisah, warga Batujajar, Sulaeman (34) mengaku kagum saat melihat bendera diarak oleh masyarakat. Ia baru pertama kali melihat bendera sepanjang itu.

"Nggak nyangka ada bendera sepanjang itu di depan mata, lihat langsung. Biasanya cuman di tv atau HP," ujarnya.

Menurutnya, bendera tersebut bisa menjadi bendera merah putih terpanjang di Bandung Barat. "Kayaknya bisa jadi yang terpanjang di KBB," tukasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya