Mengenal Lebih Dekat Musik Nusantara Lewat Orchestra Violin dari Anak-Anak Sukabumi

Anak-anak dari komunitas Violin Sukabumi ini, menunjukkan bakatnya membawakan instrumen musik nusantara lewat concert orchestra budaya Nusantara.

oleh Fira Syahrin diperbarui 11 Sep 2024, 07:00 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2024, 07:00 WIB
Konser tunggal orchestra Sukabumi Violin Community bertajuk Budaya Nusantara, di Gedung Juang Kota Sukabumi (Liputan6.com/Fira Syahrin).
Konser tunggal orchestra Sukabumi Violin Community bertajuk Budaya Nusantara, di Gedung Juang Kota Sukabumi (Liputan6.com/Fira Syahrin).

Liputan6.com, Sukabumi - Di tangan anak-anak ini, alat musik violin asal negara Eropa tersebut disulap menghasilkan harmoni musik dari lagu berbagai daerah Nusantara. Mereka juga tampil mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah. 

Dalam acara bertajuk ‘Concert Orchestra Budaya Nusantara’ di Gedung Juang Kota Sukabumi ini, sebanyak 70 anak-anak Sukabumi Violin Community menunjukan kepiawaian bermain musik dalam menciptakan harmonisasi alat musik modern dengan musik tradisional. 

“Jadi ada beberapa para violin yang membawakan lagu-lagu daerah Nusantara. Tema ini dipilih karena kita mengikuti HUT Kemerdekaan kemarin, (tema) Indonesia maju jadi kita lebih ke Nusantara aja,” kata Ketua Sukabumi Violin Community, Dendi Kusmayandi, Sabtu (7/9/2024).

Dia mengatakan, ada 14 lagu yang dibawakan, salah satunya lagu daerah berjudul Paris Barantai asal Kalimantan Selatan, kemudian Yamko Rambe Yamko asal Papua, dan Gemu Fa Mire dari Maumere. 

Lagu-lagu daerah itu ditampilkan dengan aransemen ulang perpaduan bunyi dari gesekan violin dan alat musik lainnya. Simfoni musik yang selaras dengan nada musik daerah ini, membuat penonton pun terpukau hingga sorak gembira dan tepukan tangan terus bergema di setiap lagu. 

“Yang membedakannya mungkin lebih seru tahun sekarang karena kita lebih banyaknya instrumen, kalau tahun kemarin kan kita mengiringi penyanyi. Kalau sekarang yang ditonjolkan bagian string, lebih ke main instrumen permainan biolanya,” jelasnya. 

Penampilan musik violin ini dibawakan anak-anak mulai usia 5 tahun sampai anak usia remaja dan dewasa. Mereka juga mengenakan pakaian adat seperti kebaya encim dari DKI Jakarta, kebaya Sunda, dan pakaian adat Ewer dari Papua. 

 

Sarat Makna Memperkuat Bhinneka Tunggal Ika

Konser tunggal orchestra Sukabumi Violin Community bertajuk Budaya Nusantara, di Gedung Juang Kota Sukabumi (Liputan6.com/Fira Syahrin).
Konser tunggal orchestra Sukabumi Violin Community bertajuk Budaya Nusantara, di Gedung Juang Kota Sukabumi (Liputan6.com/Fira Syahrin).

Selain musik, penonton juga dimanjakan dengan tampilan visual pada latar para pemusik yang memutar tayangan representasi dari lagu daerah yang sedang dimainkan. 

“Alhamdulillah sangat antusias sekali kita sangat gembira dengan acara ini. Saya mengucapkan terima kasih pertama-tama kepada Polres Sukabumi Kota yang hampir 80 persen membantu saya dan orangtua anak-anak violin sangat besar antusiasnya, pada tahun keenam kita mengadakan konser tunggal ini,” kata Pembina Rumah Inspirasi, Dadang Kuswandi.

Dia mengatakan, berbagai persiapan untuk tampilan musik dari Sukabumi Violin Community tersebut berlangsung selama hampir 3 bulan. Tema budaya Nusantara ini diambil untuk memperkuat dan mengingatkan kembali pada keberagaman yang ada di Indonesia.

“Tema budaya Nusantara ini kita bertujuan mempersatukan kita, tanpa melihat ras, suku, agama atau kepercayaan yang penting misinya kita saling mengenal budaya, juga saling membantu sesama,” ungkapnya.

Penampilan orchestra ini juga diapresiasi Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Rita Suwadi. Menurutnya, seni musik yang dibawakan oleh komunitas Sukabumi Violin ini tak hanya sebagai hiburan. Namun, menjadi wadah untuk mempererat rasa memiliki bangsa dengan lebih mengenal keberagaman budaya dari berbagai daerah. 

“Luar biasa bagus ya supaya kita sadar kita ini memang Bhinneka Tunggal Ika di Sukabumi kota ini kan juga beragam sehingga tidak ada lagi mempermasalahkan dari daerah mana daerah mana kita satu yaitu Indonesia,” ucap Rita.

“Mudah-mudahan masyarakat lebih sadar lagi tidak ada yang mempermasalahkan hal-hal yang berbau SARA. Perlu kita ketahui bersama bahwa kita adalah Indonesia,” sambung dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya