Kreatif, Mahasiswa Olah Nasi Gamagora Jadi Brownies hingga Nugget

Padi Gadjah Mada Gogo Rancah atau lebih dikenal dengan nama Gamagora ini merupakan jenis varietas padi baru hasil budidaya dari peneliti Universitas Gadjah Mada. 

oleh Yanuar H diperbarui 12 Sep 2024, 07:00 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2024, 07:00 WIB
Petani padi yang menerapkan SRI Organik memilih benih sendiri dengan teknik kuno, “nglonggori”, yakni memilih bulir padi terbaik. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Petani padi yang menerapkan SRI Organik memilih benih sendiri dengan teknik kuno, “nglonggori”, yakni memilih bulir padi terbaik. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Yogyakarta - Mempromosikan hasil budidaya peneliti UGM jenis varietas padi baru  ke masyarakat luas di berbagai daerah Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM menggelar Lomba Inovasi Olahan Nasi (Inosi) padi Gamagora atau padi Gadjah Mada Gogo Rancah. Ketua Panitia Inosi, Wawan Sarwanto mengatakan lomba olahan nasi Gamagora ini digelar untuk mengenalkan padi Gamagora dengan inovasi olahan makanan yang dibuat oleh peserta.

Hasilnya para peserta berlomba dengan kreativitasnya mengolah nasi Gamagora ini yang ternyata dapat diolah menjadi berbagai macam kuliner. Tim Nawasena dari Jurusan Tata Boga, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) memamerkan hasil karyanya berupa brownies berbahan dasar nasi. 

“Nasi yang kami gunakan terlebih dahulu dibekukan, baru kemudian dihaluskan sampai teksturnya seperti serbuk kelapa. Jadi selain enak dimakan, brownies ini juga gluten-free dan rendah gula,” jelas Helma, salah satu anggota Tim Nawasena dalam penutupan Agrifest 2024 di kawasan PIAT UGM, Kalitirto, Berbah, Sleman, Sabtu (7/9/2024).

Peserta lainnya Tim Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH) UGM menggabungkan antara kuliner Indonesia, Cina dan Eropa dengan sajian nasi hainan Gamagora. Nasi hainan disajikan bersama saus creamy mushroom dan gendar yang digoreng dengan tepung roti, sehingga menyerupai nugget. “Kami merasa senang bisa hadir untuk memeriahkan acara Agrifest 2024. Semoga ke depannya, acara ini dapat terus dilanjutkan dan dikembangkan,” ujar  Indha Marta Raharja, salah satu perwakilan Tim PSLH.

Selain Lomba Inosi dari padi Gamagora, PIAT UGM membagikan hasil tani dan ternak pada masyarakat dalam bentuk doorprize, produk-produk yang dibagikan berupa telur, ayam, beras, dan susu hasil olahan agrokompleks UGM. Ada lebih dari 20 stan pameran makanan dan minuman yang diisi oleh mitra-mitra UMKM dari kalangan masyarakat. 

Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM menggelar Agrifest 2024 pada 5-7 September 2024 bersama mitra-mitra UMKM dan masyarakat resmi ditutup  pada Sabtu (7/9) di lokasi PIAT UGM, Kecamatan Berbah, Sleman, Yogyakarta.

Agrifest 2024  berbagai kegiatan menarik, seperti talkshow agroteknologi, pameran inovasi agroteknologi, pameran demplot pertanian, sampai Lomba Inovasi Nasi (INOSI). Seluruh kegiatan diikuti dengan antusias oleh masyarakat setempat dan kelompok petani guna meningkatkan kompetensi dan efisiensi hasil tani.

Rektor UGM,  Ova Emilia,  berkunjung di penutupan Agrifest 2024 menyambut baik kegiatan tersebut sebagai bentuk kontribusi UGM dalam meningkatkan literasi masyarakat tentang agrokompleks. Ova berharap masyarakat dapat memahami pentingnya gizi dalam pangan, tidak hanya dalam produksinya saja. "Agrifest 2024 diharapkan dapat mengelaborasi pentingnya pengembangan sektor pertanian untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan."

Perlu diketahui PIAT UGM mengembangkan padi Gamagora ini untuk mengatasi masalah perubahan iklim. Kelebihan padi Gamagora dibanding jenis padi lainnya antara lain, mampu bertahan di kering tadah hujan, lebih tahan terhadap hama, serta tidak membutuhkan banyak pupuk dan air.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya