Banjir Susulan Terjang Ternate Maluku Utara, Pencarian Korban Hilang Dihentikan

Banjir susulan yang menerjang Ternate Maluku Utara memaksa pencarian 1 korban banjir bandang yang masih hilang dihentikan sementara.

oleh Tim Regional diperbarui 28 Agu 2024, 15:42 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2024, 15:42 WIB
Banjir Bandang Menerjang Rua Ternate
Foto udara tim penyelamat dan warga melakukan pencarian korban yang tertimbun akibat banjir bandangdi Kelurahan Rua, Kota Ternate, Maluku Utara, Minggu (25/8/2024). (AZZAM RISQULLAH / AFP)

 

Liputan6.com, Ternate - Banjir susulan yang menerjang Ternate Maluku Utara memaksa pencarian 1 korban banjir bandang yang masih hilang dihentikan sementara. 

Kapolres Ternate AKBP Nicko Irawan yang ditemui di lokasi banjir di Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, Rabu (28/8/2024) mengatakan, penghentian sementara pencarian korban dilakukan demi keselamatan personel dalam operasi SAR.

Nicko menjelaskan, banjir bandang pada Minggu (28/8) tersebut disertai lumpur, karena kondisi cuaca di puncak Gunung Gamalama curah hujan dengan intensitas tinggi.

"Kita waspadai saja, makanya kita hentikan pencarian korban sementara waktu, sembari memantau kondisi cuaca selanjutnya," katanya.

Nicko juga mengatakan ada sejumlah personel TNI dan Polri ditugaskan untuk memantau lokasi menjadi jalur meluapnya banjir bandang di atas puncak Gunung Gamalama.

"Anggota tadi melaporkan saat mereka berada di atas puncak gunung itu, terjadi curah hujan dengan intensitas tinggi," ujar Nicko.

Akibat banjir yang meluap disertai dengan lumpur, seluruh alat berat di lokasi terpaksa dievakuasi ke lokasi yang lebih aman.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


1 Korban Masih Hilang

Sebelumnya, banjir bandang yang menerjang Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, pada Minggu (25/8), menewaskan 18 orang dan satu orang masih dinyatakan hilang akibat tertutup material lumpur, sehingga pencarian korban masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan.

Selain menewaskan belasan korban, bencana alam tersebut juga merusak 25 unit rumah warga serta sebuah bangunan mushola.

Sebanyak 187 jiwa dari 54 kepala keluarga diungsikan oleh Pemkot Ternate di lokasi pengungsian di SMK Negeri 4 Kota Ternate.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya