Tragedi Keracunan Massal di Acara Syukuran Anggota DPRD NTT, Puluhan Orang Dirawat

Warga keracunan akibat mengonsumsi makanan di acara syukuran pelantikan anggota legislatif Provinsi NTT, Astrid Blandina Gaidaka di kampung Moepali Tengah, Desa Motongbang, Kecamatan Teluk Mutiara, Alor

oleh Ola Keda diperbarui 09 Sep 2024, 03:00 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2024, 03:00 WIB
Sampel makanan yang diambil polisi untuk proses penyelidikan (Liputan6.com/Ola Keda)
Sampel makanan yang diambil polisi untuk proses penyelidikan (Liputan6.com/Ola Keda)

Liputan6.com, Jakarta - Puluhan warga di Kabupaten Alor, NTT keracunan makanan setelah mengikuti acara syukuran pelantikan Astria Blandina Gaidaka sebagai anggota DPRD Provinsi NTT periode 2024-2029.

Para korban dari Kecamatan Alor Barat Laut ini menghadiri acara syukuran pada Kamis (5/9/2024) malam di Kampung Moepali Tengah, Desa Motongbang, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor.

Korban keracunan makanan merupakan warga Desa Aimoli, Kecamatan Alor Barat Lau, Kabupaten Alor.

"41 orang menjalani rawat nginap di Puskesmas dan 13 orang menjalani rawat jalan," ujar Ferdinan Mule, salah satu keluarga korban.

Ia menjelaskan warga keracunan akibat mengonsumsi makanan di acara syukuran pelantikan anggota legislatif Provinsi NTT, Astrid Blandina Gaidaka di kampung Moepali Tengah, Desa Motongbang, Kecamatan Teluk Mutiara.

Anggota Polsek Alor Barat Laut kemudian mendatangi lokasi kejadian mengamankan sampel makanan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Ini:


Polisi Usut Penyebab Keracunan

Diperkirakan jumlah pasien masih bisa bertambah karena hampir sebagian masyarakat di wilayah Kecamatan Alor Barat Laut menghadiri acara tersebut.

Kapolres Alor, AKBP Supriadi Rahman yang dikonfirmasi Jumat (6/9/2024) membenarkan kejadian ini.

"Iya betul. Ada musibah keracunan di kecamatan Alor Barat Laut," ujar Kapolres Alor.

Polisi masih menyelidiki kasus ini dengan mengambil sampel sisa makanan serta memeriksa korban dan saksi.

"Kira sudah ambil sampel mie goreng, nasi, rendang daging sapi dan ayam goreng untuk pemeriksaan labotatorium," katanya.

Hingga Jumat (6/9/2024), puluhan korban masih dirawat intensif di Puskesmas Kokar dan Alor Kecil.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya